Follow Us

Punya Bisnis Mentereng di Jombang, Begini Omongan Anak Pemilik Ponpes Shiddiqiyyah yang Bikin Santri Lepas Seluruh Pakaian, Foto Ayahnya Diviralkan

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 06 Juli 2022 | 11:26
Anak pemilik Ponpes Shiddiqiyyah punya banyak bisnis mentereng di Jombang. Begini omongannya yang bikin santri lepas seluruh pakaian.
Facebook

Anak pemilik Ponpes Shiddiqiyyah punya banyak bisnis mentereng di Jombang. Begini omongannya yang bikin santri lepas seluruh pakaian.

Sejak 2017, pemilik nama Indra Qadarsih Yudo atau yang akrab disapa Indra Q menekuni musik metafakta. Menurut mantan kibordis Slank ini musik metafakta Oxytron ini unik. Tak sekadar jadi sarana hiburan, musik ini juga mampu menjadi media penyembuhan (healing) berbagai macam penyakit.

Dengan perantara musik ini, Indra telah membantu sejumlah pasien yang terkena sakit berat seperti kanker payudara, kanker serviks, stroke. ”Alhamdulillah, banyak yang sembuh dari berbagai macam penyakit,” tukas Indra.

Sebelum menggandeng Indra Q, Bechi memang terkenal memiliki ilmu metafakta. Ilmu inilah yang dijadikan modus dalam melakukan pencabulan hingga persetubuhan pada santriwatinya.

Baca Juga: Pantas Warga Ponpes Shiddiqiyyah Sampai Nekat Hadang Polisi, Anak Kiai Jombang Ternyata Punya Kebiasaan Begini, Foto Sosoknya Malah Dipuji-puji

Anak pemilik Ponpes Shiddiqiyyah punya banyak bisnis mentereng di Jombang. Begini omongannya yang bikin santri lepas seluruh pakaian.
Facebook

Anak pemilik Ponpes Shiddiqiyyah punya banyak bisnis mentereng di Jombang. Begini omongannya yang bikin santri lepas seluruh pakaian.

Sebelum mencabuli korban, Bechi melakukan modus merekrut korban menjadi salah satu tim relawan kesehatan. Relawan ini akan diajari ilmu metafakta. Ilmu ini disebut bisa digunakan untuk proses penyembuhan. Korban pun dijanjikan akan ditransfer ilmu metafakta tersebut.

"Modusnya korban dimasukkan oleh seseorang, anak buahnya tersangka untuk menjadi salah satu tim kesehatan, metafakta," kata pendamping korban, Nun Sayuti.

Omongan anak pemilik Ponpes Shiddiqiyyah sudah bikin santri melepaskan seluruh pakaian yang dikenakannya. Ketika seleksi tim, korban dijanjikan ditransfer ilmu. Namun, korban diminta untuk melepas seluruh pakaiannya agar ilmu tersebut bisa masuk. Korban sempat menolak karena hal ini tidak masuk akal.

Tetapi, Bechi menegaskan jika ilmu tersebut tidak akan sampai jika korban masih mengandalkan akal atau logika. "Nah salah satu prosedurnya melalui internal interview, saat itulah terjadi pemerkosaan," imbuh Nun.

Kasus dugaan pencabulan yang tak kunjung selesai ini membuat korban lelah melihat penanganan polisi yang terkesan mengistimewakan pelaku. Namun, korban tetap optimis polisi akan profesional dalam menangani kasus ini.

Pendamping korban pencabulan anak pemilik Ponpes Shiddiqiyyah, Ana Abdillah mengatakan hal itu kepada wartawan. Ana menyebutkan bahwa kadang korban juga merasa lelah, namun teman-teman LBH hingga LPSK terus memberikan semangat dan membantu mengawal kasus ini. Korban pun akhirnya mulai semangat dan merasa tidak sendiri.

"Jangankan saya, korban pribadi merasa lelah, tapi alhamdulillah dia selalu optimis karena dia tidak merasa sendiri. Banyak kawan-kawan empati dan terus mengawal kasus ini baik di Jombang maupun Surabaya," kata Ana.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest