Follow Us

Isi Rekaman CCTV Rumah Irjen Ferdy Sambo Dirilis, Komnas HAM Ungkap Temuan yang Menohok Pejabat Polri Ini, Pantas Foto Sosoknya Kini Bak Ditelan Bumi

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Kamis, 28 Juli 2022 | 07:59
Komnas HAM mengungkap temuan yang menohok pejabat Polri yang sempat memberikan keterangan kasus kematian Brigadir J.
Tribun

Komnas HAM mengungkap temuan yang menohok pejabat Polri yang sempat memberikan keterangan kasus kematian Brigadir J.

"Dan di sini terlihat ada Bu Putri, ada Yosua yang masih hidup, terus ada rombongan lain yang semuanya dalam kondisi hidup, sehat, tanpa kekurangan satu apa pun," tegas Anam.

Isi rekaman CCTV yang dirilis Komnas HAM itu juga menunjukkan adanya proses tes PCR sebagaimana alibi Irjen Sambo di hari kematian Brigadir J. "Termasuk teman-teman banyak yang tanya apakah di CCTV itu ada prosesi PCR? Ada prosesi PCR," sebut Anam.

Anam menyebutkan, CCTV itu menunjukkan waktu kapan prosesi PCR itu dilakukan. Irjen Ferdy Sambo, istrinya, dan termasuk Brigadir J melakukan CCTV sepulang dari Magelang. "Dalam video itu dengan ada jamnya dan prosesi PCR ada semua, termasuk almarhum Yoshua," ujar Anam.

Baca Juga: Akhirnya Terungkap, Irjen Ferdy Sambo Masuk Rumah Dinas Tanpa Diikuti Istrinya, Foto Bukti Sang Jenderal Tes PCR Dikantongi Komnas HAM

Komnas HAM mengungkap temuan yang menohok pejabat Polri yang sempat memberikan keterangan kasus kematian Brigadir J.
Facebook

Komnas HAM mengungkap temuan yang menohok pejabat Polri yang sempat memberikan keterangan kasus kematian Brigadir J.

Menurut informasi yang diperoleh Komnas HAM, Irjen Ferdy Sambo maupun rombongan istrinya yang melakukan perjalanan dari Magelang, melakukan tes PCR di rumah pribadi yang ada di Jalan Saguling III, sekitar 700 meter dari rumah dinas yang menjadi TKP baku tembak Brigadir J dan Bharada E.

Saat ini masih dilakukan proses secara digital terhadap HP dan video CCTV dari Magelang hingga Duren Tiga. "Sedang dilakukan proses secara digital untuk HP dan beberapa yang berhubungan dengan CCTV.

Di samping kami dikasih video yang sangat banyak, tapi masih ada satu proses yang memang secara teknologi dan secara mekanisme yang ada di Puslabfor memang butuh waktu," terang Anam.

Itu sebabnya, pengambilan keterangan digital ini nantinya akan dilanjutkan minggu depan. "Oleh karenanya, tadi kami sepakati mekanisme pengambilan keterangan digital dan siber ini kami akan lanjutkan minggu depan," papar Anam.

Anam mengatakan masih ada 20% lagi yang dibutuhkan untuk memperkuat sisi terangnya peristiwa ini. "Ya ini sekitar tinggal 20% lagi yang kami butuhkan untuk memperkuat sisi sisi terangnya peristiwa," tambah Anam.

Setelah pemeriksaan, Komnas HAM menunjukkan foto pemeriksaan perangkat digital atau gawai terkait kasus penembakan Brigadir Yosua atau Brigadir J. Choirul Anam dan tim Komnas HAM menunjukkan sejumlah foto di hadapan wartawan. Foto yang ditunjukkan berisi sejumlah telepon genggam atau handphone (HP).

"Ada sejumlah barang yang kami lihat secara langsung, di samping kami mendapatkan penjelasan. Kita dapat penjelasannya, kita juga ditunjukkan barangnya, salah satunya soal HP, soal decoder, dan sebagainya. Itu tadi kami ditunjukkan prosesnya kayak di foto tadi,' terang Anam panjang lebar kepada wartawan.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest