Foto-foto Pelesiran Keluar Penjara Bikin Heboh, Kini Sel Mantan Ketua DPR yang Tersangkut Kasus Mega Korupsi Itu Ketahuan Kosong Melompong. Lantas, Kemana Gerangan Si Penghuni?

Selasa, 24 Desember 2019 | 14:59
KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG

Tersangka kasus korupsi KTP elektronik Setya Novanto berada di mobil tahan KPK seusai menjalani pemeriksaan kasus korupsi proyek e-KTP di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (21/11/2017).

Fotokita.net-Perjalanan hidup mantan Ketua DPR Setya Novanto memang panjang dan penuh pencapaian, termasuk pencapaiannya terpilih menjadi Ketua DPR RI Periode 2014-2019 dari Partai Golkar.

Sayangnya, setelah segala pencapaian yang berhasil ia ukir, kini ia harus mendekam di dalam tahanan karena ulahnya dalam kasus mega korupsi e-KTP.

Setya Novanto kembali menjadi buah bibir publik setelah dirinya tertangkap kamera tengah jalan-jalan di kota Bandung Barat pada Jumat (14/6/2019).

Nampak pada foto yang beredar, terpidana kasus korupsi e-KTP itu mengenakan topi dan masker di sebuah toko bangunan.

Baca Juga: Dipelototi Jokowi Gara-gara Tolak Tawaran Ini, Anggota DPR yang Pernah Saling Tunjuk dengan Rocky Gerung di Depan Kamera Itu Akhirnya Tumbang dalam Penerbangan

Ia bersama seorang wanita yang diduga merupakan istrinya.

Tak heran jika publik dibuat heboh dengan beredarnya foto itu, karena Setnov, panggilan Setya Novanto, terkenal licin menghindar dari jeratan hukum.

Bahkan, penangkapannya terdahulu juga diliputi dengan berbagai drama.

Namun, saat foto-foto Setnov jalan-jalan di Bandung menggegerkan publik, tindakan tegas langsung diberikan padanya.

Kini, Setya Novanto kembali dikabarkan menghilang dari selnya.

Tribunnews.com/Irwan Rismawan

Setya Novanto dikabarkan hilang dari Lapas Sukamiskin, ini klarifikasi pihak Kemenkumham

Tim dari Ombudsman Republik Indonesia menemukan fasilitas khusus, gembok sidik jari, di pintu sel mantan Ketua DPR RI yang merupakan narapidana korupsi proyek KTP elektronik (e-KTP) Setya Novanto.

Halini diketahui saat pengecekkan di Lembaga Pemasyarakatan (lapas) Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Jumat (20/12/2019).

Dari kunjungan Ombudsman yang dipimpin oleh Adrianus Maleila itu juga ditemukan perbedaan mencolok pada luas dan fasilitas di dalam sel Setnov dibandingkan sel narapidana lainnya di Lapas Sukamiskin.

Baca Juga: Sudah Punya 11 Cucu Sosok Istrinya Tetap Menawan di Depan Kamera, Ternyata Sifat Asli Orang Terkaya Indonesia yang Dekat dengan Jokowi Ini Terbongkar Gara-gara Candaan Sang Pengacara Kondang

Kedatangan Adrianus Meliala didampingi oleh Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) Jabar Liberti Sitinjak serta Kepala Lapas Sukamiskin Abdul Karim.

Tribun Jabar
Tribun Jabar

Petugas Ombudsman RI tidak bisa masuk ke kamar tahanan narapidana koruptor mantan Ketua DPR Setya Novanto yang pintunya digembok menggunakan gembok sidik jari dan ada fasilitas lubang untuk bisa melihat dari dalam ke luar di Lapas Kelas 1 Sukamiskin, Jalan AH Nasution, Kota Bandung, Jumat (20/12/2019).

Awalnya Adrianus mengecek blok Timur yang disebutkan Kalapas tengah dalam keadaan renovasi untuk standarisasi sehingga tidak terlihat napi.

Ratusan napi yang didominasi terpidana kasus korupsi itu dipindahkan sementara ke sebuah selasar yang dulunya merupakan area ruang perkantoran petugas lapas.

Namun, Adrianus dan rombongan tetap melakukan pengecekkan ke bagian lantai 2 blok tersebut. Mereka menyasar sel nomor TA 04 yang biasanya ditempati Setnov.

Sel Setnov tidak seperti sel napi lainnya.

Tampak pintu sel tertutup dan terdapat tulisan 'Perawatan Medis'.

Selain itu, terdapat gembok yang hanya bisa dibuka dengan sistem sidik jari penghuninya!

Tak pelak, haltersebut mengejutkan Adrianus.

Lantas, ia memerintahkan agar gembok tersebut dibuka secara paksa.

