Follow Us

Pendiri Khilafatul Muslimin Masuk Bui Gegara Bom Candi Borobudur, Tapi Dalang Sebenarnya Masih Jadi Misteri, Ini Foto Stupa yang Hancur Lebur Akibat Ledakan

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 08 Juni 2022 | 09:32
Abdul Qadir Hasan Baraja pendiri Khilafatul Muslimin dipenjara karena bom Candi Borobudur. Namun, dalangnya masih jadi misteri.
Facebook

Abdul Qadir Hasan Baraja pendiri Khilafatul Muslimin dipenjara karena bom Candi Borobudur. Namun, dalangnya masih jadi misteri.

“Anak-anak itu terpengaruh. Mereka tertarik kepadanya karena memang orangnya jenius. Ternyata dia punya rencana-rencana peledakan yang justru baru saya ketahui setelah terjadi. Adik saya sendiri terkagum-kagum dan ikut dalam peledakan itu,” ujar Husein.Abdulkadir turut mendukung alasan Husein. “Pelakunya itu saya. Husein itu tak tahu apa-apa. Dia cuma orang yang memegang teguh ajaran agama,” sebut Abdulkadir, dalam pemberitaan Harian Kompas (25 Maret 1999). Bukan hanya itu, Husein juga tunanetra sejak berusia 29 hari.

"Mana mungkin orang buta bisa membedakan jenang dodol dengan bom?" kata Husein. Menurut Husein, penangkapannya hanya sebagai dalih bagi pemerintah bahwa mereka sudah menciduk para pelaku. Husein merasa bahwa dirinya ditangkap karena terlalu keras mengkritik kebijakan Presiden Soeharto. Sampai sekarang, dalang bom Candi Borbudur, Muhammad Jawad gagal ditangkap dan masih menjadi misteri.Presiden Soeharto menanggapi ledakan di Borobudur itu dengan mengatakan bahwa para pengebom adalah orang yang tidak memiliki kebanggan nasional. Karena Borobudur merupakan monumen bangsa, yang bahkan telah menjadi warisan budaya dunia.

Namun, sulit untuk tidak mengaitkan bom Borobudur ini dengan kebijakan politik Presiden Soeharto dan serentetan ledakan yang terjadi selama satu semester sebelum dan beberapa bulan setelahnya. Hal itu disebutkan dalam Benny Moerdani, yang Belum Terungkap (2015) yang disusun Tempo.Pada 4 Oktober 1984, bom meledak di sejumlah kantor cabang Bank Central Asia (BCA) di Jakarta. Bom pertama meledak di Kantor Bank BCA cabang Pacenongan, Jakarta Barat. Tidak lama setelah itu, dua kantor cabang BCA lainnya juga dibom. Keduanya masing-masing terletak di Jalan Gajah Mada dan Jalan Sudirman, Jakarta Pusat.

Panglima ABRI sekaligus Pangkopkamtib Leonardus Benny Moerdani bergegas menahan lebih dari sepuluh orang yang diduga terlibat. Antara lain Melta Haslim, Tasrif Tuasikal, Edi Ramli, dan Hasnul Arifin. Mereka dicap sebagai kelompok "esktrem kanan".

Selain itu, aparat juga menjebloskan Haji Muhammad Sanusi, Rachmat Basuki, A.M. Fatwa, dan H.R. Dharsono ke dalam penjara. Keempatnya dikenal sebagai penggagas Petisi 50, kelompok yang dianggap sebagai oposan keras rezim Soeharto.

Baca Juga: Pamer Kekuatan di Jalanan, Ini Foto Sosok Pendiri Khilafatul Muslimin yang Ikut Ngebom Candi Borobudur, BNPT Sampai Buka Suara

Abdul Qadir Hasan Baraja pendiri Khilafatul Muslimin dipenjara karena bom Candi Borobudur. Namun, dalangnya masih jadi misteri.
Facebook

Abdul Qadir Hasan Baraja pendiri Khilafatul Muslimin dipenjara karena bom Candi Borobudur. Namun, dalangnya masih jadi misteri.

(*)

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest