Fakta-fakta Gempa Malang, Warga Lari Ketakutan, Bangunan Roboh Hingga Penjelasan BMKG

Sabtu, 10 April 2021 | 16:48
Istimewa/Surya.co.id

Bangunan RSUD Mardi Waluyo Blitar yang ambruk karena gempa yang berpusat di Malang.

Fotokita.net - Fakta-fakta gempa Malang, warga lari ketakutan, bangunan roboh hingga penjelasan BMKG.

Warga Malang dan sekitarnya dikejutkan adanya peristiwa bencana gempa bumi berkekuatan 6,7 M pada Sabtu (10/4/2021) sekitar pukul 14.00 WIB.

Rupanya guncangan gempa tak hanya dirasakan warga Malang, tetapi juga menggetarkanprovinsi-provinsi lain seperti Bali, DIY dan Jawa Tengah.

Melalui penjelasan resminya, BMKG telah memastikan gempa Malang tak berpotensi tsunami.

Berikut fakta-fakta mengenai gempa bumi yang berpusat di selatan Malang itu.

Baca Juga: Guncangan Kuat Terasa Hingga Yogyakarta, Ini Penyebab Gempa M 6,7 yang Bikin Warga Malang Lari Berhamburan

Gempa bermagnitudo 6,7 mengguncang Malang, Sabtu (10/04/2021) sekitar pukul 14.00 WIB.

Kerasnya kekuatan gempa menyebabkan warga panik dan lari berhamburan keluar gedung dan rumah.

Kerusakan bangunan dilaporkan terjadi di Kabupaten Malang, Blitar, dan Lumajang.

Baca Juga: Bak Buktikan Terawangan Mbak You, Gempa M 6,7 Guncang Malang, Rumah Bergoyang Kencang Hingga Bikin Warga Panik

Di perumahan Sigura Hill, Kelurahan Karangbesuki, Sumbersari, Kota Malang, gempa terasa kuat. Bangunan rumah bergetar.

Warga berhamburan keluar rumah dan anak-anak menangis karena ketakutan.

Gempa dirasakan kuat oleh Wahyu (40), warga setempat. ”Selama enam tahun di Malang, getaran ini yang paling besar. Bangunan rumah sampai goyang,” katanya.

Saat gempa terjadi, dia langsung membawa keluar anak-anaknya ke jalan. Jalan perumahan saat itu menjadi ramai karena seluruh warga keluar.

Baca Juga: Alami Gejala Seperti yang Dirasakan Pangeran Philip, Artis Senior Ini Mendadak Pasang 3 Ring di Jantungnya: Alhamdulillah Untung Cepat Ketahuan

Di pusat perbelanjaan dan kompleks hotel Mall of Gajayana Malang, para penghuni hotel dan sekitar pusat perbelanjaan seketika berhamburan keluar ruangan ketika merasakan gempa.

Petugas keamanan hotel dengan sigap mengarahkan pengunjung untuk keluar melalui tangga darurat.

”Bagi yang mengenakan highheels tolong dilepas,” teriak petugas keamanan mengingatkan.

Baca Juga: Terus-terusan Pamer Kejantanan di Depan Kalina, Vicky Prasetyo Malu-malu Akui Punya Penyimpangan Ini Saat Berhubungan Ranjang, Dr Boyke: Waduh, Bahaya Itu

SURYA.co.id/Febrianto Ramadani

Ribuan pengunjung Mall Royal Plaza Surabaya, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya, bergegas keluar dari pintu utama, Sabtu siang (10/4/2021). Mereka merasakan guncangan gempa dari dalam ruangan efek gempa di Malang terasa di Surabaya.

Vega (43), warga asal Probolinggo yang sedang menginap di hotel, terburu-buru keluar dari hotel sesuai instruksi petugas hotel.

”Tadi saya dari lantai tujuh dan sedang naik lift untuk keluar dari hotel. Terasa liftnya agak goyang. Sampai luar ternyata banyak orang dan kami disuruh segera keluar gedung,” katanya.

Siyadi, warga Desa Sukodono, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, mengatakan bahwa gempa menyebabkan beberapa kerusakan di kampungnya.

Baca Juga: Pantas Hasil Penyelidikan WHO Picu Amarah, Orang Dalam Ungkap Situasi Asli di China, Pemerintah Komunis Terbukti Bohong Demi Sembunyikan Kebenaran Covid-19

Rumah rusak itu milik Ngatiman, tetangga Siyadi.

”Di kampung saya ini ada beberapa kerusakan rumah warga, seperti genteng jatuh, teras roboh, dan ada satu rumah yang rusak parah,” katanya.

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Karangkates Mamuri mengatakan bahwa gempa berkekuatan magnitudo 6,6, tetapi kemudian dimutakhirkan menjadi 6,1.

Menurut Mamuri, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Baca Juga: Terkuak, KKB Papua Dapat Uang Beli Senjata dan Amunisi dari Tempat Ini, Warganya Biasa Beli Mie Instan Ditukar 2 Gram Emas

(BMKG)
(BMKG)

Gempa 6,7 M pada Sabtu (10/4/2021) pukul 14.00 WIB dirasakan di Malang dan sekitarnya.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,83 LS dan 112,5 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 96 km arah selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada kedalaman 80 km.

Gempa dirasakan sampai Surabaya, Klaten, Lombok Utara, Sumbawa, Tabanan, Klungkung, dan Banjarnegara.

