Follow Us

Terungkap, Alasan Warga yang Bangun Rumah di Atas Rawa yang Penuh Sampah. Apakah Ibu Kota Pindah dari Jakarta Bikin Mereka Tambah Merana?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 31 Agustus 2019 | 07:03
Suasana aktivitas di Kampung Bengek, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (29/8/2019). Timbunan sampah plastik telah memadati kawasan ini sejak lama karena kurangnya perhatian dari pemerintah setempat.
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Suasana aktivitas di Kampung Bengek, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (29/8/2019). Timbunan sampah plastik telah memadati kawasan ini sejak lama karena kurangnya perhatian dari pemerintah setempat.

Fotokita.net - Kampung ini bikin terkejut warganet. Maklum, posisinya yang masih menjadi bagian dari Jakarta membuat jadi perhatian. Dengan anggaran daerah sebesar lebih dari Rp 86 triliun, Jakarta seolah tak mampu membereskan masalah yang ada di kampung ini.

Lihatlah foto-foto di dalam cerita ini. Kampung ini berada di atas rawa yang dikelilingi dengan sampah yang bertumpuk-tumpuk. Penduduknya nyaris tak pernah menginjak tanah merah atau air rawa yang mengelilingi kampung.

Selamat datang di Kampung Bengek yang berlokasi di kawasan RW 17 Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara. Saat ini, Kampung Bengek dikenal sebagai Kampung Baru.

Baca Juga: Punya Anggaran Daerah Rp 86 Triliun, Mengapa Jakarta Tak Mampu Mengurus Kampung yang Dikepung Sampah Ini? Foto-foto Tunjukkan Warga Kampung yang Nyaris Tak Pernah Injak Tanah Bebas Sampah!

Suasana aktivitas di Kampung Bengek, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (29/8/2019). Timbunan sampah plastik telah memadati kawasan ini sejak lama karena kurangnya perhatian dari pemerintah setempat.
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Suasana aktivitas di Kampung Bengek, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (29/8/2019). Timbunan sampah plastik telah memadati kawasan ini sejak lama karena kurangnya perhatian dari pemerintah setempat.

Memulung dan menganggur. Itulah pekerjaan sehari-hari yang umumnya dilakukan oleh sebagian besar warga Kampung Bengek. Keterbatasan lahan pekerjaan di Jakarta sangat mereka rasakan.

Di antara ribuan warga yang tinggal di sana, Ati (53) adalah salah seorang penghuni yang telah merasakan tinggal di Kampung Bengek sejak awal berdiri lima tahun yang lalu.

Bagi Ati, urusan bertahan hidup ia prioritaskan untuk anak dan cucunya.

Baca Juga: Kota Jayapura Masih Mencekam, Berikut Daftar Kerusakan Akibat Massa yang Beringas. Tapi, Massa Tak Pernah Berani Merusak Bangunan Ini...

Suasana aktivitas di Kampung Bengek, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (29/8/2019). Timbunan sampah plastik telah memadati kawasan ini sejak lama karena kurangnya perhatian dari pemerintah setempat.
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Suasana aktivitas di Kampung Bengek, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (29/8/2019). Timbunan sampah plastik telah memadati kawasan ini sejak lama karena kurangnya perhatian dari pemerintah setempat.

"Kasihan banyak anak kecil-kecil. Yang utama mah saya anak cucu," ucap Ati. Suami dan menantu Ati bekerja sebagai pelaut. Mereka hanya kembali ke rumah setahun sekali dengan penghasilan seadanya. Demi memberi anak dan cucunya makan, sesekali Ati bekerja sebagai pemulung dan penjual cilok.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest