Fotokita.net - Rara Istiati Wulandari atau Rara Indigo menjadi pawang hujan dalam gelaran MotoGP Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Sosok pawang hujan MotoGP Mandalika mencuri perhatian lantaran hujan deras mengguyur sirkuit beberapa saat sebelum gelaran dimulai. Ternyata Rara Indigo pernah mengungkap pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Sosok pawang hujan dalam gelaran MotoGP Mandalika 2022 tersorot kamera. Pawang hujan bernama Rara Istiati Wulandari terlihat sibuk untuk mengusir hujan yang mengguyur sirkuit kebanggaan Indonesia di Lombok Tengah.
Hujan deras mengguyur sirkuit beberapa saat sebelum gelaran MotoGP Mandalika, Minggu (20/3/2022). Akibatnya, geralaran MotoGP tertunda beberapa lama menunggu cuaca menjadi lebih baik.
Kiprah Rara Indigo sempat dipuji Ibnu Jamil, yang menjadi pembawa acara tanyangan live gelaran MotoGP Mandalika. Sebab, cuaca di langit sirkuit Mandalika sudah berubah secara drastis. Hujan tak lagi mengguyur dengan deras.
"Wah, pawangnya jago nih. Penonton juga sudah mulai melepas jas hujan yang dipakai. Cuaca juga sudah berubah dengan drastis. Hujan tinggal gerimis aja," puji Ibnu Jamil.
Rara Isti Wulandari yang akrab disapa Rara Indigomenjadi orang yang dipercaya "mengendalikan" cuaca di Sirkuit Mandalika selama gelaran MotoGP 2022.
Meskipun begitu, Rara ternyata tak hanya bertugas menghalau, namun juga diminta mendatangkan hujan. "Pawang hujan memang identik mengusir hujan atau memindahkan hujan. Padahal kita juga perlu hujan juga supaya trek dingin dan tidak panas," kata Koordinator Sirkuit Mandalika dari Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Deny Pribadi, kepada Kompas.com, Sabtu (19/3/2022).
"Udaranya seperti ini kan enak sekali, mendung tapi tidak selalu panas dan tidak juga hujan," imbuhnya. Denny mengatakan hal tersebut salah satunya berkat pawang hujan. Denny mengakui ada pawang hujan yang bertugas di sekitar lokasi sirkuit.
"Pawang hujannya namanya Mbak Rara, mungkin kaya Dorna di luar negeri kayanya tidak pakai seperti ini. Percaya tidak percaya itu terjadi, mungkin di Amerika, Spanyol, Italia, tidak ada seperti ini jampi-jampi pakai kembang, kemenyan, ya itulah Indonesia," ungkapnya.
Denny mengatakan banyak orang Dorna yang melihat aksi pawang hujan yang berkeliling sekitar sirkuit dan hal itu justru menarik.
"Iya banyak, kan sebelum event mba Rara muter-muter nanti dia menaruh sajen di mana, seperti di pintu race control, di tempat start dan di dalam," katanya. Menariknya kata Denny setelah kegiatannya selesai, sesajen tersebut justru dibagi-bagikan.
"Kalau sudah selesai sesajennya dia datang itu dibagi-bagi. Kan ada buah-buahan. Mbaknya itu sangat humble. Ternyata bekasnya sesajen itu tidak apa-apa, padahal kalau orang awam itu takut, bekasnya sesajen itu bakal sakit perut atau apa " katanya.
"Kalau lihat mba-mba pakai kantung kresek, tang-tung tang-tung. Kalau di Jawa pawang hujan terkenalnya angker tidak mau diajak ngobrol," katanya.
Rara Indigo pernah menjadi pawang hujan di acara Opening Asian Games 2018 di Jakarta. Rara direkomendasikan Menteri BUMN Erick Thohir untuk menangani cuaca selama MotoGP Mandalika 2022 digelar.
Ia sudah bergabung dengan tim pawang hujan sejak tes pramusim. Kendati demikian, Rara baru mulai bertugas pada 1 Maret 2022 lewat jarak jauh. Lalu, ia diminta mendatangkan hujan pada 9-11 Maret 2022 untuk mendinginkan lintasan yang baru diaspal ulang.
"Saya sebagai tim doa pawang hujan yang direkomendasikan Pak Erick Thohir (Menteri BUMN) dan sering mengawal event-nya Presiden Jokowi dan event kenegaraan lain."
"Bersama dengan tim ITDC dan Pak Hadi Tjahjanto sebagai koodinator lapangan, melakukan modifikasi cuaca dengan kekuatan doa," ungkap Rara saat ditemui Kompas.com, Jumat (18/3/2022).
"Di sini, saya diminta menurunkan suhu agar lembap dan sejuk dengan sedikit hujan," imbuhnya. Aksi Rara sebagai pawang hujan ternyata menarik perhatian tim Dorna Sport.
Menurut Deny Pribadi, banyak orang-orang dari Dorna melihat aksi Rara yang berkeliling sekitar sirkuit. Mereka beranggapan apa yang dilakukan Rara Indigo adalah hal menarik.
"Mungkin kaya Dorna di luar negeri kayanya tidak pakai seperti ini. Percaya tidak percaya itu terjadi, mungkin di Amerika, Spanyol, Italia, tidak ada seperti ini jampi-jampi pakai kembang, kemenyan, ya itulah Indonesia," tutur Rara Indigo.
Beberapa waktu lalu, Rara Indigo menyebut identitas pelaku pembunuhan di Subang berhubungan dengan cinta. Ini foto tampang Rara Indigo yang melakukan silaturahmi dengan arwah kedua korban di lokasi makam Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Dengan ditemani YouTuber Heri Susanto,Rara Indigo menyambangi kuburan Tuti dan Amalia, korban pembunuhan di Subang. Rara Indigo menggelar ritual sederhana untuk dapat berkomunikasi dengan arwah dari korban pembunuhan Subang agar pembunuh ibu dan anak itu segera ditemukan.
"Saya tidak akan menyebutkan nama pelakunya karena saya memahami hukum," ujarnya sebagai pembuka dalam akun YouTube Heri Susanto yang dikutip pada Minggu, (10/10/2021).
Rara Indigo didampingi Kepala Desa Jalancagak, Indra ketika melakukan ritual di makam Tuti dan Amalia. "Saya ingin tabir ini segera terbuka," ujar Rara tentang pelaku pembunuhan di Subang tersebut.
Rara Indigo menyebutkan kedua arwah sudah mengatakan siapa yang nakal dan jahat sehingga mengakibatnya nyawa Tuti Suhartini dan Amalia Mustika melayang.
Dalam ritualnya, Rara Indigo menggunakan tradisi Cina. Ia membakar dupa yang berjumlah ganjil. Selain itu, ia juga membakar kertas kuning yang telah dituliskan nama Tuti dan Amalia.
"Jumat berkah, ada yang dipanggil lagi, semoga Senin ada yang ditetapkan," ucap Rara Indigo. Berikutnya Rara menggunakan kartu untuk membaca karakter korban pembunuhan Subang, Tuti Suhartini.
"Kartu yang keluar adalah air. Tuti ini orang baik, pengayom di keluarga. Semasa hidupnya selalu membantu," katanya.
Baca Juga: Wiranto Diserang Orang Tak Dikenal, Kenapa Polisi Begitu Cepat Tuduh Pelaku Terpengaruh ISIS?
Lalu, kartu apa yang keluar saat dibuka kartu?
"Sosok pembunuhnya, berhubungan dengan cinta," ucap Rara Indigo tanpa menyebut nama pembunuh ibu dan anak Subang.
Melihat ritual Rara Indigo yang muncul di kanal YouTube Heri Susanto itu, netizen mengeluarkan respons beragam.Salah satu netizen dibuat syok terhadap identitas pelaku pembunuhan di Subang yang disebut Rara Indigo.
"Masya allah setega itu orang yg pernah memberikan cinta dan kasih sayang kepada seseorang yg dikasihinya. Dr cerita tayangan ini sy sudah bs menebak pembunuh kedua jenajah itu, karena pelaku diinterogasi kepolisian jg ucapannya selalu berubah2 seperti sudah menyembunyikan sesuatu karena perlakuannya yg keji dan tak berprikemanusiaan. Semoga sj dapat hukuman yg setimpal di dunia dan hukuman di akherat akan dihisab selama2nya."
"Betapa sengsaranya Amel untuk memperjuangkan dirinya ???????????? gk bisa di bayangkan ???????????? semoga almarhum Khusnul khatimah aamiin," timpal netizen lainnya.
"Yakin sadiss bnget pelaku, nangiss aku denger keterangan luka2 yg di alami ibu tuti dan neng amel.
"Kalau Mimin Otak Pembunuh nya Mungkin Motifnya Hanya Istri Muda Ingin Melenyapkan Istri Tua dengan berbagai motif kalau untuk menguasai harta warisan dan yayasan Yoris yang berhak dan keluarga ibu Tuti. Tapi disini saksi masih ada Yoris dan Danu ...kita semua tidak tertuju kepada keluarga ibu Tuti kakak adik dll. dimana masalah yayasan dan tanahnya juga bisa jadi rebutan ( mungkin ) terkadang karena harta dan warisan kita semua kadang gelap mata. Siapapun bisa jadi tersangka dan belum tentu tersangkanya Yosep n Mimin pelakunya. karena kita para netizen tidak tau keluarga besar ibu Tuti seperti apa. Wait & See. Analisa Saya Tersangkanya Akan Kejutan Tidak Disangka sangka," papar salah satu penonton tayangan Rara Indigo.
(*)