Fotokita.net - Ekspresi Roy Suryo tertawa di acara klub Mercedes Benz (Mercy) viral di media sosial. Pakar telematika ini menyebutkan alasannya tertawa di acara klub Mercy. Roy Suryo sampai bawa-bawa sosok mantan petinggi Polri, Komjen (Purn) Nanan Soekarna. Foto sang jenderal ditelusuri.
Video rekaman Roy Suryo menghadiri acara klub Mercy menjadi perbincangan hangat di jagat maya. Dalam video itu, Roy Suryo terlihat sedang tertawa terbahak-bahak. Mantan Menpora ini memakai polo shirt dengan logo Mercedes-Benz di dada kirinya.
Roy Suryo yang tampak menggunakan penyangga di leher seperti usai menjalani pemeriksaan lanjutan di Polda Metro Jaya membeberkan alasannya tertawa di acara klub Mercy. Roy Suryo sampai bawa-bawa sosok mantan petinggi Polri. Foto sang jenderal ditelusuri.
Video Roy Suryo dalam acara Mercedes SL Club Indonesia diunggah di akun Instagram @mbslclubina. Bukan cuma itu, ada sederet foto yang dibagikan dalam kegiatan MBSL Monthly Gathering 2022 itu.
Video Roy yang kedapatan tertawa di acara klub Mercy ramai diperbincangkan netizen di twitter. Pada unggahan di akun @ddggmmbbkk tampak Roy berdiri bersama beberapa orang anggota komunitas itu sambil berpose mengacungkan jempol. Roy juga mengenakan penyangga leher berwarna biru seperti orang yang mengalami cedera.
Raut wajah Roy Suryo terlihat ceria, tidak menunjukkan dia sedang sakit. Pada saat menjalani pemeriksaan sebagai tersangka kasus dugaan penistaan agama di Polda Metro Jaya, Roy sempat dipapah dan menggunakan kursi roda. Pengacaranya menyebut dia sempat pingsan dan muntah.
Video yang menampilkan Roy Suryo tertawa menuai kritik sejumlah netizen. Ada yang menganggap apa yang dilakukan Roy Suryo merupakan bentuk pelecehan terhadap hukum. Ada pula yang menilai Roy Suryo pura-pura sakit agar tidak ditahan di kasus meme stupa Candi Borobudur.
Terkait beredarnya video Roy Suryo di acara klub Mercy, pihak pelapor buka suara . Pelapor menyayangkan Roy Suryo yang terkesan mencederai keadilan dalam proses hukum.
"Kalau dari sisi kita dari umat Buddha begitu melihat mau nangis aja rasanya, sedih," kata pengacara Kevin Wu, Herna Sutana, selaku pelapor Roy Suryo kepada wartawan yang menghubunginya pada Selasa (2/8/2022).
Herna mengatakan pihaknya selama ini bersikap kooperatif atas penanganan kasus yang menjerat Roy Suryo. Herna mempertanyakan penyidik yang tidak menahan mantan Menpora itu. Sebab, apabila berkaca pada kasus penistaan agama yang lain, para tersangka bisa ditahan.
"Kita berkaca pada kasus penistaan agama bahwa tersangka itu semuanya langsung ditahan. Kita juga legowo itu kewenangan penyidik untuk tidak menahan. Walaupun itu mencederai keadilan. Kenapa? Karena di sisi lain itu penerapan hukumnya saklek tapi pas di sisi kita ya manut, kita ikut proses hukumnya tapi diperlakukan beda proses hukumnya," papar Herna panjang lebar.
Herna menyebutkan, pihaknya turut berempati atas kondisi kesehatan Roy Suryo yang sempat sakit setelah diperiksa. Namun video Roy Suryo yang tengah tertawa lepas itu dianggapnya sebagai bentuk ketidakadilan penanganan kasus dari kepolisian.
"Kita tuh sebetulnya manut hukum. Ini kan sudah jelas-jelas bahwa perlakuan hukumnya beda, nih. Terus yang harusnya penista agamanya ditahan, tapi ini nggak ditahan," katanya.
"Kita fine-fine aja mungkin dia sakit kita juga punya welas asih melihat dia dibopong dan lehernya pakai penyangga. Tapi pas tadi pagi kita lihat cekakak-cekikik ikut touring-touring itu sebetulnya telah mewakili kita tentang ketidakadilan itu," imbuh Herna.
Herna juga menyebutkan bahwa pihaknya akan mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Dia meminta penegakan hukum yang setara dalam kasus Roy Suryo.
"Iya rencana besok kita akan press con kita akan bacakan surat terbuka kita kepada Bapak Presiden, kepada Bapak Menkopolhukam, kepada Bapak Kapolri. Kita mau menanyakan kenapa ada penerapan hukum yang berbeda. Kita hanya perlu kejelasan itu," imbuhnya.
Sementara itu, setelah video Roy Suryo tertawa di acara klub Mercy viral, Polda Metro Jaya angkat bicara. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan menyampaikan bahwa alasan penyidik tak menahan Roy karena mempunyai pertimbangan lain.
"Terkait viralnya Roy Suryo yang touring motor dan sebagainya kenapa dia tidak ditahan, dia alasan sakit tapi di luar dia aktivitas seperti itu. Lalu terkait dengan itu, gimana tanggapan Polda Metro kan? Saya berbicara mewakili Polda Metro jadi jawabannya adalah penyidik punya pertimbangan kenapa belum ditahan. Itu jawabannya," papar Zulpan kepada wartawan pada Selasa (2/8/2022).
Zulpan menyebutkan, pihaknya hanya menyampaikan soal alasan penyidik tidak menahan Roy Suryo. Terkait Roy Suryo yang melakukan touring klub Mercy padahal alasannya sakit, Zulpan mempersilakan publik menilai sendiri.
"Jawabannya dari Polda Metro Jaya seperti yang tadi sudah saya sampaikan. Silakan saja masyarakat berpersepsi itu hak masyarakat. Tapi penyidik tidak melakukan penahanan karena ada pertimbangan," sebut Zulpan.
Zulpan tak menjelaskan alasan Roy belum ditahan hingga bisa beraktivitas bersama komunitas mobil itu. Ditanya mengenai dorongan Komunitas Umat Buddha yang berharap keadilan pun tidak mendapat tanggapan.
Sementara itu, Head of Media Mercedes-Benz Club Indonesia (MCBC INA) Yossie Lianty menyatakan tak tahu menahu ihwal agenda touring klub mobil yang dihadiri Roy Suryo. Yossie menduga Roy menghadiri acara klub mobil lain yang tak tergabung MCBC INA.
"Saya kurang paham, itu mungkin dengan club SL Ina (seri mobil Mercy)," kata Yossie yang dihubungi wartawan pada Selasa. Menurut Yossie, Roy diketahui merupakan kolektor mobil pabrikan Jerman ini. Namun dia tak tahu apakah Roy menjadi anggota Mercedes Benz Club Indonesia. "Setahu kami beliau cuma sebagai kolektor Mercedes Benz aja," ujarnya.
Sekalipun demikian, Yossie membenarkan bahwa Roy acapkali diundang untuk menghadiri acara komunitas Mercy di berbagai daerah. Roy diundang karena dia punya sejumlah mobil Mercy dengan berbagai tipe lawas dan seorang figur publik.
"Jadi biasanya kalo ada acara khusus suka diundang ke acara tersebut oleh club bersangkutan yang buat acara," sebut Yossie.
Setelah viral, Roy Suryo memberi penjelasan alasannya tertawa di acara klub Mercy. Roy Suryo sampai bawa-bawa sosok mantan petinggi Polri, Komjen (Purn) Nanan Soekarna. Foto sang jenderal ditelusuri.
Roy Suryo mengaku masih dalam pemulihan kesehatan ketika menghadiri acara komunitas Mercedes-Benz SL Club (MBSL) Indonesia. Kegiatan otomotif yang dihadirinya diakui dalam rangka pemulihan kesehatan lantaran trauma.
"Penjelasan saya kegiatan otomotif di Hari Minggu, 31 Juli 2022, yang semata-mata justru demi pemulihan kondisi kesehatan saya pascatrauma yang saya hadapi dalam beberapa bulan terakhir," kata Roy Suryo dalam keterangan pers yang dibagikan pengacara Elza Syarief kepada wartawan pada Rabu (3/8/2022). "Insyaallah bisa dimengerti oleh pihak-pihak yang berkepentingan," tambahnya.
Acara itu berlangsung pada Minggu (31/7) di rest area Km 11 Tol Jagorawi. Roy Suryo mengaku hadir di acara klub Mercy untuk mengapresiasi salah satu member senior yang sedang berulang tahun.
"Kehadiran saya di sana adalah sebuah apresiasi kepada salah satu anggota senior MBSL yang saat tersebut mengadakan syukuran hari kelahirannya, yakni Bp. Komjen Pol (Purn) Nanan Sukarna yang dilanjutkan dengan acara doa bersama," katanya.
Roy Suryo memakai penyangga di leher ketika menghadiri acara klub Mercy tersebut. Ia mengaku datang didampingi asisten pribadi (aspri) dan disopiri driver saat itu. "Karena masih dalam pemulihan kesehatan, maka saya datang tidak sendiri namun didampingi aspri dan bahkan disopiri oleh driver, di samping tetap masih menggunakan cervical-collar (penopang leher medis) sesuai petunjuk rumah sakit," ungkapnya.
Roy Suryo kemudian menjelaskan ekspresi dirinya tertawa sebagaimana terlihat di video yang viral. Menurutnya, ekspresinya itu adalah cara untuk menghilangkan stres yang ia alami beberapa bulan terakhir.
"Meski terlihat saya bisa tertawa, namun sebenarnya semua member MBSL yang hadir saat itu juga tahu bahwa saya masih mengalami keterbatasan gerak, sehingga justru ekspresi tertawa tersebut adalah salah satu cara menghilangkan stres yang saya alami selama sebulan terakhir," imbuhnya.
Sekalipun demikian, Roy Suryo menyampaikan permintaan maaf. Terutama kepada pihak kepolisian, lantaran ia menghadiri kegiatan tersebut di tengah status tersangka kasus dugaan penistaan agama terkait postingan meme stupa Candi Borobudur.
"Mohon maaf jika kehadiran singkat saya di acara MBSL hari Minggu kemarin menjadi tidak berkenan bagi pihak-pihak tertentu, terutama Kepolisian RI, karena saya masih dalam status tersangka. Meski sebenarnya saya tidak melakukan perjalanan ke luar kota, apalagi ke luar negeri," ujar Roy Suryo.
Seperti sudah disebutkan Roy Suryo, Komjen (Purn) Nanan Soekarna membikin acara syukuran di acara klub Mercy yang didatangi mantan Menpora itu. Purnawiran jenderal bintang tiga itu terakhir menjabat sebagai Wakil Kapolri periode 2011 - 2013. Tentu saja, Jenderal Nanan menjabat saat pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Nanan lulus dari Akademi Kepolisian pada 1978, Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) pada 1986, SESPIMPOL pada 1995, SESKOGAB pada 1999 dan LEMHANNAS pada 2005. Jenderal polisi ini memulai karir sebagai Dan Unit Patko Sabhara Polda Metro Jaya pada 1979 dan kemudian ditugaskan di beberapa satuan polisi di beberapa wilayah Indonesia.
Nanan Soekarno pernah menjabat sebagai Wakapolda Metro Jaya (2003-2004), Kapolda Kalimantan Barat (2004-2006), Staf Ahli Sosial Politik Kapolri (2006-2008), Kapolda Sumatera Utara (2008-2009), Inspektur Pengawasan Umum Polri (2009-2011) dan Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (2011-2013).
Sejak April 2015, Nanan menjabat sebagai Komisaris Independen PT United Tractors Tbk. Selain itu, dia juga Komisaris Independen di PT Eagle High Plantations Tbk. Saat ini, Nanan Soekarna resmi menjabat sebagai Ketua Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) untuk periode 2022 sampai 2027.
Baca Juga: Foto Anggota DPR Nonton Video Syur Viral, Ini Rahasia Roy Suryo Bisa Langsung Dapat Namanya
(*)
Penulis | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
Editor | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
KOMENTAR