Dia menilai tidak seharusnya memperlakukan boneka layaknya anak karena boneka adalah benda mati. Cholil menyarankan umat Islam tidak terjebak hal mistis dan menuhankan selain Allah SWT.
"Baiknya uang yang dimiliki disumbangkan kepada anak yatim dan duafa dari pada memelihara boneka yang mistis itu," ucapnya.
Baru-baru ini, fenomena spirit doll atau boneka arwah semakin ramai dibahas masyarakat usai beberapa selebriti mengaku merawatnya seperti anak sendiri. Mereka juga mulai memamerkannya ke publik melalui media sosial.
Tetapi, tak jarang sebagian masyarakat melihat seseorang yang merawat spirit doll ini memiliki gangguan jiwa. Sebab, para pemilik spirit doll memperlakukan boneka mereka layaknya anak atau bayi manusia.
Ketua Bidang Pengkajian dan Penelitian MUI Prof Utang Ranuwijaya juga menyampaikan pandangannya. Dia menyebut mempercayai benda yang memiliki roh atau kekuatan supranatural (seperti batu cincin, keris, dan boneka) termasuk perbuatan syirik yang dari sisi akidah Islam fenomena boneka arwah itu sangat berbahaya.
"Kekuatan-kekuatan gaib yang dianggap ada pada benda-benda itu sebenarnya adalah tipu daya jin yang memperdaya manusia, bukan benda itu sendiri. Dari sini sebenarnya sumber kemusyrikan itu datang," ujarnya.
"Maka jauhilah perbuatan-perbuatan yang akan mendatangkan kemusyrikan, karena Allah SWT tidak akan mengampuni dosa dari perbuatan hamba-Nya yang melakukan kemusyrikan," tambahnya.