Follow Us

Suka Duka Pelihara Si Raksasa Sumatra, Ikut Main Air Hingga Atasi Masuk Angin

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 30 Juli 2019 | 08:27
Mahout dan gajah
Travel Wire Asia

Mahout dan gajah

Suatu kali beberapa lady mahout ikut bergabung menangkap gajah pengganggu. Ketika terdengar peringatan ada bahaya serangan gajah, para lady mahout buru-buru memanjat pohon. Satirin, salah satu pawang, membantu mendorong mereka ke atas pohon. Karena tergelincir, salah seorang lady mahout merosot ke bawah, menimpa Satirin.

Baca Juga: Foto-foto Ini Buktikan Manusia Terus Bertindak Keji Pada Satwa Darat Paling Besar di Bumi. Apa Penyebabnya?

"Mau menolong malah ketiban broti (balok kayu)!" kelakar teman saya yang lain.

Memanjat pohon memang cara paling umum dipakai untuk menyelamatkan diri dari kejaran mereka. Namun, ada teman saya yang memilih cara lain. Peristiwanya terjadi di Teunom, Aceh Barat. Saat itu teman saya yang dokter hewan, dikejar gajah kalap. Postur tubuh dokter yang tergolong jumbo, itu menyulitkannya memanjat pohon. Ketika semua orang sudah nongkrong di atas pohon, dokter itu belum ketahuan nasibnya. Kami semua khawatir.

Begitu situasi terlihat aman, kami segera turun mencarinya. Syukurlah, Pak Dokter gendut itu berhasil menyelamatkan diri. Ternyata ketika, gajah itu lewat, spontan ia merunduk diam di bawah akar pepohonan. Namun, belakangan ketahuan, yang sempat ia sembunyikan Cuma mukanya. Sedangkan pantatnya masih kelihatan. Untung saja si gajah tidak memergokinya, lalu menyenggol pantat Pak Dokter Hewan yang nongol dari balik akar pohon.

Baca Juga: Studi Bilang Elus Kucing Bisa Hilangkan Stres. Lihat Foto-foto Tingkah Kucing Penunggu Halte Transjakarta yang Bisa Jadi Penghibur Kita!

Sepasang gajah sumatra ditemukan mati di Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Rantau Peureluak, Kabupaten A
Lutfi Fauziah

Sepasang gajah sumatra ditemukan mati di Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Rantau Peureluak, Kabupaten A

Melatih babi hutan?

Dalam menjalankan tugas, kami menggunakan berbagai pendekatan, mulai dari melakukan riset, mendirikan pusat pelatihan gajah, hingga menggiring gajah. Kami juga berusaha memperkenalkan program konservasi gajah kepada penduduk sekitar agar mereka mendukung usaha pelestarian hewan liar ini.

Salah satu cara yang ditempuh yaitu dengan mengadakan penyuluhan keliling ke kampung-kampung. Suatu ketika saya melakukan penyuluhan di Desa Linge, sekitar 95 km dari Kota Takengon. Sedang asyik-asyiknya menerangkan pusat pelatihan gajah dan kegiatannya, seorang peserta mengangkat jarinya sambil nyeletuk, "Di sini juga banyak gangguan babi hutan, Pak. Bagaimana kalau babi hutan itu juga ditangkapi dan dilatih seperti gajah?"

Baca Juga: Rupanya Ini Jawaban Atas Misteri Foto-foto Bus Bertuliskan Transjakarta yang Teronggok Rongsok!

Saya geli mendengarnya, tidak bisa membayangkan bagaimana caranya melatih babi hutan. Pekerjaan saya memang mengasyikkan. Apalagi keluar-masuk hutari sudah lama saya geluti sejak SMU. Apalagi pemandangan Aceh yang elok dan tidak saya temui di daerah lain membuat saya betah. Namun, ada halangannya, yakni soal keamanan. Saat itu keadaan Aceh sedang gawat-gawatnya. Pekerjaan saya juga terganggu karena saya tidak dapat leluasa lagi keluar-masuk hutan.

Source : Majalah Intisari

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest