Follow Us

Tanaman Obat Ini Bikin Kaya Petani Kalimantan, Sayangnya Pemerintah Sedang Proses Hukumnya. Akankah Petani Kita Jadi Merana?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 31 Agustus 2019 | 16:41
Daun kratom, yang disebut memiliki efek 10 kali lebih berbahaya dibanding kokain dan ganja.
AFP

Daun kratom, yang disebut memiliki efek 10 kali lebih berbahaya dibanding kokain dan ganja.

Namun, jika dikonsumsi dalam dosis yang tepat, Dr. Ari yakin kratom tidak akan menyebabkan ketergantungan.

Penanam kratom, Gusti Prabu, saat merawat tanaman kratom miliknya di sebuah perkebunan di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (25/12/2018).  Masyarakat penanam kratom mendesak ketegasan Pemerintah terkait legalitas tanaman tersebut yang diketahui memiliki nilai ekonomi karena khasiatnya sebagai obat
AFP

Penanam kratom, Gusti Prabu, saat merawat tanaman kratom miliknya di sebuah perkebunan di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (25/12/2018). Masyarakat penanam kratom mendesak ketegasan Pemerintah terkait legalitas tanaman tersebut yang diketahui memiliki nilai ekonomi karena khasiatnya sebagai obat

Kembali di Kampung Tembak, para peminum teh kratom di sana mengaku, meski mereka cukup sering mengkonsumsi kratom, tidak menyebabkan mereka ketergantungan hingga "mencari-cari" kratom setiap hari.

Di sana, warga meminum daun kratom kering yang diseduh dengan air panas, persis seperti membuat teh.

Bukan hanya tampilannya saja yang mirip teh, namun bau dan rasanya pun mirip dengan teh hijau yang pahit.

Mencobanya untuk pertama kali, saya bisa merasakan lebih rileks hanya dengan satu gelas - meski bisa saja karena sore itu angin sepoi-sepoi bertiup meneduhkan beranda tempat saya dan beberapa warga berkumpul, yah saya tak tahu pasti.

Baca Juga: Punya Anggaran Daerah Rp 86 Triliun, Mengapa Jakarta Tak Mampu Mengurus Kampung yang Dikepung Sampah Ini? Foto-foto Tunjukkan Warga Kampung yang Nyaris Tak Pernah Injak Tanah Bebas Sampah!

Namun, Sutono, warga Kampung Tembak yang sudah mengkonsumsi kratom selama 10 tahun, yakin jika kratom mujarab sebagai obat.

"Kalau kolesterol saya naik, (tekanan) darah saya naik, pasti turun darahnya. Tidak perlu pakai obat-obat lain. Jadi saya tetap mengonsumsi obat ini (kratom) secara rutin untuk menurunkan darah tinggi dan kolesterol," kata Sutono.

Begitupun Pascalis yakin bahwa kratom selama ini telah membantu sakit persendiannya dan juga untuk membantunya tidur.

"Saya susah tidur. Untuk tidur, minum ini. Tidurnya total. Segar di pagi hari," ungkapnya.

Penanam kratom, Gusti Prabu, saat merawat tanaman kratom miliknya di sebuah perkebunan di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (25/12/2018).  Masyarakat penanam kratom mendesak ketegasan Pemerintah terkait legalitas tanaman tersebut yang diketahui memiliki nilai ekonomi karena khasiatnya sebagai obat
AFP

Penanam kratom, Gusti Prabu, saat merawat tanaman kratom miliknya di sebuah perkebunan di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (25/12/2018). Masyarakat penanam kratom mendesak ketegasan Pemerintah terkait legalitas tanaman tersebut yang diketahui memiliki nilai ekonomi karena khasiatnya sebagai obat

Source : BBC Indonesia

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest