Fotokita.net - Mungkin Gerhana Matahari Cincin (GMC) merupakan fenomena langit yang paling sering Anda dengar dan bahkan pernah disaksikan.
Tepat, pada hari Minggu, 21 Juni 2020 nanti, sejumlah wilayah di Indonesia akan dapat melihat fenomena langit ini pada siang hari menjelang petang.
Tapi tahukah Anda bagaimana Gerhana Matahari Cincin itu terjadi?
Berdasarkan penjelasan resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG), Gerhana Matahari Cincin ini terjadi ketika Matahari, Bulan dan Bumi tepat segaris dan pada saat itu piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil daripada piringan Matahari.
"Akibatnya, saat puncak gerhana, Matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya," seperti dikutip dari laman resmi BMKG.
Hal ini menyebabkan kondisi kecerlangan atau cahaya pada siang hari menurun drastis, bahkan bisa menggelap seolah seperti keadaan di malam hari.
Saat GMC yang terjadi, terdapat dua macam bayangan Bulan yang terbentuk yaitu antumbra dan penumbra.
Di wilayah yang terlewati antumbra, gerhana yang teramati akan berupa Gerhana Matahari Cincin.
Sedangkan, di wilayah yang terkena penumbra, gerhana yang teramatinya berupa Gerhana Matahari Sebagian.
Proses GMC nanti akan melewati jalur cincinnya dengan fase kontak pertama hingga kontak keempat, berikut penjelasannya.
Fase kontak pertama
Kontak pertama ini disebut juga dengan kontak awal. Kontak ini terjadi ketika piringan Bulan, mulai menutupi piringan Matahari.
Fase kontak kedua
Seiring berjalannya waktu, piringan Matahari yang tergerhanai akan semakin besar hingga akhirnya seluruh Bulan mulai menutupi piringan Matahari.
Kondisi pada peristiwa menutipi keseluruhan piringan Matahari inilah disebut dengan kontak kedua.
Fase kontak ketiga
Setelah melewati masa puncaknya, gerhana akan bergulir dan berakhir saat seluruh piringan Bulan terakhir kali menutupi piringan Matahari, dan disebut dengan kontak ketiga.
Infografik Gerhana Matahari Cincin, Kamis (26/12/2019)
Fase kontak keempat
Setelah kontak ketiga dilalui, piringan Matahari yang tampak tergerhanai akan semakin kecil.
Hingga akhirnya Bulan terakhir kali menutupi piringan Matahari, dan saat itulah disebut kontak keempat atau kontak akhir.
Waktu terjadi GMC bervariasi
Lama waktu dari kontak kedua hingga kontak ketiga tersebut itulah yang disebut sebagai Durasi Cincin atau Fase Cincin.
Lama waktu ini bervariasi dari satu kota ke kota lainnya. Sementara itu, waktu dari kontak awal hingga kontak akhir disebut sebagai Durasi Gerhana dan lama waktu terjadinya juga bervariasi.
Akan tetapi, Durasi Cincin ini tidak akan terjadi di semua wilayah. Melainkan hanya ada di lokasi yang terlewati jalur cincin saja.
Sedangkan, untuk Durasi Gerhana akan ada di semua lokasi, baik yang terlewati antumbra Bulan maupun yang hanya terkena penumbranya.
Penampakan GMC di Indonesia
Untuk diketahui, wilayah Indonesia berada di sebelah selatan jalur Cincin, Matahari yang tertutupi piringan Bulan saat puncak gerhana adalah bagian sebelah kanannya.
Pada saat puncak Gerhana Matahari Cincin itu, besaran piringan Matahari yang tertutupi piringan bergantung pada magnitudo gerhana, yaitu perbandingan antara diameter Matahari yang tertutupi piringan Bulan saat puncak gerhana terjadi dan diameter Matahari keseluruhan.
Pada Minggu, 21 Juni 2020 nanti, masyarakat di sejumlah wilayah Indonesia akan dapat menyaksikan fenomena langit Gerhana Matahari Cincin (GMC).
Data BMKG menyebutkan, GMC 21 Juni 2020 nanti hanya akan melewati 432 pusat kota dan kabupaten di 31 provinsi di Indonesia dengan penampakan Gerhana Matahari Sebagian.
Di mana magnitudo yang terjadi akan terentang antara 0,000 di Kepanjen, Jawa Timur sampai dengan 0,522 di Melonguane, Sulawesi Utara.
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sekitar 83 pusat kota di Indonesia tidak dapat melihat GMC karena magnitudonya berada di bawah 0.
Berikut adalah jadwal penampakan GMC di wilayah yang bisa melihatnya pada Minggu, 21 Juni 2020.
Infografik: Gerhana Matahari Cincin 26 Desember 2019
1. Aceh, gerhana mulai terjadi pada pukul 13.16 WIB, dengan puncak gerhana terjadi pukul 14.40 WIB, dan berakhir pada pukul 15.48 WIB.
2. Sumatera Utara, gerhana akan dimulai pukul 13.37 WIB, puncaknya terjadi pada pukul 14.48 WIB, dan berakhir pada pukul 15.48 WIB.
3. Sumatera Barat, gerhana akan mulai pukul 14.03 WIB, mencapai puncak pukul 14.54 WIB, dan berakhir pukul 15.37 menit.
4. Riau, gerhana dimulai pukul 13.53 WIB, dengan puncak pada pukul 14.57 WIB, dan gerhana akan berakhir pukul 15.50 WIB.
5. Bengkulu, gerhana dimulai pada pukul 14.29 WIB, puncak pukul 14.59 dan gerhana akan berakhir pukul 15.21 WIB.
Gerhana Matahari Cincin
6. Jambi, gerhana terjadi mulai pukul 14.16 WIB, puncak pada pukul 15.00 WIB dan berakhir pukul 15.44 WIB.
7. Kepulauan Riau, gerhana terjadi mulai pukul 14.00 WIB, puncaknya pada pukul 15.06 WIB dan berakhir pada pukul 16.12 WIB.
8. Sumatera Selatan, gerhana dimulai pada pukul 14.31 WIB, dengan puncak terjadi pukul 15.04 WIB dan berakhir pada pukul 15.36 WIB.
9. Lampung, gerhana terjadi muali pukul 14.41 WIB, puncaknya pada pukul 15.07 WIB dan berakhir pada pukul 15.33 WIB.
10. Kepulauan Bangka Belitung, gerhana dimulai pukul 14.25 WIB, puncaknya pukul 15.10 WIB, dan berakhir pukul 15.51 WIB.
11. Indramayu, gerhana dimulai pukul 15.11 WIB, puncaknya pukul 15.14 WIB dan berakhir pada pukul 15.16 WIB.
12. Jawa Tengah, gerhana dimulai pukul 14.59 WIB, puncaknya pukul 15.18 WIB dan berakhir pad apukul 15.38 WIB.
Gerhana matahari cincin
13. Jawa Timur, gerhana dimulai pukul 14.57 WIB, dengan puncak pukul 15.21 WIB dan berakhir pada pukul 15.48 WIB.
14. Kalimantan Barat, gerhana dimulai pukul 14.13 WIB, puncaknya pukul 15.17 WIB, dan berakhir pukul 16.14 WIB.
15. Kalimantan Tengah, gerhana mulai pukul 14.26 WIB, puncaknya pukul 15.22 WIB dan berakhir pukul 16.14 WIB.
16. Kalimantan Selatan, gerhana mulai pukul 15.32 WITA, puncaknya pukul 16.25 WITA dan berakhir pukul 17.11 WITA.
17. Kalimantan Timur, gerhana mulai pukul 15.15 WITA, puncaknya pukul 16.25 WITA dan berakhir 17.25 WITA.
18. Bali, gerhana mulai pukul 16.04 WITA, puncaknya 16.24 WITA dan berakhir pukul 16.44 WITA.
19. Nusa Tenggara Barat, mulai gerhana pukul 15.59 WITA, puncaknya pukul 16.27 WITA dan berakhir pukul 16.56 WITA.
20. Nusa Tenggara Timur, mulai gerhana pukul 15.53 WITA, puncaknya pukul 16.27 WITA dan berakhir pukul 17.10 WITA.
21. Sulawesi Barat, mulai gerhana pukul 15.31 WITA, puncaknya pukul 16.29 WITA dan berakhir pukul 17.20 WITA.
22. Sulawesi Selatan, mulai gerhana pukul 15.35 WITA, puncaknya pukul 16.30 WITA dan berakhir pukul 17.19 WITA.
23. Sulawesi Tengah, mulai gerhana terjadi pukul 15.26 WITA, puncaknya pukul 16.30 WITA dan gerhana berakhir pukul 17.25 WITA.
24. Sulawesi Tenggara, mulai gerhana terjadi pukul 15.38 WITA, puncaknya pukul 16.32 WITA dan akan berakhir pukul 17.18 WITA.
25. Gorontalo, mulai gerhana terjadi pukul 15.28 WITA, puncaknya pukul 16.31 WITA dan akan berakhir pukul 17.26 WITA.
26. Sulawesi Utara, mulai gerhana terjadi pukul 15.24 WITA, puncaknya pukul 16.32 WITA dan berakhir pad apukul 17.31 WITA.
27. Maluku Utara, gerhana dimulai pukul 16.29 WIT, puncaknya pada pukul 17.34 WIT dan berakhir pukul 18.30 WIT.
28. Maluku, mulai gerhana pukul 16.39 WIT, puncaknya terjadi pukul 17.35 WIT dan akan berakhir pukul 18.26 WIT.
Baca Juga: Grab PHK 360 Karyawan Termasuk di Indonesia, Inilah Besaran Pesangon yang Diterima Pegawai Terdampak
29. Papua Barat, gerhana dimulai pukul 16.34 WIT, puncaknya pada pukul 17.36 WIT dan kontak akhirnya tidak akan teramati sebab Matahari telah terbenam sebelum peristiwa itu terjadi.
30. Papua, gerhana dimulai pukul 16.36 WIT, puncak gerhana terjadi pukul 17.37 WIT.
Sebagian wilayah bahkan tidak akan melihat puncak gerhana, karena Matahari sudah terbenam lebih dahulu.