
Foto udara menunjukkan timbunan sampah plastik di Desa Bangun, Mojokerto, Jawa Timur, Senin (22/7/2019). Kala masyarakat dunia berlomba-lomba memerangi plastik bekas, namun tidak bagi masyarakat Bangun yang melihat sampah plastik layaknya uang.
"Saya punya tiga anak, semuanya masuk universitas," ujar Keman dengan bangga, seperti dikutip Kompas.com dari AFP.
Keman, adalah salah satu contoh warga Desa Bangun yang mencari keuntungan dari pekerjaannya menyortir sampah.

Keman (52), warga Bangun yang berprofesi sebagai pemilah sampah, duduk di antara tumpukan sampah plastik di Desa Bangun, Mojokerto, Jawa Timur, Senin (22/7/2019). Kala masyarakat dunia berlomba-lomba memerangi plastik bekas, namun tidak bagi masyarakat Bangun yang melihat sampah plastik layaknya uang.
"Dan semua itu dimungkinkan berkat kerja keras saya memulung sampah," jelas pria 52 tahun itu tentang keberhasilan anaknya bisa sekolah tinggi.
"Sampah seperti harta di sini," kata Keman menutup pembicaraan.

Warga menyortir sampah plastik di Desa Bangun, Mojokerto, Jawa Timur, Senin (22/7/2019). Kala masyarakat dunia berlomba-lomba memerangi plastik bekas, namun tidak bagi masyarakat Bangun yang melihat sampah plastik layaknya uang.

Warga menyortir sampah plastik di Desa Bangun, Mojokerto, Jawa Timur, Senin (22/7/2019). Kala masyarakat dunia berlomba-lomba memerangi plastik bekas, namun tidak bagi masyarakat Bangun yang melihat sampah plastik layaknya uang.