Tinggal Tunggu Lampu Hijau BPOM, Menkes Terawan Ungkap Vaksin Sinovac dari China Berbahan Baku Virus SARS-CoV-2

Senin, 07 Desember 2020 | 11:51
ANTARA FOTO

Petugas menurunkan kontainer berisi vaksin COVID-19 saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, tangerang, Banten, Minggu (6/12/2020). Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 buatan perusahaan farmasi Sinovac, China, tiba di tanah air untuk selanjutnya akan diproses lebih lanjut ke Bio Farma selaku BUMN pr

Fotokita.net - Tinggal tunggu lampu hijau BPOM, Menkes Terawan ungkap vaksin Sinovac dari China berbahan baku virus SARS-CoV-2.

Presiden Joko Widodo menuturkan, kedatangan vaksin dari Sinovac merupakan kabar baik bagi rakyat Indonesia.

“Saya ingin menyampaikan suatu kabar baik, bahwa hari ini pemerintah sudah menerima 1,2 juta dosis vaksin Covid-19.

Vaksin ini buatan Sinovac yang kita uji secara klinis di Bandung sejak Agustus 2020,” kata Jokowi, Minggu.

Baca Juga: Mohon Maaf, Cuma 4 Kelompok Ini yang Boleh Terima Suntikan Pertama Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac China, Begini Penjelasannya

Berdasarkan tayangan video yang disiarkan kanal youtube Sekretariat Presiden, Minggu (6/12/2020), sebanyak 1,2 juta dosis vaksin dari Cina yang diangkut menggunakan Pesawat Garuda Boeing 777-300 tiba Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, sekitar pukul 21.30 WIB.

Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 yang tiba pada Minggu malam merupakan vaksin siap suntik.

Baca Juga: Ditetapkan Buat Vaksinasi di Indonesia, Berikut Penjelasan 6 Vaksin Covid-19, Siap Digunakan Bulan Ini?

Kemudian, lanjut Jokowi, akan ada 1,8 juta dosis vaksin siap suntik yang akan tiba pada Januari 2021.

“Selanjutnya diproses lebih lanjut oleh Bio Farma. Kita akan bersyukur Alhamdulillah vaksin sudah tersedia artinya kita bisa segera mencegah meluasnya wabah covid-19,” tutur dia.

“Tapi untuk memulai vaksinasi masih memerlukan tahapan-tahapan dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan),” ucap Jokowi.

Baca Juga: Ucapkan Kata Terakhir di Depan Kamera Video, Komedian Sebut Hal Ini Sebelum Meninggal Karena Covid-19

Adapun Indonesia telah bekerja sama dengan Sinovac untuk melakukan uji klinis tahap ketiga di Bandung Jawa Barat.

Kerja sama tersebut melibatkan tim dari Universitas Padjadjaran dan PT Bio Farma.

Selain dengan Sinovac, Indonesia juga menjalin komitmen pengadaan vaksin dengan perusahaan biofarmasi lainnya, yakni Sinopharm yang bekerja sama dengan G42 di Uni Emirat Arab, CanSino, dan AstraZeneca.

Baca Juga: Lolos dari Masa Kritis Covid-19, Wali Kota Bogor Bima Arya Akui Kondisinya Tak Seperti Dulu, Sering Alami Gangguan Kesehatan Ini

Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan, pemerintah hanya menyediakan vaksin Covid-19 yang terbukti aman dan lolos uji klinis sesuai dengan rekomendasi badan kesehatan dunia (WHO).

Hal itu ditegaskannya dalam konferensi pers virtual "Kedatangan Vaksin Covid-19" yang ditayangkan kanal YouTube Kemenkominfo TV, Senin (7/12/2020).

"Pemerintah Indonesia menjadikan vaksinasi sebagai bagian dari strategi penanggulangan pandemi Covid-19," ujar Terawan.

Baca Juga: Ditetapkan KPK Jadi Tersangka, Ini Sepak Terjang Mensos Juliari Batubara yang Diduga Terlibat dalam Kasus Korupsi Bansos Covid-19

"Pemerintah hanya akan menyediakan vaksin yang terbukti aman dan lolos uji klinis yang seusai rekomendasi WHO," lanjutnya menegaskan.

Dia melanjutkan, vaksin Covid-19 yang telah tiba di Indonesia pada Minggu (6/12/2020) sebanyak 1,2 juta dosis merupakan bagian pengadaan tahap pertama.

Baca Juga: Minta 2 Anak Buahnya Kumpulkan Cuan Rp 10 Ribu Per Paket Bansos Covid-19, Ternyata Juliari Batubara Cuma Punya 1 Mobil Mewah, Ini Total Kekayaan Sang Menteri

ANTARA FOTO
ANTARA FOTO/DHEMAS REVIYANTO

Petugas menurunkan kontainer berisi vaksin COVID-19 saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, tangerang, Banten, Minggu (6/12/2020). Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 buatan perusahaan farmasi Sinovac, China, tiba di tanah air untuk selanjutnya akan diproses lebih lanjut ke Bio Farma selaku BUMN pr

Adapun kuota pengadaan tahap pertama ini total sebanyak tiga juta dosis. Menurut Terawan, vaksin yang diproduksi oleh perusahaan farmasi asal China, Sinovac ini berasal dari virus SARS-CoV-2 yang sudah diinaktivasi.

"Dan selanjutnya vaksin itu akan segera dilakukan persetujuan untuk penggunaan Emergency Use Authorization (EUA) oleh BPOM sesuai ketentuan saintifik dan ketentuan perundang-undangan," ungkap Terawan.

Baca Juga: Bukan Denny Siregar, Rekaman Suara Sosok Ini Bikin Gempar Jagat Maya Usai Sebut Jusuf Kalla Jadi Dalang Di Balik OTT Edhy Prabowo, Sengaja Alihkan Isu Habib Rizieq?

Lebih lanjut Terawan menjelaskan, vaksin yang baru datang ini nanti akan diberikan kepada tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, serta asisten tenaga kesehatan yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan.

Menteri Kesehatan ( Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan, vaksin Covid-19 yang telah tiba di Indonesia pada Minggu (6/12/2020) berbahan baku virus SARS-CoV-2 yang telah inaktivasi.

Saat ini telah ada 1,2 juta vaksin Covid-19 yang diterima Indonesia dari produsen Sinovac asal China.

Baca Juga: Sudah Negatif Covid-19 Sejak 1 Desember 2020, Ini Alasan Surya Paloh Belum Boleh Keluar dari RSPAD Gatot Subroto

ANTARA FOTO
ANTARA FOTO/DHEMAS REVIYANTO

Petugas menyemprotkan disinfektan ke kontainer berisi vaksin COVID-19 saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, tangerang, Banten, Minggu (6/12/2020). Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 buatan perusahaan farmasi Sinovac, China, tiba di tanah air untuk selanjutnya akan diproses lebih lanjut ke Bio Fa

"Vaksin Covid-19 yang tiba pada Minggu sebanyak 1,2 juta dosis yang merupakan bagian dari pengadaan tahap pertama sebanyak tiga juta dosis jenis SARS-CoV-2 yang inaktivasi," ungkap Terawan dalam konferensi pers virtual "Kedatangan Vaksin Covid-1" yang ditayangkan kanal YouTube Kemenkominfo TV, Senin (7/12/2020).

Virus SARS-CoV-2 adalah severe acute respiratory syndrome-related coronavirus 2 yang merupakan penyebab penyakit Covid-19.

Baca Juga: Kabar Gembira, 4 Bantuan Tunai Ini Dilanjutkan di Tahun 2021, Lantas Bagaimana Nasib Subsidi Listrik Gratis PLN?

Terawan melanjutkan, persetujuan atau Emergency Use Authorization (EUA) oleh BPOM akan disegerakan sesuai ketentuan saintifik dan ketentuan perundang-undangan.

Menurut Terawan, vaksin yang datang tahap pertama itu akan diberikan kepada tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, serta asisten tenaga kesehatan yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan.

Baca Juga: Bak Mimpi di Siang Bolong, Sudah Bikin Aib di Depan Bos Besar, Mantan Danjen Kopassus Ungkit Masa Lalu Anak Buah Kesayangannya: Saya Angkat Dia dari Got

(Kompas.com/Dian Erika Nugraheny)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya