Putri Pinang Masak kabur menyusuri sungai Ogan selama beberapa bulan dan tibalah ia di Muara yang sekarang lebih dikenal dengan Muara Meranjat yang berlokasi di Indralaya Selatan.
Dari Muara, Putri meneruskan perjalanannya hingga ke Desa Senuro.
Di desa ini, jejak pelarianPutriPinangMasakterendus oleh para raja yang ingin melamarnya.
Putri Pinang Masak berusaha bersembunyi dan merasa terdesak karena tempat persembunyiannya telah diketahui.
Merasa lelah, suatu hari sang putri jatuh sakit dan kian lama kian parah sehinggaPutriPinangMasakmerasa ia akan wafat.
Pada saat terakhir dan kritis inilah,PutriPinangMasakmasih sempat menyatakan sumpah yang terkenal.
Sumpah itu berbunyi : "Aku mohon pada Tuhan agar anak cucuku kelak di kemudian hari jangan cantik seperti aku karena kecantikan itu akan membawa kesengsaraan seperti aku."
SetelahPutriPinangMasakmengucapkan sumpah tersebut, beliau pun mengembuskan napas terakhir. Beliau wafat meninggalkan tiga orang pengawal yang sangat setia.
Bagi anak cucuPutriPinangMasak, hal itu menjadi lambang kaum wanita yang menjunjung tinggi martabat kaumnya.
Kini, setelah 350 tahun berlalu, makanPutriPinangMasakyang berada di Desa Senuro ternyata sangat bersih dan terawat. Sangat jauh dari kesan berantakan, kumuh dan angker.

3 tempat wisata religi di Ogan Ilir bisa kita kunjungi untuk liburan akhir pekan dan hari-hari khusus. Foto suasananya bikin hati adem.