Follow Us

Baru Tahu Sekarang, Cara Foto Interior yang Estetik Ternyata Kuncinya Pada 2 Trik Ini

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 11 Maret 2023 | 23:55
Cara foto interior yang estetik ternyata kuncinya pada dua faktor ini.
Istimewa

Cara foto interior yang estetik ternyata kuncinya pada dua faktor ini.

Fotokita.net - Cara foto interior yang estetik ternyata kuncinya pada dua faktor ini. Banyak pemilik rumah minimalis yang baru tahu sekarang.

Di era media sosial saat ini, desain interior yang bagus aja tidak cukup. Perlu adanya dokumentasi yang baik untuk mempublish karya desain di sosial media agar karyamu semakin dikenal banyak orang.

Komposisi dan pencahayaan yang terbaik saat mendokumentasikan desain ruangan sangat berpengaruh dalam menarik minat warga net untuk berhenti sejenak di postingan foto interior.

Kamu baru didunia fotografi? Atau bahkan belum pernah melangkahkan kaki didunia fotografi?

Jangan khawatir, beberapa tips tentang komposisi dan pencahayaan berikut ini akan membantumu dalam mendokumentasi karya desain interior dengan menarik.

Foto mengkomunikasikan ide dari desainer interior

Fokus utama dalam dokumentasi desain interior adalah menggemakan suasana dan estetika sesuai dengan konsep suasana dan ide dari desainer ruangan itu sendiri serta menonjolkan identitas khusus dari desain interior agar mudah diingat oleh audience.

Hasil foto yang berhasil adalah foto yang dapat mengkomunikasikan keharmonisan ruangan dan elemen desain didalamnya.

Komposisi sebagai “Alur Cerita”

Seperti buku dongeng, komposisi adalah alur cerita yang disajikan fotografer kepada audience. Dalam penataan komposisi, fotografer dapat mengekspresikan idenya yang dapat membawa audience mereka berimajinasi dan menerima banyak informasi mengenai desain interior didalam foto tersebut.

Baca Juga: Dikasih Tahu Ahli Desain Interior, Ini 7 Cara Menata Dapur Mungil Tanpa Biaya Mahal, Fotonya Jadi Sempurna

Tidak ada aturan khusus dalam penataan komposisi, setiap orang bisa mengekspresikan idenya melalui penataan komposisi.

Mari kita simak beberapa bagian dari teori komposisi ini sudah tidak asing ditelinga kita:

Rule of Third

Aturan sepertiga atau Rule of third merupakan petunjuk/acuan berupa garis untuk memosisikan objek agar lebih menarik untuk dilihat. Dengan memosisikan objek didaerah garis persimpangan akan membuat fotomu lebih menarik dan tidak membosankan.

Depth of Field

Kedalaman dalam foto atau Depth of field dapat ditampilkan dengan memunculkan 2 atau lebih tembok. Kesan kedalaman pada sebuah foto membuat mata kita berhenti sejenak dan menjelajah saat melihat foto tersebut.

Balance

Left-right balance adalah istilah dimana foto dianggap memiliki keseimbangan yang sempurna dimana bagian kanan dan kiri foto sama-sama menarik perhatian mata.

Foto dengan komposisi simetri adalah yang paling mudah untuk mencapai titik sempurna dalam keseimbangan, tapi komposisi asimetri juga bisa menjadi seimbang dengan memanfaatkan warna, ukuran objek, titik terang, dan hal lainnya yang dapat menarik perhatian mata.

Motion of blur atau Freeze Motion

Penambahan unsur makluk hidup dalam foto seperti manusia atau hewan dapat menambah kesan hidup dan cerita aktivitas ruangan didalam foto.

Baca Juga: Interior Dapur Kecil Dipoles, Perabot Simpel Bikin Aktivitas Ramadan Lebih Mudah, Potretnya Banjir Like

Motion of blur merupakan gerakan yang ditangkap kamera dengan shutter speed lambat sedangkan freeze motion di tangkap dengan shutter speed cepat atau bisa dengan cara model harus diam ditempat.

Pencahayaan sebagai “Mood Cerita”

Setiap cerita dalam buku memiliki moodnya masing-masing, ada yang gembira, ada yang sedih, ada yang menegangkan dan begitu pula pada fotografi interior, setiap foto memiliki mood yang bertujuan agar audience bisa merasakan suasana dari foto tersebut dan akan dikatakan lebih berhasil jika bisa membuat audience berimajinasi jika dirinya berada masuk kedalam ruangan yang ada didalam foto tersebut.

Pencahayaan dalam fotografi interior dapat mengubah persepsi dan emosi audience yang melihat foto, sehingga perlu diperhatikan cahaya yang ada dilibatkan dalam foto agar suasana ruangan yang diciptakan oleh desainer dapat tersampaikan melalui sebuah hasil foto.

Berikut ini adalah beberapa hal mengenai pencahayaan yang dapat menambahkan mood atau kesan suasana didalam hasil foto.

Sumber Cahaya

Terdapat 2 sumber cahaya yaitu sumber cahaya alami dan sumber cahaya buatan. Sumber cahaya alami adalah matahari, bulan, bintang. Dalam pemotretan interior, matahari merupakan sumber cahaya alami yang sering dimanfaatkan sinarnya.

Sumber cahaya buatan seperti bohlam, lampu halogen, lampu fluorescent, dan sebagainya bersifat lebih stabil dan mudah diatur dibanding dengan sumber cahaya alami.

Yang membedakan kedua sumber cahaya ini adalah cahaya matahari memiliki color range index 100 sehingga cahaya matahari lebih bisa menerjemahkan warna ruangan dan elemen didalamnya lebih sempurna dibandingkan sumber cahaya buatan.

Baca Juga: Gampang Banget, Cara Foto Estetik Cuma Pakai 4 Aplikasi Gratis

Intensitas dan Besaran Cahaya

Intensitas cahaya merupakan seberapa banyak jumlah cahaya yang dihasilkan dari suatu sumber sedangkan besaran cahaya adalah ukuran penampang dari sumber cahaya. Intensitas cahaya dapat memberikan efek over exposure (silau) maupun under exposure (gelap).

Warna Cahaya

Sebenarnya, warna cahaya memiliki kesannya sendiri-sendiri. Warna cahaya dengan kelvin dibawah 5000K memiliki kesan hangat sedangkan diatas 5000K memiliki kesan dingin.

Pewarnaan cahaya sangat mempengaruhi suasana ruang yang terekam dalam hasil foto sehingga perlu diperhatikan pengaturan warna cahaya dari lampu, pemilihan waktu pemotretan karena cahaya matahari sendiri memiliki warna yang selalu menyesuaikan dengan jam dan cuaca, serta pemilihan white balance pada kamera.

Baca Juga: Natural Framing, Cara Foto dengan Komposisi yang Lebih Estetik, Keren!

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest