Follow Us

Foto Jenazah Serda Miskel Rumbiak Jadi Propaganda Musuh, Jenderal Kopassus Gebrak Meja Gegara Anak Buahnya Ditembak Mati KKB

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 21 Januari 2022 | 09:23
Jenderal Kopassus mengecam serangan KKB Papua yang menyebabkan seorang prajurit TNI gugur.  Foto Serda Miskel Rumbiak ditangisi.
Facebook

Jenderal Kopassus mengecam serangan KKB Papua yang menyebabkan seorang prajurit TNI gugur. Foto Serda Miskel Rumbiak ditangisi.

Hendra menambahkan, penyerang lima prajurit Yozipur 20/PPA itu diduga berasal dari kelompok Komite Nasional Papua Barat (KNPB). "Kuat dugaan kami bahwa mereka adalah kelompok KNPB Maybrat yang sudah berstatus DPO pasca-penyerangan pos Koramil persiapan di kampung Kisor September 2021 lalu," ujar Kapendam.

Kapendam menjelaskan, prajurit Batalyon Zeni Tempur 20/Pawbili Pelle Alang atau disingkat Yonzipur 20/PPA merupakan Batalyon Zeni organik Kodam XVIII/Kasuari.

"Nama satuan ini diambil dari bahasa daerah setempat, yakni Pawbili: Membangun, Pelle: Bertempur, Alang: Prajurit, yang dimaknai sebagai Prajurit yang siap Bertempur dan Membangun," tutur Kapendam. Setelah penyerangan itu, Kasdam XVII/Kasuari Brigjen TNI Djoko Andoko mewakili Pangdam Kasuari langsung meninjau kondisi prajurit yang dirawat di RS AL Sorong.

Dikutip dari Tribunnews.com, Mayjen I Nyoman Cantiasa dikenal berpengalaman dalam operasi pertempuran. Pria kelahiran Buleleng, Bali ini merupakan lulusan Akmil tahun 1990 dan berpengalaman di kecabangan infanteri.

Cantiasa juga merupakan peraih gelar Adhi Makayasa (lulusan terbaik) di angkatannya. Di awal karirnya, Cantiasa banyak menghabiskan tugas di satuan pasukan khusus TNI AD, Kopassus. Di korps baret merah itu, Cantiasa pernah menjadi komandan satuan khusus Kopassus penanggulangan teror.

Cantiasa menjabat sebagai Komandan Detasemen Khusus 81 Penanggulangan Teror atau Dansat-81/Gultor Kopassus pada tahun 2010. Sebelum menjadi komandan di satuan elite TNI ini, Cantiasa pernah ikut dalam Operasi Pembebasan sandera Mapenduma 1996.

Saat itu ia masih berpangkat Letnan Satu (Lettu), dan menjabat sebagai Wakil Komandan (Wadan) Sub Tim Sat-81/Gultor. Bersama prajuritnya, Cantiasa menjadi salah satu perwira yang berhasil membebaskan warga ketika disandera kelompok separatis Papua, termasuk warga negara asing (WNA).

Baca Juga: Diakui Paling Berbahaya, Ini Foto Tampang 2 Pemimpin KKB Papua, Satgas Nemangkawi Ungkap Alasan Keduanya Sulit Ditangkap

Cantiasa banyak bergelut dalam operasi pertempuran di daerah konflik. Selain di Papua, ia pernah ikut pertempuran di Timor Timur hingga Aceh. Memiliki sejumlah keahlian spesialis seperti gultor dan intel analisis, Cantiasa banyak dipercaya bertugas hingga ke luar negeri. Mulai dari Australia, Kamboja, Korea Selatan, Perancis, hingga Jerman.

Nyoman Cantiasa pun pernah menjadi komandan di Batalyon 811 atau Aksi Khusus (Aksus). Ia kemudian menduduki kursi komandan Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus).

Berbagai prestasi yang ditorehkan Cantiasa membuatnya sampai pada pucuk tertinggi Kopassus. Ia dipercaya menjadi Danjen Kopassus pada tahun 2019 hingga akhirnya dipromosi sebagai Pangdam Kasuari di tahun 2020.

Nama Mayjen I Nyoman Cantiasa sempat menjadi sorotan tahun lalu. Alasannya karena ia menunjukkan kemarahan saat anak buahnya gugur setelah diserang oleh kelompok separatis Papua.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest