HumulusdanCannabis diyakini mulai terpisah sekitar 27,8 juta tahun lalu. Serbuk sari fosil tertua yang diidentifikasi sebagai Cannabis, diduga berasal dari 19,6 juta tahun lalu.
“Kami menjembatani jarak antara waktu perpisahan kedua tanaman dan penemuan serbuk sari tertua dengan memetakan kemunculan Artemisia,” tulis para peneliti dalam studinya.
“Data yang ada memusatkan kami ke dataran tinggi Tibet. Oleh sebab itu, kami menyimpulkan bahwa wilayah tersebut merupakan asal ganja–tepatnya di sekitar Danau Qinghai,” imbuh mereka.
Baca Juga: Berjalan Menembus Hutan Aceh, Polisi Musnahkan Ganja. Lihat Fotonya

Daun ganja.
Para peneliti yakin Cannabis tetap berada di lokasi asalnya di stepa dataran tinggi Asia Tengah tersebut selama jutaan tahun. Namun, ia kemudian menyebar pertama kali ke Eropa 6 juta tahun lalu. Dilanjutkan ke Tiongkok Timur sekitar 1,2 juta tahun lalu.
Serbuk sari ganja pertama kali muncui di subkontinen India lebih dari 32 ribu tahun lalu, tetapi bukti arkeologis pertama tanaman tersebut ditemukan di Jepang pada 10.000 SM.

Ilustrasi ganja.
Meskipun penelitian ini cukup menarik, tapi perlu analisis lebih lanjut untuk membuktikannya. Pasalnya, asumsi ini hanya didasarkan pada habitat ‘teman’ Cannabis, yakni Artemisia.
Yang pasti, ketika manusia menyebar ke seluruh dunia, maka Cannabis juga ikut tersebar dan siap untuk dibudidayakan. Terbukti hingga saat ini ganja masih sering ditanam manusia di berbagai wilayah di dunia. (Gita Laras Widyaningrum/Nationalgeographic.co.id)