Baca Juga: Dulu Jadi Musuh Bebuyutan di DPRD Jakarta, Kini Tokoh Tanah Abang Itu Malah Berbalik Arah: Puji Habis-habisan Ahok di Depan Pejabat Pertamina Saat Rapat Parlemen

Tribun Jabar
Tribun Jabar

Kamar tahanan milik narapidana koruptor mantan Kakorlantas Polri Irjen Pol Djoko Susilo di Lapas Kelas 1 Sukamiskin, Jalan AH Nasution, Kota Bandung, Jumat (20/12/2019). Dari sejumlah kamar tahanan yang ditinjau Adrianus seluruh pintunya dalam keadaan tidak dikunci karena sedang dalam proses renovasi, sedangkan dua kamar yang ditempati M Nazaruddin dan Ketua DPR Setya Novanto pintunya digembok.

Saat pintu terbuka, sel Setnov terlihat tidakmengalami perubahan atau renovasi yang dilakukan terhadap bagian-bagian ruangan.

Sel Setnov memiliki luas sekitar 3 x 7 meter persegi.

Yang mengherankan, Kalapas mengaku ukuran standar sel napi adalah 3 x 1,2 meter persegi.

Sulit Pindahkan Trio Sukamiskin

Liberti Sitinjak selaku Kepala Kanwil Kemenkum HAM Jabar membantah sel Setnov, Nazar dan Djoko Susilo yang kedapatan memiliki luas dan fasilitas khusus itu disebut milik pribadi ketiga orang tersebut.

Menurutnya, nantinya ketiga napi itu dapat dipindahkan ke sel lain yang standar.

Namun, ia menyebut perlu dilakukannya assesment atau penilaian dahulu untuk penempatan Setnov, Nazar dan Djoko Susilo.

"Hasil assesment akan menentukan, bisa saja kamar yang tiga tadi, yang belum sempurna, kami kosongkan dulu karena kapasitas di sini kan 500 (kamar sel) sekian sedangkan sekarang baru 300 yang terisi," ujar dia.

Baca Juga: Gagal Dapatkan Kursi DPR Lantaran Kalah dengan Angka yang Bikin Sesak Dada, Penyanyi Idola 90-an Itu Rela Lakoni Hal Ini Agar Dapur Tetap Ngebul. Kapok Jadi Caleg?

Tribun Jabar
Tribun Jabar

Petugas membuka gembok pintu kamar tahanan narapidana koruptor mantan Ketua DPR, Setya Novanto menggunakan palu saat Anggota Ombudsman RI Adrianus Eliasta Meliala akan meninjaunya di Lapas Kelas 1 Sukamiskin, Jalan AH Nasution, Kota Bandung, Jumat (20/12/2019).

Mengapa Renovasi Tak Sentuh Sel Setnov?

Saat ini, mayoritas kamar narapidana sedang direnovasi, termasuk standarisasi fasilitas tempat tidur.

Pihak lapas menempatkan kasur yang bisa diangkat dan ditempel ke dinding.

Selain itu, perbaikan dilakukan pada dinding dengan pengecatan serta toilet.

Baca Juga: Punya Kehidupan Poligami, Rupanya Begini Strategi Anggota Komisi VI DPR Ini Bagi-bagi Jatah Bulanan dari Parlemen Buat Para Istrinya. Maklum, Negara Cuma Beri Tunjangan Satu Istri

Renovasi untuk standarisasi dilakukan pada 567 sel yang ada di Lapas Sukamiskin.

Lapas Sukamiskin yang menampung ratusan napi kasus korupsi bukan kali pertama disidak maupun dikunjungi lembaga negara.

Sebelumnya, anggota Kunjungan maupun sidak lembaga negara terhadap fasilitas para napi kasus korupsi di Lapas Sukamiskin ini bukan kali pertama.

Selain itu, Liberti menyebut belum diubahnya tiga sel itu ke bentuk semula lantaran terbentur aturan cagar budaya.

Tribun Jabar
Tribun Jabar

Petugas memotong kunci gembok menggunakan mesin pemotong besi disaksikan anggota Ombudsman RI Adrianus Eliasta Meliala (kanan), Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Barat Liberti Sitinjak (dua kanan), dan Kepala Lapas Sukamiskin Abdul Karim (tiga kanan) saat akan meninjau kamar tahanan narapidana koruptor mantan bendahara umum Partai Demokrat yang juga anggota DPR Muhammad Nazaruddin di Lapas Kelas 1 Sukamiskin, Jalan AH Nasution, Kota Bandung, Jumat (20/12/2019).

Baca Juga: Negara Hanya Tanggung Satu Orang Istri, Rupanya Begini Cara Lora Fadil Membagi Gaji dari DPR untuk Ketiga Istrinya

Sebab, Lapas Sukamiskin termasuk sebagai bangunan cagar budaya.

"Jadi, menyangkut masih belum disentuhnya kamar itu dari sudut luasannya, kita masih menunggu juga dari cagar budaya yang sampai sekarang masih juga belum menjawab, bagaimana kita harus melakukan tindak lanjut," kata dia.

Abdul Kharim selaku Kalapas Sukamiskin mengatakan, pihaknya masih dalam proses renovasi terhadap seluruh kamar sel.

"Perbaikan berupa standarisasi tempat tidur, kamar mandi dan pengecatan. Terakhir perbaikan itu Oktober kemarin," katanya.

Ditanya soal kenapa tiga kamar Setnov, Nazarudin dan Joko Susilo lebih besar dibanding kamar lainnya, ia yang baru menjabat pada September mendapat informasi bahwa sejak awal, kamar itu sudah besar.

"Jadi kamar itu sejal awal sudah besar. Dulu informasinya sempat difungsikan untuk mushala, pantry dan klinik. Tapi saya tidak tahu sejak kapan dipakai oleh Setnov, Joko Susilo dan Nazarudin. Saya kan baru disini September kemarin," ujar Karim.

Pihaknya berjanji akan memindahkan ke kamar standar sesuai dengan yang ditempati narapidana lainnya.

"Sudah ada rencana kesana nanti setelah serah terima pekerjaan 31 Desember, akan kami samakan semua. Kalau ada yang menolak, kami akan tutup kamarnya. Lagian kamar tahanan masih ada yang kosong," imbuhnya.

Baca Juga: Selagi Kendaraan Baru Belum Jadi, Rupanya Mantan Duet Kompak Fadli Zon di DPR Ini Sekarang Sibuk Jadi Tukang Kopi. Begini Kronologinya

Tribun Jabar
Tribun Jabar

Petugas membuka paksa kamar terpidana korupsi yang juga mantan Ketua DPR Setya Novanto di Lapas Sukamiskin saat kunjungan Ombudsman Republik Indonesia, Bandung, Jumat (20/12/2019).

Baca Juga: Bukan Main, Tim Anak Magang DPRD DKI Temukan Anggaran dengan Angka Tak Masuk Akal. Lantas, Apa Lagi yang Mereka Temukan?

Tekanan Terhadap Pimpinan Proyek Renovasi Sukamiskin

Saat pintu terbuka, sel Setnov terlihat tidakmengalami perubahan atau renovasi yang dilakukan terhadap bagian-bagian ruangan.

Sel Setnov memiliki luas sekitar 3 x 7 meter persegi.

Yang mengherankan, Kalapas mengaku ukuran standar sel napi adalah 3 x 1,2 meter persegi.

Tampak bagian lantai sel telah berlapis kayu.

Selain itu, terdapat kitchen set dan dua exhaust fan.

Terdapat pula furnitur meja dan empat kursi untuk tamu, serta dua kasur pegas alias spring bed dengan satu kasur di antaranya terbilang besar.

Ada juga fasilitas wastafel dengan lantai marmer.

Baca Juga: Bikin Sang Penanya Tertawa, Anggota DPR yang Pernah Tertangkap Kamera Tertidur Sewaktu Pelantikan Ini Ungkap Cara Berbagi Ranjang dengan Ketiga Istrinya

Tribun Jabar
Tribun Jabar

Kamar penjara mantan Ketua DPR dan Ketua Umum Golkar Setya Novanto di Lapas Sukamiskin, memiliki fasilitas berbeda dibanding narapidana lainnya.

Baca Juga: Masih Bikin Penasaran Warganet, Bagian Admin DPR Enteng Bilang Begini Sewaktu Disinggung Soal Riwayat Pendidikan Mulan Jameela

Di atas tempat tidurnya, sejumlah rak buku berisi sejumlah buku.

"Kenapa kamar ini (Setya Novanto alias Setnov) enggak disentuh‎ (renovasi untuk standarisasi,-red)," tanya Adrianus kepada Liberti.

Lantas, Liberti memanggil pimpinan proyek renovasi, Sabrius.

Sabrius mengungkapkan sebelumnya bahwa dirinya telah berusaha untuk memasuki dan merenovasi sel Setnov.

Baca Juga: Tak Lagi Terdengar Kritik Pedasnya, Mantan Anggota DPR Ini Kini Sibuk Desak Partainya Agar Penuhi Keputusan Pengadilan. Nilainya Capai Miliaran Rupiah!

Namun, ia mendapat tekanan karena mantan Ketua DPR itu selaku penghuni sel menolak 'istananya' direnovasi.

"Ada tekanan, Pak," ujar Sabrius.

Seketika Liberti langsung menyanggah.

"Enggak ada tekanan. Bapak dibayar negara, negara yang dibela. Siapa yang tekan, saya, Kak Kalapas Sukamiskin?" ujar Liberti.

Tribun Jabar
Tribun Jabar

Anggota Ombudsman RI Adrianus Eliasta Meliala (kiri), bersama Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Barat Liberti Sitinjak (dua kiri), dan Kepala Lapas Sukamiskin, Abdul Karim (tiga kiri) meninjau kamar tahanan narapidana koruptor mantan Ketua DPR Setya Novanto di Lapas Kelas 1 Sukamiskin, Jalan AH Nasution, Kota Bandung, Jumat (20/12/2019).

Baca Juga: Terbiasa Berhubungan dengan Industri Musik, Kenapa Mulan Jameela Justru Ditugaskan Fokus ke Isu-isu Bidang Ini di DPR?

Sabrius lalu membantah ada tekanan dari pengelola Lapas Sukamiskin.

"Bukan tekanan Bapak atau Kalapas, Pak," ujar Sabrius.

Sitinjak langsung menimpali dengan nada tinggi.

"Kau, enggak boleh ngarang-ngarang cerita!"tegas dia.

Beredar di media sosial Twitter, narasi mantan Ketua DPR, Setya Novanto hilang dari lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat.

Narasi tersebut pertama kali diunggah oleh pemilik akun Twitter @emerson_yuntho, Minggu (22/12/2019) lalu.

Emerson yang diketahui merupakan mantan Koordinator Divisi Monitoring Hukum dan Peradilan Indonesia Corruption Watch (ICW) menuliskan narasi sebagai berikut:

"Netizen. Butuh bantuannya telah hilang Bapak @sn_setyanovanto Hingga kemarin belum kembali ke tempat tinggalnya di Sukamiskin Bandung. Kulit putih.Usia 62 tahun. Ada hadiah bagi siapapun yang memberikan informasi. Cc @Kemenkumham_RI @OmbudsmanRI137"

Baca Juga: Terpilih Aklamasi oleh Komisi III DPR Sebagai Kapolri, Sosok Jenderal Polisi Ini Rupanya Pernah Bikin Warganet Berdebat Sengit Gara-gara Aksinya Jadi Viral

Hingga saat ini, Selasa (24/12/2019), unggahan tersebut sudah di-retweet sebanyak 117 kali dan disukai oleh 115 orang.

Melansir dari Kompas.com, saat dikonfirmasi, Emerson membenarkan bahwa dirinyalah yang mengunggah narasi tersebut di akun Twitter miliknya.

Ia mengunggah tweet tersebut lantaran saat disidak oleh Ombudsman pada Jumat (20/12/2019), Setya Novanto tidak ada di ruangannya.

"Pas disidak sama ombudsman kan orangnya nggak ada. Ruangannya digembok," ujarnya singkat.

Kepala Biro Humas, Hukum dan Kerja Sama Sekretariat Jenderal Kemenkumham Bambang Wiyono mengatakan bahwa narasi Setnov hilang dari lapas Sukamiskin adalah hoaks.

Kepastian tersebut disampaikan Bambang setelah pihaknya menghubungi Kalapas Sukamiskin Abdul Karim.

Ia mengatakan, saat ini Setnov masih dalam masa hukuman di Lapas Sukamiskin.

"Itu kabar tidak benar, Setnov masih ada di dalam lapas Sukamiskin," ujar Bambang dikutip dari Kompas.com.

Saat ini imbuhnya, Setnov memang tidak ada di kamar tahanannya dikarenakan kamar tahanan di Lapas Sukamiskin sedang dalam perbaikan dan akan selesai pada 31 Desember 2019.

Baca Juga: Wawancara Pihak Keluarga dalam Uji Kapolri Baru, Sepak Terjang Kedua Putra Jenderal Polisi Ini Bikin Pimpinan DPR Makin Jatuh Hati Padanya

Untuk itu, warga binaan termasuk Setnov dipindah ke ruangan lain seperti aula dan masjid.

"Setnov sekarang di ruangan rame-rame. Tidak di kamar sendiri. Nama ruangannya ruangan pesantren," jelas dia.

Bambang mengatakan, apabila memasuki hari-hari khusus, di ruangan tersebut juga diadakan pengajian, dan kegiatan-kegiatan lain.

Baca Juga: Ajak Berantem William Aditya Sarana di DPRD DKI, Politikus Senior Ini Rupanya Pernah Jadi Penggerak Pansus untuk Lengserkan Ahok

Hal itu guna menghindari kejenuhan dari warga binaan yang menghuni lapas Sukamiskin.

Ia mengimbau agar masyarakat tidak kembali membuat isu-isu yang negatif seperti ini.

"Kita selalu mencoba untuk memberikan pembinaan bagi warga binaan, agar kembali ke masyarakat menjadi warga negara yang baik," terang dia.

(Tribun Jabar)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya