Follow Us

Tersangkut Kasus Aniaya Anak Anggota DPR, Ternyata Ini Tujuan Luhut Binsar Dirikan Pejuang Bravo 5, Foto Ketuanya Tuai Komentar

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 07 Juni 2022 | 09:22
Pejuang Bravo 5 didirikan oleh Luhut Binsar Pandjaitan untuk tujuan ini. Anggotanya tersangkut kasus penganiayaan anak anggota DPR.
Facebook

Pejuang Bravo 5 didirikan oleh Luhut Binsar Pandjaitan untuk tujuan ini. Anggotanya tersangkut kasus penganiayaan anak anggota DPR.

Bravo 5 sebagian besar terdiri dari purnawirawan TNI lulusan Akademi Militer angkatan 1970 atau seangkatan dengan Luhut Binsar Panjaitan. Fachrul Razi merupakan ketua umum, sedangkan Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan adalah pendiri kelompok pemenangan di luar struktur TKN tersebut.

Baca Juga: Ternyata Hidung Anak Anggota DPR Berdarah Bukan Karena Dibogem Ketum Pemuda Bravo 5, Ini Foto Tampang Pelaku Berbaju Tahanan

Pejuang Bravo 5 didirikan oleh Luhut Binsar Pandjaitan untuk tujuan ini. Anggotanya tersangkut kasus penganiayaan anak anggota DPR.
Facebook

Pejuang Bravo 5 didirikan oleh Luhut Binsar Pandjaitan untuk tujuan ini. Anggotanya tersangkut kasus penganiayaan anak anggota DPR.

Tim ini terbentuk sejak 2013 untuk memenangkan Jokowi-Jusuf Kalla pada Pemilu 2014 dan berlanjut jadi pendukung kepada kepemimpinan Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Fachrul Razi saat itu mengatakan Bravo 5 dibentuk untuk menepis persepsi bahwa seluruh purnawirawan TNI mendukung calon Presiden RI Prabowo Subianto.

Lulusan Akademi Militer 1970 ini berpengalaman dalam bidang infanteri dan jabatan terakhir yang diembannya sebagai Wakil Panglima TNI pada masa Pemerintahan Presiden RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Inisiatornya adalah Letjen (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, yang kini menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi. Sejumlah purnawirawan TNI yang tergabung dalam relawan Bravo 5 adalah Kasum TNI Letjen (Purn) Suaidi Marasabessy, Letjen TNI (purn) Sumardi, Mayjen TNI (purn) Heriyono Harsoyo, Mayjen TNI (purn) Zainal Abidin, Mayjen TNI (purn) Heriyadi, Brigjen TNI (purn) Paulus Prananto dan mantan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI (purn) Marsetio.

Setelah menjadi organisasi relawan, Bravo 5 kemudian menjadi suatu organisasi massa yang terbuka kepada setiap WNI. Kepengurusannya berada di seluruh Tanah Air dan beberapa cabang di luar negeri.

Bravo Lima ini sendiri juga sempat dibekukan pada tahun 2014 lalu setelah berhasil mengantarkan Jokowi-Jusuf Kalla memenangkan Pilpres. Menjelang Pilpres 2019, tim relawan ini dihidupkan lagi dengan dipimpin oleh Jenderal (Purn) Fachrul Razi yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf Umum (Kasum) ABRI.Nama kelompok itu diambil dari kata Bravo dan nomor 5 yang menunjukkan kediaman Luhut di Jalan Banyumas Nomor 5, Menteng, Jakarta Pusat. Tim relawan itu kemudian vakum setelah pasangan Jokowi-Jusuf Kalla memenangkan pilpres 2014.

Mereka kembali aktif menjelang Pilpres 2019 dan dipimpin oleh Fachrul Razi. Mereka juga memindahkan markas dari rumah Luhut ke Jalan Maluku Nomor 32, Menteng. Tim relawan itu lantas diresmikan menjadi organisasi massa pada 1 Februari 2020 dan namanya diubah menjadi Pejuang Bravo Lima (PBL).

Baca Juga: Terbiasa Dikelilingi Jenderal TNI, Ali Fanser Ketum Pemuda Bravo 5 Ternyata Anak Asuh Menko Luhut Binsar, Pamer Foto Bareng Menteri Jokowi

Pejuang Bravo 5 didirikan oleh Luhut Binsar Pandjaitan untuk tujuan ini. Anggotanya tersangkut kasus penganiayaan anak anggota DPR.
Facebook

Pejuang Bravo 5 didirikan oleh Luhut Binsar Pandjaitan untuk tujuan ini. Anggotanya tersangkut kasus penganiayaan anak anggota DPR.

Fachrul Razi terpilih menjabat sebagai Ketua Umum PBL, sementara Luhut sebagai Pembina. Foto ketua umum Pejuang Bravo 5 menuai banyak komentar usai peristiwa pemukulan anak anggota DPR.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest