Fotokita.net - Koar-koar usai ceramah Habib Rizieq jadi viral, Denny Siregar rela kepalanya dipenggal, sang pegiat medsos diledek: alamat rumah kesebar aja terkencing-kencing.
Pegiat media sosial Denny Siregarmengunggah status di media sosial Twitternya tentang kesediannya untuk dipenggal kepalanya.
Komentar ini dia sampaikan di tengah viralnya video potongan ceramah Habib RizieqShihab yang bilang bahwa kejadian pemenanggalan seperti di Perancis bisa terjadi ketika aparat tidak berlaku adil terhadap penghina Nabi dan ulama.
Dalam potongan video itu, Habib Rizieqmenyeru kepada pemerintah, khususnya kepolisian untuk bersikap tegas menindak para penista agama.
Habib Rizieq mengingatkan dengan kejadian yang terjadi di Perancis, dimana seorang diduga penista Rasulullah SAW kepalanya dipenggal.
"Kepada pemerintah, khususnya kepolisian, kita kasih tau. Kalau tidak mau terjadi seperti di Perancis, penghina nabi dipenggal, tolong, kalau laporan penista nabi, proses dong. Yang menghina nabi, yang menghina ulama, proses, betul?" seru habib Rizieq dalam potongan video yang beredar.
Habib Rizieq menambahkan, apabila laporan-laporan terhadap penghina nabi dan ulama tidak diproses, maka jangan salahkan kejadian seperti di Perancis bisa terjadi juga di Indonesia.
"Kalau tidak diproses, jangan salahkan umat Islam kalau besok kepalanya ditemukan di jalanan," lanjut Habib Rizieq.
Potongan video tersebut viral di media sosial dan mendapatkan berbagai tanggapan.
Denny Siregar sendiri dalam akun Twitternya menyebut bahwa dia akan menyediakan kepalanya untuk dipenggal dengan syarat tertentu.
"Dipenggal oleh gerombolan setan berbaju agama adalah sebuah kehormatan. Percayalah. Kusediakan kepalaku jika itu menjadi jalan untuk menggerakkan banyak orang," tulis Denny Siregar.
Unggahan itu pun mendapatkan respon warganet.
Termasuk pihak-pihak yang justru menyindir Denny Siregar.
Salah satunya aktivis buruh, Iyut.
Iyut mengingatkan tentang 'kepanikan' Denny Siregarketika ia diburu sejumlah orang usai dianggap melecehkan santri.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Denny Siregar dipolisikan atas unggahan di medis sosialnya.
Denny Siregar sendiri dilaporkan ke polisi pada Kamis, 2 Juli 2020.
Laporan itu merupakan respons atas pernyataan Denny dalam status Facebook-nya pada 27 Juni 2020.
Dalam status itu, ia menulis statusberjudul "ADEK2KU CALON TERORIS YG ABANG SAYANG"dengan mengunggah santriyang memakai atribut tauhid. Terlapor diduga tanpa hak menyebarkan informasi untuk menimbulkan kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan SARA dan/atau penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.
Terlapor diduga melanggar Pasal 45A ayat 2 dan/atau Pasal 45 ayat 3, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE.
Saat itu, alamat rumah Denny Siregardi Surabaya bocor.
Beberapa orang, di media sosial, megancam akan mendatangi rumah Denny.
Bahkan, sejumlah foto yang beredar menunjukkan ada yang benar-benar datang ke rumah Denny Siregar.
Hanya saja, kondisi rumah sepi.
Menurut informasi, Denny pergi dari rumahnya untuk mengamankan diri.
Di akun medsosnya, Denny juga mengeluh terhadap aksi doxing itu.
Bahkan, kemudian ia menuntut pihak Telkomsel atas kebocoran data miliknya.
Dan kini, ia bicara soal kerelaannya kepalannya dipenggal.
Iyut pun meledeknya.
"Baru dibocorin alamat rumahnya aja udah terkencing-kencing lutut gemetaran, gegayaan pulak nantang-nantang minta leher dipenggal. BuzzeRp bicara kehormatan itu ibarat orang sakit jiwa yg teriak2 "aku gak gila"," tulis Iyut di akun Twitternya.
Ledekan juga diberikan oleh warganet lainnya.
"Alamat rumah dishare panik brisik doxang doxing pdhl kawannya paling sering doxing. skrg sok mau dipenggal. asli ini org jaman sekolah pasti gapunya temen," tulis@adihidaayat
Pegiat media sosial Denny Zulfikar Siregar mendadak meminta maaf kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan ulama kharismatik KH Mustofa Bisri atau Gus Mus.
Sebelumnya, Denny menjadikan foto Ganjar dan Gus Mus sebagai narasi untuk membandingkan foto antara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Habib Rizieq Shihab.
Di akun media sosial Twitter, Denny bahkan membuat polling untuk pengikutnya, dengan membandingkan dua foto berbeda, Anies dengan Habib Rizieq dan Ganjar dengan Gus Mus.
Sejumlah warganet sudah mengingatkan untuk tidak membawa-bawa pihak lain ketika Denny akan mencibir Anies maupun Habib Rizieq.
Seperti diketahui, Denny selama ini kerap 'menyerang' Anies Baswedan dan beberapa hari terakhir intens 'menyerang' Habib Rizieq dengan narasi-narasinya.
Meski sudah diingatkan, Denny yang dituding sebagai buzzer itu, bersikukuh merasa dirinya benar.
Saat cuitan itu mulai ramai dan dianggap sebagai 'narasi kebencian', Panglima Tertinggi Ansor-Banser, Yaqut Cholil Qoumas membuat cuitan yang menyayangkan tindakan Denny Siregar.
Gus Yaqut menyayangkan nama Gus Mus dibawa-bawa untuk membuat narasi kebencian.
"Apa sih untungnya bawa-bawa Gus Mus untuk soal2 begini? Janganlah bawa-bawa beliau ke urusan benci membenci seperti ini," tulis Gus Yaqut dikutip Wartakotalive.com dari Twitternya.
Para nahdiyin yang berkomentar di cuitan itu pun dibuat geram oleh tindakan Denny Siregaryang membawa-bawa ulama NU untuk 'dibenturkan' dengan pihak lain.
Terlebih, mereka menganggap, tindakan Denny Siregaryang membandingkan dua pemimpin dan ulama sebagai tindakan adu domba dan hanya menimbulkan keributan.
Denny Siregar menghapus postingan setelah ditegur panglima Tertinggi Banser Gus Yaqut
"Saya lahir dan besar di lingkungan Nahdliyin, jadi otomatis Nahdliyin Terus terang jadi kurang bangga sejak Orang2 seperti Abujanda, Denny Siregardll merasa penting di NU,' tulis Soeyoto1 membalas cuitan Gus Yaqut.
"Biar urusan benci membenci urusan kalian saja @Dennysiregar7. jangan bawa-bawa Gus Mus," tulis @najmifuady
Jika biasanya keukeuh dengan kritikan warganet, Denny Siregarkali ini memiilih menghapus cuitan tersebut.
Ia kemudian membuat cuitan baru berisi permintaan maaf kepada Ganjar Pranowo dan Gus Mus.
"Mohon maaf sebesar2nya @gusmusgusmu dan pak @ganjarpranowo jika kurang berkenan," tulis Denny Sisregar dalam cuitannya.
Tindakan menghapus cuitan dan membuat cuitan permintaan, membuat Denny menjadi bulan-bulanan warganet.
Dia dianggap takut ketika yang menyentilnya adalah panglima banser.
Warganet pun terus menuduhnya berniat untuk membenturkan antar-sesama pendukung ulama.
"Telat. Niat jelek elu untuk memancing keributan dan membentur-benturkan sesama pecinta ulama udah jadi dosa. Istighfar lu, taubat, umur ga ada yang tau," tulis @BlackYudhistira
"Bukan kurang berkenan lagi tp emg luu goblok, cari makan modal adu domba begini, dikasih otak tuh dipakai bkn diselipin di bokong, kasihan anak2 luu dpt makan dari yg beginian, kl luu mah, gak usah dikasihanin, mati pun diaminkan krn sesuai kelakuan luu, beriman den yg benar dah," tulis @Blackside.
"Banci di hapus tweet nya, susah kalau piaraan mah sesuai pesanan kalau ngetweet, hidup udeh ketakutan kemane" Gag nyaman masih aje nyari musuh terusss," tulis @eehindra.
Banyaknya ledekan hingga cacian karena ia menghapus cuitan, Denny kembali membuat cuitan baru.
Ia membantah bahwa alasan menghapus cuitan karena takut.
"Di lingkungan gua tumbuh, minta maaf adalah bagian dari adab dan ahlak. Bukan krn takut. Tapi kadrun gak paham ini.
Buat mereka, org minta maaf itu krn takut. Mangkanya, jgn pernah minta maaf ke kadrun, lu pasti diinjek2 ma mrk. Kadrun itu sejenis hyena, hadapi dgn cara singa," tulisnya lagi.