Murka Kasus Antigen Bekas, Erick Thohir Pecat Semua Direksi Kimia Farma Diagnostika, Ini Penggantinya

Senin, 17 Mei 2021 | 07:59
Kolase

Menteri BUMN Erick Thohir pecat semua direksi Kimia Farma Diagnostika karena kasus alat tes antigen bekas. Ia lalu menunjuk Agus Chandra (kanan) sebagai penggantinya.

Fotokita.net - Menteri BUMN Erick Thohir memecat semua direksi PT Kimia Farma Diagnostika sebagai buntut dari kasus alat antigen bekas di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara. Erick Thohir menunjuk penggantinya.

Pada Selasa, 11 Mei 2021, PT Kimia Farma Diagnostika telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

RUPSLB itu memutuskan untuk memberhentikan Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika Adil Fadilah Bulqini dan Direktur KFD I Wayan Budhi Artawan.

Baca Juga: Dipecat Erick Thohir, Dirut Kimia Farma Diagnostika Tak Mau Minta Maaf Saat Kasus Antigen Bekas Terbongkar

Pemecatan direksi Kimia Farma Diagnostika berkaitan dengan kasus daur ulang alat tes antigen bekas di Bandara Kualanamu.

Dalam struktur organisasinya, cucu BUMN yang lebih dikenal dengan Kimia Farma Lab ini tercatat memiliki dua orang direksi.

Pertama, Direktur Utama KFD Adil Fadilah Bulqini, yang telah ditunjuk sebagai orang nomor satu di perusahaan tersebut sejak rapat umum pemegang saham (RUPS) pada 12 Maret 2015.

Baca Juga: Foto Sosok Dirut Kimia Farma Diagnostika yang Dipecat Erick Thohir Karena Kasus Alat Tes Antigen Bekas

Sementara direksi lainnya yakni Ilham Sabariman yang menjabat sebagai Direktur Keuangan, Umum, dan SDM. Sebagaimana Adil Fadilah Bulqini, ia juga diplot sebagai direktur pada 12 Maret 2015.

Pada akhir 27 April 2021, Dirreskrimsus Polda Sumatra Utara mengamankan 5 orang petugas laboratorium Rapid Antigen dari Kimia Farma di Bandara Internasional Kualanamu, atas dugaan penggunaan alat tes antigen bekas.

Penggerebekan dilakukan setelah polisi mendapat keluhan dari para calon penumpang pesawat yang mendapati hasil rapid antigen positif Covid-19 dalam kurun lebih-kurang 1 minggu.

Baca Juga: Berikut Syarat Keluar Kota dengan Kendaraan Pribadi dan Umum, Berlaku Mulai 18 Mei 2021

Dalam penangkapan tersebut polisi mengamankan alat rapid test antigen yang telah dipakai sebelumnya lagi alias didaur ulang.

Setelah melakukan pendalaman, pihak kepolisian menemukan, penggunaan alat tes antigen bekas telah dilakukan sejak Desember 2020.

Dengan asumsi layanan tersebut melayani sekitar 250 orang per hari selama 3 bulan, pihak kepolisian memperoyeksikan salah seorang tersangka, PM (45) selaku business manager, telah meraup keuntungan Rp 1,8 miliar sejak 2020.

Baca Juga: Jarang Tersorot Kamera, Umat Yahudi di Indonesia: Orang Tak Bisa Bedakan Yahudi dan Israel

Antara Foto

Picandi Mosko Business Manager Laboratorium Kimia Farma untuk wilayah Medan yang ditangkap Polda Sumatera Utara.

Setelah mengetahui kasus tersebut, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku tidak habis pikir mengapa tindakan yang membahayakan itu bisa terjadi, di tengah ancaman Covid-19 yang masih nyata.

Erick pun menegaskan, siap menindak secara tegas semua pihak yang terkait tanpa pandang bulu.

Atas tindakan yang telah merugikan masyarakat itu, mantan pemilik Inter Milan itu langsung memerintahkan agar semua oknum terkait dipecat. "

Saya sendiri yang meminta semua yang terkait, mengetahui, dan yang melakukan dipecat dan diproses hukum secara tegas," ujar Erick dalam keterangan tertulisnya, Kamis (29/4/2021).

Baca Juga: Sanggup Beli Amunisi, Ini Jawaban Pimpinan OPM Lekagak Telenggen Sulit Ditangkap

Bukan hanya itu, Erick mengaku siap untuk turun langsung melakukan evaluasi terkait kejadian yang membahayakan nyawa orang lain itu.

"Tentunya untuk sisi hukum, kita serahkan bersama kepada aparat yang berwenang. Tapi di sisi lain, pemeriksaan secara prosedur maupun organisasi mesti dilakukan secara menyeluruh,” tutur Erick.

Tak butuh waktu lama setelah Erick menyampaikan kekesalannya, Kimia Farma langsung memecat seluruh oknum yang terlibat dalam praktik alat tes antigen bekas itu.

Baca Juga: Rekomendasi HP Oppo Kamera Terbaik 2 Jutaan, Cocok Buat Motret Happy Asmara

dok. Tribunnews.com

Picandi Mosko Business Manager Laboratorium Kimia Farma untuk wilayah Medan dan keempat rekannya yang ditangkap Polda Sumatera Utara karena melakukan antigen menggunakan alat bekas.

Corporate Secretary Kimia Farma Ganti Winarno menyebutkan selain pemecatan, pihaknya juga mendukung pihak berwenang untuk memberikan hukuman maksimal atas seluruh tindakan oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut.

“Kimia Farma memecat para oknum petugas setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kepolisian Daerah Sumatera Utara dalam kasus penggunaan kembali alat rapid test antigen di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara," tuturnya.

Kimia Farma juga langsung mengevaluasi dan menguatkan pelaksanaan Standard Operating Procedure (SOP) guna memastikan seluruh kegiatan operasional sesuai ketentuan yang berlaku.

Baca Juga: Ditembak Mati Kopassus, Lekagak Telenggen: Komandan Operasi OPM Diincar Saat Lakukan Pengintaian

"Sebagai upaya pencegahan kejadian serupa tidak terulang kembali," katanya. Langkah tersebut sejalan dengan keinginan Erick Thohir yang menyayangkan tindakan oknum perusahaan pelat merah itu.

Selang beberapa minggu, Erick akhirnya memutuskan untuk memecat direksi KFD. Pasalnya, atas kejadian tersebut, direksi dinilai sudah tidak sejalan lagi dengan visi Kementerian BUMN.

"Karena memang sudah tak sejalan dengan core value tersebut, maka tidak memandang siapa dan apa jabatannya, maka kami persilakan untuk berkarier di tempat lain," kata Erick.

Baca Juga: Unggah Foto Birgaldo Sinaga, Ahok Akui Positif Covid-19, Begini Kronologinya

Ist.

Foto Direktur Utama Kimia Farma Diagnostika, Adil Fadilah Bulqini yang dipecat Menteri BUMN Erick Thohir karena kasus alat tes antigen bekas.

Erick menjelaskan, ada kelemahan secara sistem yang membuat kasus antigen bekas dapat terjadi, dan ini berdampak luas bagi kepercayaan masyarakat.

Sebagai perusahaan layanan kesehatan, rasa kepercayaan yang diperoleh dari kualitas pelayanan menjadi hal yang tak bisa ditawar.

"Akumulasi dari seluruh hal tersebut membuat kami berkewajiban untuk mengambil langkah ini. Ini bukan langkah untuk menghukum, tapi langkah untuk menegakkan dan memastikan, seluruh BUMN punya komitmen untuk melayani, melindungi, dan bekerja untuk kepentingan masyarakat," tutur Erick.

Sebagai informasi, saat ini auditor independen sedang bekerja juga untuk memeriksa semua lab yang ada di bawah Kimia Farma.

Baca Juga: Foto Cantik Chaca Dhani Wirianata, Istri Ajudan Prabowo Subianto yang Viral Karena Mirip Mulan Jameela

Kini, Agus Chandra resmi ditunjuk menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) PT Kimia Farma Diagnostika.

Penunjukan itu menyusul pemecatan terhadap seluruh direksi perseroan, termasuk Dirut Adil Fadilah Buquni, akibat kasus antigen bekas di Bandara Kualanamu.

Corporate Secretary PT Kimia Farma (Persero) Tbk Ganti WP mengatakan, Agus akan menjabat sementara posisi tersebut hingga Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) menetapkan pejabat definitif. Hingga saat ini, jadwal RUPS belum ditetapkan.

Baca Juga: Unggah Foto Lebaran, Misteri Agama Audi Marissa Kini Terungkap

dok.

Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Agus Chandra menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) PT Kimia Farma Diagnostika.

"Plt itu sampai ada penetapan di RUPS perusahaan," katanya, Minggu (16/5/2021).

Lalu, siapakah Agus Chandra?

Berdasarkan data yang dihimpun, Agus menjabat sebagai GM Keuangan dan Akuntansi Kimia Farma (KAEF).

Dia juga pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan dan SDM Kimia Farma Apotek, anak usaha KAEF.

Agus merupakan lulusan sarjana Akuntansi Universitas Indonesia (UI). Kemudian dia melanjutkan pendidikan S2 Administrasi Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM).

Baca Juga: Chord Gitar Lagu Kopi Dangdut dan Liriknya - Foto Fahmi Shahab yang Akui Plagiat Atas Karyanya Ini

Selain Agus, Abdul Aziz juga diangkat menjadi Direktur Keuangan, HC & Umum Kimia Farma Diagnostika.

Abdul saat ini menjabat sebagai Direktur Operasional KAEF.

Abdul memang membangun kariernya di BUMN Farmasi terbesar di Indonesia itu sejak 2000.

Dia pernah menjabat sebagai GM Farmasi dari 2000-2009 di KAEF lalu diangkat menjadi Brand Manager pada 2009 hingga saat ini.

Baca Juga: Chord Gitar Lagu Satru dan Liriknya, Bonus Foto Mesra Denny Caknan dan Happy Asmara

Abdul menamatkan S1 di UI jurusan Farmasi pada 1998 dan melanjutkan pendidikan apoteker hingga 2000.

Pada 2009, dia meraih gelar S2 di Manajemen di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

Plt Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika, Agus Chandra menegaskan bahwa selain penyegaran manajemen, internal perusahaan juga memastikan seluruh klinik dan laboratorium KFD di seluruh Indonesia sudah memenuhi dan menjalankan SOP.

Baca Juga: Foto Aurel Belum Berhijab Disorot, Adik Atta Halilintar Sindir Sang Abang

Menurutnya, tindakan penyegaran manajemen KFD adalah salah satu langkah perbaikan untuk meningkatkan kinerja secara menyeluruh.

“Saya sebagai Pelaksana Tugas [Plt.] Dirut KFD diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan citra KFD dalam memberikan layanan klinik dan laboratorium sesuai dengan SOP dan GCG PT Kimia Farma Diagnostika,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu, 16 Mei 2021.

Agus mengatakan perseroan akan terus melakukan pembenahan internal. Saat ini, klinik dan laboratorium PT Kimia Farma Diagnostika melakukan beberapa model perbaikan.

Baca Juga: Foto Serangan Israel di Al-Aqsa Dikutuk, Begini Cara Soeharto Akali Pembelian Jet Tempur Skyhawk dari Negeri Yahudi

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya