Sentil Ganjar Pranowo di Depan Kader PDIP, Ini Sosok Suami Puan Maharani yang Garap Proyek Rp 4,3 Triliun Pertamina Gas

Senin, 24 Mei 2021 | 14:01
Istimewa

Happy Hapsoro, sosok suami Puan Maharani disorot, terlebih diketahui dia menggarap proyek Rp 4,3 triliun PT Pertamina Gas (Pertagas).

Fotokita.net - Ketua DPR RIPuan Maharani secara terang-terangan menyentil Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di depan kader PDI Perjuangan (PDIP) baru-baru ini. Sosok suami Puan Maharani pun disorot, terlebih diketahui dia menggarap proyek Rp 4,3 triliun PT Pertamina Gas (Pertagas).

Puan Maharani secara terang-terangan menyinggung mengenai pemimpin dan media sosial dalam acara pembukaan Pameran Foto Esai Marhaen dan Foto Bangunan Cagar Budaya di Kantor DPD PDI-P Jawa Tengah, Panti Marhen, Semarang, Sabtu (22/5/2021).

Puan Maharani mengatakan, sosok pemimpin yang layak menjadi capres ialah orang yang bekerja di lapangan, bukan di media sosial.

Baca Juga: Blak-blakan Akui Sebagai Anak PKI, Anggota DPR Ini Tolak Divaksin Covid-19, Berikut Sepak Terjangnya

“Pemimpin menurut saya, itu adalah pemimpin yang memang ada di lapangan dan bukan di socmed (social media/media sosial),” kata Puan.

Namun Puan juga mengakui bahwa media sosial tetap diperlukan untuk mendukung perjuangan seorang pemimpin di zaman sekarang.

“Socmed diperlukan, media perlu. Tapi bukan itu saja. Harus nyata kerja di lapangan,” ujarnya.

Mengenai ketidakhadirannya di acara partai, Ganjar buka suara. Dia membenarkan dirinya tak hadir lantaran tidak diundang.

Baca Juga: Ikuti Jejak Jokowi, Ini Alasan Presiden Turki Mau Disuntik Vaksin Sinovac Hingga Borong Jutaan Dosis Buat Rakyatnya

"Saya tidak diundang (acara PDI-P)," kata Ganjar lewat pesan singkat, Minggu (23/5/2021).

Namun Ganjar mengatakan siap hadir jika dirinya diundang. "Sebagai kader wajib hadir," tegasnya.

Soal dirinya yang disebut berseberangan dengan Bambang Pacul terkait capres di 2024, Ganjar enggan memberikan komentar.

Baca Juga: Makin Terjepit, KKB Lekagak Telenggen Masih Berani Ultimatum TNi Polri: Papua Akan Perang Serentak!

Gejolak internal terjadi pada tubuh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Masalah muncul ketika PDIP menggelar acara di Semarang yang juga dihadiri oleh Puan Maharani.

Namun, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga merupakan kader PDI-P tak diudang dalam acara tersebut.

Secara terbuka, Ketua DPP PDI-P sekaligus Ketua DPD PDI-P Jawa Tengah Bambang Wuryanto menegaskan kabar tersebut memang benar.

Baca Juga: Intip Potret Apartemen Rp 4,8 Miliar Reino Barack, Ternyata Area Favorit Suami Syahrini Bikin Syok

(Tribunnews.com/Mafani Fidesya Hutauruk)
(Tribunnews.com/Mafani Fidesya Hutauruk)

Ketua DPP PDI-P, Bambang Wuryanto, sekaligus Ketua DPR RI, Puan Maharani. bersama tiga bakal calon kepala daerah Solo, Achmad Purnomo, Gibran Rakabuming dan Teguh Prakosa, Senin (10/2/2020).

Bahkan dia blak-blakan jika sumber masalah disebabkan karena Ganjar dinilai berambisi maju dalam Pilpres 2024.

"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, ojo keminter (Kalau kamu pintar, jangan sok merasa pintar)," kata Ketua DPP PDI-P Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto kepada wartawan usai acara pembukaan Pameran Foto Esai Marhaen dan Foto Bangunan Cagar Budaya di kantor DPD PDIP Jawa Tengah, Panti Marhen, Semarang, Sabtu (22/5/2021) malam.

Sosok Puan Maharani memang kembali menuai perhatian. Kehidupan pribadinya pun disorot. Publik bertanya, siapa sosok suami Puan Maharani?

Baca Juga: Alhamdulillah Gaji ke-13 PNS 2021 Cair, Tunjangan ASN Ikut Naik

Pria yang merupakan suami Puan bernama Hapsoro Sukmonohadi yang biasa dipanggil Happy Hapsoro. Hapsoroadalah putra dari pengusaha properti dan juga jasa forwarding Bambang Sukmonohadi.

Hapsoro punya banyak 'pabrik uang' karena memiliki jabatan penting di beberapa perusahaan besar.

Hapsoro merupakan seorang pebisnis yang tergolong sukses. Selain di bidang pertambangan, Hapsoro juga memiliki bisnis properti.

Baca Juga: Profil Klemen Tinal, Wakil Gubernur Papua yang Meninggal Dunia di Jakarta, Pernah Jadi Karyawan Freeport

Istimewa

Happy Hapsoro, sosok suami Puan Maharani disorot, terlebih diketahui dia menggarap proyek Rp 4,3 triliun PT Pertamina Gas (Pertagas).

Hapsoro juga diketahui sebagai sosok yang membangun kondominium di kawasan bekas Bandara Kemayoran, Jakarta Pusat, yang bernama Blossom Residence.

Tak hanya itu ia juga memiliki perusahaan lain yaitu PT Red Planet Indonesia Tbk yang bergerak di operator jaringan hotel dengan merek Red Planet dan PT Pusako Tarinka Tbk.Di perusahaan ini ia menduduki kursi presiden komisaris.

Kedekatannya dengan kekuasaaan membuat Bambang Sukmonohadi dan Happy Hapsoro pernah ikut terkait dengan proyek pengadaan jet tempur Sukhoi asal Russia.

Proyek ini pun sempat diributkan di DPR RI.

Baca Juga: Foto Mayangsari Bikin Iri Iis Dahlia, Istri Bambang Trihatmodjo Rasakan Manfaat Makanan Kampung

Mengutip data dari Reuters, Happy juga pernah menduduki kursi Presiden Direktur PT Odira Energy Buana, Komisaris PT Prima Utama Mandiri, Direktur PT Vetira Prima Perkasa, Presiden Komisaris PT Rukun Raharja Tbk (penyedia jasa pelabuhan, operator pelabuhan di Bitung, penyuplai gas ke PLN, dan saham).

Selain itu ia juga menduduki kursi Komisaris PT Meteor Mitra Mandiri, Direktur PT Pink Sport Indonesia, dan Presiden Komisaris PT Triguna Internusa Pratama (anak usaha PT Rukun Raharja Tbk).

Baca Juga: Tersimpan Rapat Selama 40 Tahun, Jati Diri Kondektur Nan Penuh Liku Ini Akhirnya Terkuak: Anak Soekarno, Pindah Agama Hingga Diminta Tes DNA

(EGLOBALTRAVELMEDIA.COM.AU)
(EGLOBALTRAVELMEDIA.COM.AU)

Happy Hapsoro.

PT Rukun Raharja Tbk sempat menjadi sorotan investor, juga dekat dengan pemerintah saat ini.

Karena itulah harga sahamnya naik hampir tiga kali lipat.

Baru-baru ini, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) berencana melakukan kerja sama operasi dengan PT Pertamina Gas atau Pertagas yang merupakan anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).

Dikutip dari keterbukaan informasi perusahaan, Senin (22/3/2021), kedua perusahaan akan melakukan joint operationatau kerja sama operasi dalam proyek pembangunan dan pengoperasian pipa minyak bumi koridor Balam — Bangka — Dumai dan koridor Minas — Duri — Dumai.

Baca Juga: Tertawa Usai Divonis 15 Tahun Penjara, Ini Sosok John Kei yang Dijuluki Godfather Jakarta

Pipa minyak koridor Balam-Banglo-Dumai dan koridor Minas-Duri-Dumai itu memiliki panjang kurang lebih 352,43 kilometer. Terdiri atas 12 segmen dan station 3 segmen termasuk fasilitas pendukungnya.

Nilai proyek tersebut sebesar 300,62 juta dollar AS atau sekitar Rp 4,34 triliun (kurs Rp 14.476). Mengutip dari prospektus atau keterangan perseroan, biaya itu akan ditanggung 75 persen oleh Pertagas dan 25 persen oleh RAJA.

Baca Juga: Serang Pasukan TNI, Ini Foto Lamek Taplo Komandan KKB Ngalum Kupel

Istimewa

Happy Hapsoro, sosok suami Puan Maharani disorot, terlebih diketahui dia menggarap proyek Rp 4,3 triliun PT Pertamina Gas (Pertagas).

Sesuai dengan keterangan perseroan, pembagian porsi ini nantinya akan menentukan besaran biaya yang harus dikeluarkan masing-masing perusahaan. Sehingga kontribusi perseroan adalah sebesar 75,15 juta dollar AS.

Nilai sama dengan 62 persen dari ekuitas RAJA. Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 30 September 2020, total ekuitas RAJA sebesar 121,08 juta dollar AS.

Dengan demikian, transaksi tersebut merupakan transaksi material yang memerlukan persetujuan dari pemegang saham perseroan sebagaimana diatur dalam POJK Nomor 17/2020 karena nilai transaksi melebihi 50 persen dari ekuitas perseroan.

Baca Juga: Foto Pilu Bocah Gaza, Terkubur Puing Rumah Hingga Selamat Karena Ini

Ekuitas adalah hak atau kepentingan pemilik perusahaan pada harta perusahaan, mewakili jumlah uang yang akan dikembalikan kepada pemegang saham perusahaan jika semua aset dilikuidasi dan semua hutang perusahaan dilunasi.

Pertagas saat ini dimiliki oleh Perusahaan Gas Negara Tbk. Di mana mayoritas saham PGN yang sebelumnya milik negara kini dialihkan ke PT Pertamina (Persero) atau masuk dalam holding migas.

@puanmaharaniri

Puan Maharani bersama Presiden Indonesia ke-5, Megawati Sukarnoputri.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya