Mutia menuturkan, pihaknya dalam waktu dekat juga akan melakukan pendekatan baik kepada orangtua siswa maupun siswa yang diduga menerima suntikan vaksin kosong tersebut. Karena sebelum melakukan suntikan vaksinasi ulang, harus memastikan bahwa siswa tersebut tidak dalam keadaan trauma.
“Mengenai jumlah anak yang akan disuntik ulang kita belum tahu karena masih penyidikan, jadi kita menunggu hasilnya.
Jika semua harus divaksin ulang, tentu kita siap vaksin ulang. Artinya, kita ambil alih pelaksanaan vaksinasi di sekolah tersebut,” tandas Mutia.
Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumatera Utara menjadwalkan memanggil Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terkait kasus dugaan penyuntikan vaksin kosong terhadap siswa sekolah dasar oleh oknum dokter berinisial G di Kota Medan.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi, di Medan, Kamis (27/1/2022), mengatakan bahwa pemanggilan IDI untuk dimintai keterangan terkait kasus suntikan vaksin kosong.
"Rencananya pemanggilan IDI besok dijadwalkan," katanya.
Hadi menyebutkan sudah empat orang tenaga kesehatan (nakes), termasuk oknum dokter G yang dipanggil untuk dimintai keterangan oleh penyidik Ditreskrimsus Polda Sumut.
"Sudah empat nakes yang dimintai keterangan," ujarnya.