Follow Us

Pengeroyok Ade Armando Sembunyi di Ponpes Miliknya, Ini Foto dan Profil Habib Luthfi Al Haddad yang Minta Tersangka Tanggung Jawab

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 13 April 2022 | 16:59
Habib Luthfi Al Haddad meminta Dhia Ul Haq tersangka pengeroyok Ade Armando serahkan diri. Tersangka bersembunyi di ponpes miliknya.
Facebook

Habib Luthfi Al Haddad meminta Dhia Ul Haq tersangka pengeroyok Ade Armando serahkan diri. Tersangka bersembunyi di ponpes miliknya.

Habib Lutfi Al-Haddad sangat senang bersilaturahim ke rumah-rumah anak didiknya. Di pesantren tempat ia mengajar, Pondok Pesantren Darullughoh wa Da’wah (Dalwa), Bangil, Jawa Timur, ia mendidik santri-santrinya seperti mendidik adik-adiknya sendiri. Para santri pun merasa tak ada jarak dengannya, yang juga alumnus STAI Dalwa dan Ponpes Dalwa Jurusan Syari’ah.

Baca Juga: Jadi Tersangka, Pengeroyok Ade Armando Coba Kelabui Polisi dengan Cara Begini, Foto Tampangnya Terlanjur Disebarkan

Habib Luthfi Al Haddad meminta Dhia Ul Haq tersangka pengeroyok Ade Armando serahkan diri. Tersangka bersembunyi di ponpes miliknya.
Istimewa

Habib Luthfi Al Haddad meminta Dhia Ul Haq tersangka pengeroyok Ade Armando serahkan diri. Tersangka bersembunyi di ponpes miliknya.

Dari kecil Habib Lutfi Al-Haddad memang sudah mempunyai keinginan untuk berdakwah. Ini tak lepas dari bimbingan dan dorongan kedua orangtuanya.

Mengajar dan menjadi murabbi telah ia jalani tak kurang dari 10 tahun sejak ia lulus dari Darullughah wad Dakwah. Memang ia sangat menikmati rutinitas yang ia jalani selama itu.

“Saya sangat senang mengajar, dan saya cinta anak-anak,” pernyataan Habib.Pada bulan Maret 2010 setelah mendapat ridho Ustadz Zein bin Hasan Baharun. Habib Lutfi berangkat ke Tangerang tepatnya didaerah cileduk untuk membantu syi’ar dakwah sang kakak Habib Ali Zainal Abidin bin Hamid Alaydrus di Majelis Nurul Qomariyah.

Setelah berjalan, untuk lebih melebarkan dakwah ajaran Rasulullah SAW. Akhirnya Habib Lutfi membuka Majelis sendiri dibawah asuhannya langsung. Yang berpusat dikediaman beliau daerah Pondok Aren, Tangerang Selatan.

Meskipun saat itu belum diberi nama majelis pimpinan beliau berkembang cukup cepat dan mampu mengambil hati penduduk khususnya didaerah Tangerang Selatan dan sekitarnya. Hingga dalam waktu dekat jama’ah yang hadir dimajelis yang beliau pimpin semakin bertambah.

Setelah istikharah dan berziarah kepada para wali, akhirnya Habib Lutfi memberi nama majelisnya dengan nama “Al Madad” yang berslogan “Al Madad Yaa Rasulullah”.

Namun, perjuangan dakwahnya tak selalu mulus. Tak sedikit orang yang menyikapi dakwahnya dengan fitnah, cacian, dan makian. Tapi semua itu ia hadapi dengan senyum. Ia telah bertekad dengan sepenuh hati untuk menjalankan apa yang telah ia niatkan, berdakwah. Ia tak mengharap penghargaan di mata manusia, tujuannya hanya mengharap ridha Allah.

Ia menginginkan agar ilmu yang didapatnya bisa bermanfaat untuk orang banyak, dan meneruskan perjuangan Rasulullah SAW, demi menciptakan masyarakat yang mengerti dan menjalankan kewajibannya sebagai hamba Allah.

Baca Juga: Polisi Buru Pemukul Ade Armando di Foto Viral, Ternyata 4 Artis Ini Jadi Korban Mulut Tajam Sang Dosen UI

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest