Follow Us

Tersimpan Rapat Selama 40 Tahun, Jati Diri Kondektur Nan Penuh Liku Ini Akhirnya Terkuak: Anak Soekarno, Pindah Agama Hingga Diminta Tes DNA

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Senin, 27 April 2020 | 04:15
 Kondisinya Kian Memburuk Hingga Akhirnya Tutup Usia, Tangis Keluarganya Pecah Saat Soekarno Ucap 1 Kata Lirih Tak Sanggup Tuntaskan Kalimat Akhir
Foto via trubunbatam

Kondisinya Kian Memburuk Hingga Akhirnya Tutup Usia, Tangis Keluarganya Pecah Saat Soekarno Ucap 1 Kata Lirih Tak Sanggup Tuntaskan Kalimat Akhir

Fotokita.net - Presiden Indonesia yang pertama Soekarno memang diketahui memiliki banyak istri. Itu sebabnya, para penggemarnya gemar mengikuti perjalanan cinta sang proklamator bangsa itu.

Para penggemarnya pun selalu memburu cerita. Mulai dari istri pertama hingga yang terakhir. Salah satunya adalah seorang wanita Manado.

Dalam nama panjangnya ada kata "Soekarno", jelas merujuk pada Presiden I Republik Indonesia, Ir. Soekarno.

Dulu, ketika masih berkuasa, Bung Karno pernah jatuh cinta dan menikah dengan seorang perempuan Manado, namanya Jetje Langelo.

Baca Juga: Foto Kim Jong Un Terbaring Kaku di Dalam Peti Mati Telah Beredar, Teka-teki Ini Tiba-tiba Muncul: Mengapa Korea Utara Belum Juga Menutup Perbatasannya?

Dari pernikahan itu lahirlah Gempar.

Namun asal-usul dan “darah biru” yang diwarisinya malah membuat jalan hidup Gempar penuh liku.

Pada Mei 1998, ketika iklim politik Indonesia memanas dan pemerintahan Soeharto memasuki senja, Jetje Langelo (dibaca: Yece) melihat sesosok wajah yang amat dikenalnya di antara para demonstran yang menduduki Gedung DPR/MPR.

Charles Christofel, salah satu putranya, terlihat di antara lautan massa mahasiswa berjaket kuning yang tengah meminta Soeharto turun takhta.

Ketika itu Charles adalah mahasiswa Fakultas Hukum Program Ekstensi Universitas Indonesia.

Baca Juga: Maksud Hati Ingin Beri Bantuan, Apa Daya Gara-gara Urusan Sepele Ini Warga Sekitar Masjid Malah Jadi Geram: Tapi, Polisi yang Turun Tangan Akhirnya Maklum

Fenomena itu membuat Jetje gundah. Putranya itu dipanggil pulang ke Manado. Tapi karena beragai kesibukan pekerjaan, Charles baru muncul Desember 1999, sekalian merayakan Natal.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest