Di hadapan kader Golkar Kota Bekasi, Ade menyebut tidak ada uang sepeser pun yang dibawa KPK saat melakukan penangkapan terhadap ayahnya, yang akrab disapa Pepen. Dia menilai penangkapan ini adalah upaya menjatuhkan nama baik ayahnya.

Komentar anak Wali Kota Bekasi itu juga menjadi sorotan Adam Deni. Foto anak Rahmat Effendi banjir hujatan di media sosial.
"Saksinya banyak, stafnya yang di rumah itu saksi semua. Bagaimana Pak Wali dijemput di rumah, bagaimana Pak Wali hanya membawa badan. KPK hanya membawa badan Pak Wali, tidak membawa uang sepeser pun," katanya.
"Logikanya, OTT, saya ada transaksi, 'Bang saya serahkan (uang)'. Saya ke-gap, benar nggak? Ini tidak ada, bahwa Pak Wali (Pepen) beserta KPK tidak membawa uang dari pendopo. Uang yang ada di KPK itu uang yang di luaran dari pihak ketiga, dari kepala dinas, dari camat, itu pengembangan, tidak ada OTT, memang ini pembunuhan karakter," ujar Ade.
Selain itu, Ade menilai penangkapan ayahnya oleh KPK bermuatan politis. Menurutnya, Partai Golkar sedang diincar, tanpa menyebut gamblang siapa pihak yang dia maksud mengincar partai berwarna kuning ini.
"Memang ini kuning sedang diincar. Kita tahu sama tahu siapa yang mengincar kuning. Tapi nanti di 2024, jika kuning koalisi dengan oranye, matilah yang warna lain," ujar Ade disambut tepuk tangan para kader.
Kepada awak media detik yang melakukan konfirmasi, Ade Puspitasari membenarkan adanya peristiwa tersebut. Dia mengatakan pernyataannya itu adalah bentuk motivasi untuk membangkitkan semangat kader Golkar Kota Bekasi.
"Bahwa yang saya sampaikan adalah motivasi dan suplementasi kepada kader agar tidak terusik oleh bisingnya gerakan destruktif terhadap kader Golkar Kota Bekasi," kata Ade.

Komentar anak Wali Kota Bekasi itu juga menjadi sorotan Adam Deni. Foto anak Rahmat Effendi banjir hujatan di media sosial.
Pernyataan Ade di depan publik itu tentu saja didengar KPK. Lembaga anti rasuah inimenyebut OTT terhadap Rahmat Effendi sudah sesuai dengan prosedur.