"Oh karena ini dia merasa nggak punya akses, dia nggak bisa keluarganya. Bukan (ancaman Ferdy Sambo), dia takut," kata dia.
"Karena pada saat awal-awal itu nggak ada persiapan. Surat penahanan belum, lawyernya siapa nggak jelas. Ada yang memberitahu lawyer tapi nggak bisa komunikasi, kalau ditanya nggak jelas," imbuhnya.
Erman mengatakan, dirinya baru bisa mendampingi Bripka Ricky pada Selasa (23/8). Sementara Bripka Ricky ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut pada Senin (8/8/2022).
"Saya sudah dapat kuasa penandatanganan (kuasa hukum) sekitar tanggal 20an Agustus, tetapi belum boleh mendampingi karena dianggap belum ada. Kemudian tanggal 23 baru diizinkan," ujarnya.
Erman mengatakan, setelah dirinya menjadi kuasa hukum, Bripka RR mulai terbuka kepada dia. Bahkan disebutkan Bripka Ricky menangis saat ditanya soal kasus tersebut.
Erman Umar juga menyebut Bripka Ricky sempat menangis usai istri dan adiknya memintanya untuk berbicara jujur mengenai kasus Brigadir J
"Tapi sebelumnya, setelah istri dan adiknya menyampaikan terbuka bicara benar. Kalau kamu tidak bicara benar nama baik bapak kamu yang juga polisi (terkena imbas). Ingat anak kamu, bagaimanapun anak kamu akan melihat, mau apa pembunuh atau apa. Itu dia mulai nangis, mulai itu sudah terbuka," kata Erman.
"Yang pertama kan memang terbawa skenario (baku tembak Brigadir J dan Bharada E)," ujarnya.
Erman memastikan kliennya kini telah mencabut pernyataan tersebut dan membantah versi Ferdy Sambo. Rangkaian peristiwa sebenarnya baru diungkapkan setelah tim penyidik mendatangkan keluarga Bripka RR dan meminta mantan ajudan Irjen Ferdy Sambo itu untuk mengatakan kejadian yang sebenarnya.
"Dia berbalik arah itu setelah mungkin Richard (Bharada E) buka dan dia juga didatangi adik kandung sama istri agar minta bicara benar," jelasnya.