Fotokita.net - Siapa bilang sampah hanyalah tumpukan barang tiada guna dan tiada arti? Warga Bangun Mojokerto Jawa Timur buktikan mereka bisa mengais rezeki dari gunungan sampah.
Polemik sampah plastik memang memang seakan tiada henti. Karena setiap individu menghasilkan sampah setiap hari.
Berbagai kampanye anti plastikpun digaungkan.Ditambah polemik sampah impor belum terselesaikan.
Dari aktivis lingkungan hingga bantuan dari Pemerintah AS untuk Indonesia dikerahkan dalam memerangi sampah plastik.
Disamping berbagai riuhnya kegiatan penanganan sampah, wargadi Desa Bangun, Mojokerto, Jawa Timur, menjadikan sampah plastik sebagai sumber penghasilan.
Baca Juga: Foto-foto Lomba Dayung Kemerdekaan Ini Buktikan Kali Ciliwung di Tengah Kota Bersih dari Sampah!

Foto dirilis Selasa (6/8/2019), menunjukkan seorang warga memilah tumpukan sampah plastik impor sekitar rumahnya di Desa Bangun di Mojokerto, Jawa Timur. Indonesia diperkirakan setiap harinya menerima sedikitnya 300 kontainer sampah yang sebagian besar menuju ke Jawa Timur, diduga dampak kebijakan China yang menghentikan impor sampah plastik dari sejumlah negara di Uni Eropa dan Amerika.
Desa Bangun sudah lama menjadi parkir sampah impor dari berbagai negara. Hal ini berawal dari kebijakan China menghentikan impor sampah plastik dari seluruh dunia pada 2018.
Imbasnya,negara-negara di Asia Tenggara menjadi target pembuangan sampah bagi negara-negara maju. Salah satu targetnya adalah Indonesia.
Melansir dari Kompas.com, sekita dua pertiga dari masyarakat Desa Bangun mengais rezeki dari pengolahan sampah.
Biasanya mereka menyortir dan menjual barang-barang bekas yang bisa didaur ulang seperti sampah botol, pembungkus, hingga gelas.