Kerusakan

Kepala BPBD Kabupaten Jamil mengerahkan petugas untuk memantau kawasan pantai selatan Malang.

Baca Juga: Cair Di Akhir Bulan Ini, Catat Besaran THR dan Gaji Ke-13 PNS yang Kini Nominalnya Tak Lagi Dipotong

”Kami juga mengerahkan petugas dan mengontak aparat desa untuk melaporkan kerusakan yang ada,” katanya.

Hingga pukul 15.00, dilaporkan ada jumlah kerusakan bangunan di Kabupaten Blitar, antara lain di Kecamatan Binangun, Lodoyo, dan Kesamben.

Namun, Kepala BPBD Kabupaten Blitar Achmad Cholik belum bisa merinci jenis kerusakan, baik fasilitas umum maupun rumah warga. Dirinya masih menunggu laporan resmi dari kepala wilayah, dalam hal ini camat.

Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang Wawan Hadi mengatakan bahwa gempa juga berdampak hingga Lumajang. Namun, hingga kini ia masih harus mengecek dan memastikan mengenai datanya.

Baca Juga: Teringat Mendiang Suami Usai Video Peluk Mesra Ariel NOAH Jadi Gempar? Mata BCL Sembab di Atas Ranjang, Reaksi Melly Goeslaw Disorot

”Benar ada dampak. Ada kabar dampak kerusakan rumah di Pasrujambe, Pasirian, Candipuro, dan wilayah lainnya. Saat ini kami masih melakukan pengecekan mengenai dampak tersebut,” katanya.

Gempa di selatan Malang juga terasa sampai Banyuwangi.Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi Eka Muharram mengatakan, sejauh ini belum ada laporan kerusakan bangunan dan fasilitas umum akibat gempa.

Sukarelawan tanggap darurat di masing-masing kecamatan masih melakukan pemantauan dampak gempa di wilayahnya masing-masing.

Baca Juga: Makin Berani Peluk Mesra Ariel NOAH dari Belakang, BCL Disebut Bawa Dampak Positif Bila Putuskan Menikah dengan Sang Vokalis: Bikin Dia Setia

Gempa bumi tersebut ternyata menyebabkan kerusakan fasilitas di Blitar, Jawa Timur.

Sebagian atap bangunan RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar ambrol akibat getaran gempa.

"Iya, informasinya bangunan RSUD Mardi Waluyo rusak. Sekarang saya masih mengecek rumah rusak akibat gempa di Kelurahan Ngadirejo," kata Kepala Bakesbangpol dan PBD Kota Blitar, Hakim Sisworo, seperti ditulisSurya.co.id.

Warga Malang berhamburan ketakutan begitu merasakan getaran gempa, Sabtu (10/4/2021).

Baca Juga: Peluk Erat Saat Melawat Kepergian Sang Ayah, Ini Pesan Pak Harto yang Mengubah Nasib BJ Habibie Semasa Hidupnya

Salah seorang warga Malang, Kresna mengatakan ada dua kali getaran gempa.

Getaran kedua terasa lebih kuat hingga membuat rumahnya bergoyang.

"Rumah sudah terasa goyang cukup kencang," katanya.

"Goncangan yang kedua cukup kencang. Orang di Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo ini keluar semua," tutur Kresna.

Tak hanya di Malang getaran juga terasa hingga ke Bali, Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Baca Juga: Malam-malam Datangi Rumah Dinas Wali Kota Solo, Ini Hasil Pertemuan Mendadak Ahok dengan Gibran, Sudah Siap Bertarung ke Jakarta?

Dedi, warga Kecamatan Wonosari, Gunungkidul mengaku berlari ketakutan.

"Tadi kursi yang saya duduki bergetar dua kali," kata dia, Sabtu.

Kepala Pelaksana BPBD Bali Made Rentin menerangkan, gempa juga terasa hampir seluruh wilayah di Provinsi Bali.

"Hampir semua wilayah di Bali merasakan getaran gempa," kata Made Rentin melalui pesan Whatsapp, Sabtu (10/4/2021).

Baca Juga: Pantas Berani Ajak Aurel Naik Private Jet Rp 300 Juta Sekali Terbang, Segini Penghasilan Atta Halilintar Per Bulan, Ternyata Paling Gede Bukan dari YouTube

Instagram @malang_media

Kerusakan yang diduga terjadi akibat gempa.

Menurut informasi resmi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa terjadi sekitar pukul 14.00 WIB.

BMKG menyebut, gempa yang terjadi berkekuatan 6,7 SR.

Pusat gempa berada 96 kilometer di arah selatan Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Pusat gempa ini berada di lepas pantai dan memiliki kedalaman hingga 80 kilometer.

Meski gempa terasa di sejumlah provinsi, namun BMKG memastikan gempa tidak berpotensi tsunami.

Baca Juga: Meninggal Dunia Sebelum Rayakan Usia 1 Abad, Pangeran Philip Ternyata Tak Pernah Tahu Tragedi Besar yang Menimpa Cucu Kesayangan Ratu Elizabeth II

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno menginformasikan, berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault,” ujarnya melalui siaran pers BMKG, Sabtu (10/4).

Prayitno menambahkan bahwa hingga pukul 14.25 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan atau aftershock.

Baca Juga: Ngakunya Sepi Job Karena Pandemi, Lihat Istana Megah Ariel NOAH di Kawasan Elite Hingga Koleksi Mainan Impor Ini

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya