Sementara itu, Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki enggan berspekulasi apakah satu keluiarga tersebut terkapar karena keracunan atau sengaja diracuni.
Ia menekankan, kesimpulan akhir dari penyebab lima orang itu ditemukan terkapar masih menunggu hasil pemeriksaan dari laboratorium forensik.
"Intinya kami masih melakukan penyelidikan. Apakah ini merupakan tindak pidana atau bukan tindak pidana," ujar Hengki dikutip dari Kompas.
Di sisi lain, seorang saksi, Cartini (33), menyebut bahwa ada seorang pria lanjut usia yang mencari pemilik kontrakan yang belakangan ditempatioleh satu keluarga yang diduga terkapar keracunan di Bantar Gebang, Bekasi.
Namun, saat mencari rumah kontrakan tersebut, Cartini mengatakan bahwa rumah tersebut tidak layak huni.
"Saya bilang ke kakek yang nanya, itu (rumah kontrakan) tidak layak dan kosong sudah lama," jelas Cartini kepada awak media, Senin (16/1/2023).
Cartini menyebutkan ciri-ciri pria itu berkulit hitam, memakai sehelai kain yang diikat di kepalanya, dan berumur sekitar 60 tahun.
Tak lama setelah itu, rumah kontrakan tersebut dihuni oleh para korban yang diduga keracunan.

Polisi menyimpan foto penyewa rumah kontrakan yang menjadi TKP kasus keracunan di Bekasi.
"Setelah enggak lama nanya rumah, rumah itu ditempatin sama keluarga itu (para korban yang keracunan)," kata Cartini.
Dalam kesempatan berbeda, saksi lain yakni Ami (60) mengaku sempat ditunjukkan sebuah foto oleh polisi.