Sebelum ditemukan tewas, Luthfi Erlangga Hafidz sempat membuat puisi yang pesannya bikin merinding. Saat ini, putranya tersebut merupakan pelajar kelas 11 di SMA Negeri 10 Kota Bekasi. "Dia bikin puisi tugas sekolah, gurunya waktu pada melayat sempat dibacain puisi buatan anak saya, isinya tentang mengingat salat," kata Ernawati, Rabu (9/2/2022).
Puisi tersebut diberi judul 'Shalat Menuju Kebaikan'. Di sekolah, Angga sapaan akrab korban memang dikenal sebagai remaja yang baik. Dia bahkan aktif di sejumlah organisasi siswa mulai dari pramuka, ekstra kulikuler badminton hingga terakhir, ingin mengikuti kelas tahfiz Qur’an.
"Gurunya bilang dia ada niat mau ikut tahfiz, anak saya enggak pernah macam-macam dia tipikal anak rumahan enggak pernah ke mana-mana pulang sekolah," ujar Ernawati. Berikut adalah bait puisi yang diciptakan Luthfi Erlangga Hafidz sebelum ditemukan meregang nyawa lantaran dihajar anggota gangster Bekasi.

ABG pencari kucing yang diteriaki maling meregang nyawa usai dikeroyok gangster Bekasi. Orangtunya cuma bisa bilang begini ke polisi.
Aku adalah perintah Tuhanmu. Aku telah diwajibkan atasmu. Aku adalah pembeda, antara kau dan musuhmu. Penuhilah panggilanku, niscaya engkau beruntung.
Kerjakanlah aku, niscaya engkau bahagia. Jagalah aku, niscaya engkau akan selamat. Dirikanlah aku, niscaya Ia merahmati dan menaungimu.
Aku membawa kebaikan dan ketenangan. Aku adalah jalan menuju surga. Aku adalah kebaikan untukmu.
Korban yang tercatat sebagaiwarga Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi yang tewas usai dikeroyok menggunakan senjata tajam oleh anggota gangster. Kapolsek Tarumajaya AKP Edy Suprayitno mengatakan, kejadian ini diduga merupakan aksi main hakim sendiri lantaran korban disangka maling.
"Yang jelas ini bukan kasus pembegalan, karena korban ini sempat diteriaki maling oleh kelompok tersangka," kata Edy, Rabu (9/2/2022). Malam petaka itu datang pada Minggu (6/2/2022) sekira pukul 01.00 WIB dini hari, korban keluar dari rumah menggunakan sepeda motor.
Pakaian yang dikenakan korban santai, ia keluar berniat mencari kucingnya yang hilang. Sambil berkendara di malam hari, korban berkeliling hingga keluar komplek perumahannya. "Si korban awalnya sedang mencari kucingnya yang hilang, bawa motor seorang diri, lalu berpapasan dengan kelompok tersangka," ucap Edy.
Tepat di depan Portal Perumahan Taman Harapan Mulya Regency, korban bertemu kelompok tersangka dan dituduh maling. Diayang kebingungan tak bisa berbuat banyak, Edy mengungkap, sempat terjadi cekcok antara korban dengan kelompok tersangka.