Follow Us

Foto Jenazah Prajurit Elite Raider yang Diserang KKB Papua Tersebar, Panglima TNI Mendadak Tinggalkan Menhan Prabowo

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Kamis, 27 Januari 2022 | 16:43
Foto jenazah anggota pasukan elite TNI AD menjadi alat propaganda dari pihak KKB Papua. Mereka ikut menyebarkan sebagai bukti penyerangan.
Facebook

Foto jenazah anggota pasukan elite TNI AD menjadi alat propaganda dari pihak KKB Papua. Mereka ikut menyebarkan sebagai bukti penyerangan.

Fotokita.net - Prajurit elite Raider TNI AD kembali menjadi korban penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak, Papua. Foto jenazah prajurit elite Raider yang diserang KKB Papua tersebar di media sosial. Akibatnya, Panglima TNI Andika Perkasa mendadak tinggalkan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

KKB Papua menyerang Pos TNI di Bukit Tepuk Kampung Jenggernok, Distrik Gome pada Kamis (27/2/2022) pagi. Akibat serangan Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP) itu dua orang prajurit TNI Satgas Pamtas Mobile Yonif Raider 408/SBH gugur terkena tembakan.

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga mengakui dari laporan yang diterima terungkap awalnya KKB menyerang dan menembaki Pos TNI di Bukit Tepuk Kampung Jenggernok hingga terjadi kontak tembak.

Akibat dari kejadian ini dua prajurit dari Satgas Pamtas Mobile Yonif R 408/SBH terkena tembakan. "Sampai saat ini Satgas Pamtas Mobile Yonif R 408/SBH melaksanakan siaga di Pos Gome serta mengevakuasi kedua korban," jelas Aqsha.

Kapendam XVII/Cenderawasih mengatakan kedua personel yang meninggal, yakni Serda Rizal dan Pratu Baraza yang terkena tembakan di bagian perut. "Baku tembak masih terjadi di Gome," ucap Aqsha.

Serda Rizal meninggal ditempat dan Pratu Baraza terkena tembakan di bagian atas kemaluan sempat bawa Puskesmas Ilaga Kabupaten Puncak dan ditangani namun tidak tertolong sehingga meninggal dunia.

"Sampai saat ini Satgas Pamtas Mobile Yonif Raider 408/SBH melaksanakan siaga di Pos Gome dan sedang melaksanakan evakuasi terhadap korban tersebut," tambah Kapendam XVII/Cenderawasih.

Baca Juga: Dihabisi Preman, Foto Jenazah Prajurit Raider Kostrad Bikin Panglima TNI Turun Tangan, Nama Serda Ucok Menggema

Foto jenazah anggota pasukan elite TNI AD menjadi alat propaganda dari pihak KKB Papua. Mereka ikut menyebarkan sebagai bukti penyerangan.
Facebook

Foto jenazah anggota pasukan elite TNI AD menjadi alat propaganda dari pihak KKB Papua. Mereka ikut menyebarkan sebagai bukti penyerangan.

Kondisi terakhir di lokasi tersebut, kata Kapendam, saat ini masih terjadi kontak tembak dan tidak ada korban dari masyarakat di sekitar lokasi.

"Kami mohon doanya, semoga aparat TNI yang sedang bertugas diberikan keselamatan untuk melaksanakan tugas melindungi masyarakat dan pengabdian kepada NKRI," tandas Kapendam XVII/Cenderawasih.

Foto jenazah prajurit elite Raider TNI AD yang menjadi korban penyerangan KKB Papua di Kabupaten Puncak itu tersebar luas di media sosial. Seperti yang sudah pernah terjadi, foto jenazah anggota pasukan elite TNI AD menjadi alat propaganda dari pihak KKB Papua. Mereka ikut menyebarkan sebagai bukti penyerangan.

Mendapatkan kabar penyerangan pos TNI yang merenggut korban pasukan elite Raider, Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa bertolak ke Papua.

Padahal, Panglima TNi seharusnya melakukan rapat kerja (raker) Komisi I DPR RI bersama Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani terkait penjualan 2 eks KRI.

Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid menyampaikan kepergian Panglima TNI yang terbilang mendadak saat membuka rapat kerja (raker) bersama Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis. Jenderal Andika rencananya mengikuti kegiatan raker membahas rencana penjualan sejumlah kapal perang (KRI). "Per pukul 09.00 WIB tadi kami menerima WhatsApp dari Pak Panglima bahwa berkenaan dengan kejadian di Papua pagi tadi, beliau harus berangkat," kata Meutya.

Baca Juga: Foto Jenazah Serda Miskel Rumbiak Jadi Propaganda Musuh, Jenderal Kopassus Gebrak Meja Gegara Anak Buahnya Ditembak Mati KKB

Foto jenazah anggota pasukan elite TNI AD menjadi alat propaganda dari pihak KKB Papua. Mereka ikut menyebarkan sebagai bukti penyerangan.
Facebook

Foto jenazah anggota pasukan elite TNI AD menjadi alat propaganda dari pihak KKB Papua. Mereka ikut menyebarkan sebagai bukti penyerangan.

Politikus Partai Golkar itu menyampaikan kehadiran Andika diwakilkan. Adapun pihak yang terlihat mengikuti kegiatan tersebut yaitu Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Yudo Margono.

Dalam agenda DPR, Komisi I hari ini dijadwalkan menggelar raker bersama Menhan dan Panglima TNI soal penjualan 2 eks KRI, yakni KRI Teluk Penyu 513 dan KRI Teluk Mandar 514. KSAL Laksamana Yudo Margono dan Menkeu Sri Mulyana dihadirkan dalam rapat.

Di awal-awal raker, Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengucapkan terima kasih kepada Menkeu Sri Mulyani. Menkeu sendiri berkepentingan menghadiri rapat tersebut karena pembahasannya berkaitan dengan penjualan aset negara.

"Terima kasih, Ibu Sri Mulyani beserta seluruh jajaran. Terima kasih, Ibu sudah mampir di Komisi I DPR," kata Meutya dalam rapat, Kamis (27/1/2022). "Kemudian Saudara Panglima TNI atau yang mewakili Bapak/Ibu Pimpinan maupun anggota Komisi I yang terhormat," ucapnya. Namun, sosok Panglima TNI tidak terlihat dalam ruang rapat. Yang terlihat adalah Menhan Prabowo, KSAL, dan Menkeu.

Pimpinan rapat, Meutya lalu menyampaikan informasi perihal keberadaan Jenderal Andika Perkasa. Informasi dari Meutya, Jenderal Andika pada Kamis pagi bertolak ke Papua guna melakukan peninjauan pasca-penyerangan pos TNI di Kabupaten Puncak.

"Per pukul 09.00 WIB tadi, kami menerima WhatsApp dari Pak Panglima bahwa, berkenaan dengan kejadian di Papua, pagi tadi beliau (Jenderal Andika) harus berangkat sehingga beliau mewakili kehadirannya di sesi rapat ini," ungkap Meutya.

Kembali ke rapat Komisi I DPR. Rapat hari ini sedianya untuk meminta persetujuan Komisi I soal rencana penjualan KRI Teluk Penyu 513 dan KRI Teluk Mandar 514. Dua eks KRI tersebut harus dijual karena sudah tidak laik. Berdasarkan hasil penelitian tim TNI AL, kondisi material dan perpipaan dua eks KRI itu tak laik.

Selain masalah perpipaan, kondisi mesin, kelistrikan, dan peralatan navigasi juga tak laik digunakan lagi. Bahkan, dua eks KRI itu tak akan maksimal lagi meski diperbaiki.

Baca Juga: Prada Yotam Kabur Bawa Senapan Standar NATO ke Sarang KKB Papua, Jenderal Andika Perkasa Turun Tangan, Foto Prajurit Kelana Yudha Disebarkan

Foto jenazah anggota pasukan elite TNI AD menjadi alat propaganda dari pihak KKB Papua. Mereka ikut menyebarkan sebagai bukti penyerangan.
Facebook

Foto jenazah anggota pasukan elite TNI AD menjadi alat propaganda dari pihak KKB Papua. Mereka ikut menyebarkan sebagai bukti penyerangan.

(*)

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest