Di dalam video yang beredar di lingkungan wartawan, ia masuk ke rutan dikawal sejumlah petugas polisi. Cara berjalannya tampak lunglai sembari membawa sebuah tas di tangannya dan sebotol air mineral.
Terhadap Bechi, kata Dirmanto, Polda Jatim juga sudah melakukan sidik jari. Polda telah memastikan yang bersangkutan memang benar-benar orang yang bernama Moch Subchi Azal Tsani (MSAT).
"Kami tadi sudah melakukan serangkaian identifikasi, memastikan bahwa yang bersangkutan benar-benar namanya MSA. Kemudian kami periksaan kesehatan, setelah itu membawa yang bersangkutan ke rutan Medaeng," sebutnya.

Begini cara Bechi anak kiai Jombang bungkam warga sekitar. Pantas banyak korban pencabulan yang ogah lapor polisi.
Pantas banyak korban pencabulan anak kiai Jombang yang ogah lapor polisi, ternyata begini cara Bechi yang kini sudah menyerahkan diri ke polisi bungkam warga sekitar. Dia selalu bisa menutupi kasusnya dengan melakukan hal ini.
Cara Bechi anak kiai Jombang membungkam warga sekitar Ponpes Shiddiqiyyah terbongkar melalui cuitan di platform Twitter. Bahkan, pada Jumat (8/7/2022) dini hari, topik "Bechi" tercantum dalam daftar trending.
Sedikitnya tren dalam topik Indonesia di Twitter dengan topik "Bechi" telah mendapat 12,6 ribu Tweet. Saat ditelusuri, salah satu akun dengan user Partai Socmed yang membongkar kelakuan Bechi dengan thread panjangnya.
Menurut akun tersebut, Terduga Cabul yakni Bechi tidak hanya besar mulut dengan dalih ia sedang menjadi korban fitnah kepada para santri. Namun Bechi juga dinilai berperilaku brutal, pasalnya dia dengan tega menghancurkan perekonomian warga sekitar yang menurutnya berseberangan.
Mengerahkan segenap tim, Bechi justru menghancurkan perekonomian orang dengan cara menyebarkan isu di media dan memampang wajah orang yang berseberangan.
"Anggota Shiddiqqiyah yg dianggap berseberangan akan dicap sebagai "gerombolan". Orang2 yg ditandai sebagai gerombolan tersebut dibuatkan listnya lalu disebarluaskan dan dihancurkan hidupnya. Ini adalah sebagian kecilnya," tulis akun Partai Socmed.
Lalu, keterangan itu terus berlanjut, "Makin hari daftar orang2 yg di cap "gerombolan" itu makin panjang, sampai2 urutan abjad tidak cukup. Pokoknya berbeda pendapat sedikit langsung kena cap gerombolan dan masuk list untuk diumumkan lalu dirusak ekonominya bahkan rumah tangganya."