
Apabila ditelusuri melalui akun media sosialnya, Herry Wirawan pernah mengunggah foto yang menunjukkan dia ikut kegiatan dana BOS PPS.
Tokoh masyarakat setempat sekaligus Sekretaris RT 05, Agus Tatang, mengatakan sejak didatangi petugas kepolisian sekitar delapan bulan lalu, aktivitas kegiatan di Pondok Pesantren Madani Boarding School berhenti total.
Ia pun mengaku, tidak pernah melihat ada santriwati yang seperti tengah dalam kondisi berbadan dua. Selain mereka pakai pakaian yang panjang dan longgar, ia merasa hal itu tidak mungkin terjadi. Terlebih, menurutnya Madani Boarding School merupakan pendidikan berbasis agama.
Selain itu, meskipun Herry Wirawan tergolong sosok yang jarang berkomunikasi dengan warga, dari sikapnya, warga menilai Herry merupakan orang baik. Setiap datang ke pondok pesantren tersebut pun, Herry Wirawan terkadang menggunakan motor atau mobil.
Ternyata, di balik tampang polosnya tersebut, justru warga merasa tertipu. Kedok Herry Wirawan baru diketahui warga, termasuk Agus yang menjabat sebagai pengurus RT, saat petugas kepolisian datang untuk menggerebek.
Sebagai pengurus RT, Agus pun geram dan merasa kecolongan. Dugaannya selama ini, bahwa pondok pesantren tersebut digunakan untuk tempat belajar agama, ternyata justru menjadi tempat tindak asusila. Para santri yang semuanya perempuan pun dipindahkan entah ke mana.

Apabila ditelusuri melalui akun media sosialnya, Herry Wirawan pernah mengunggah foto yang menunjukkan dia ikut kegiatan dana BOS PPS.
Agus menerangkan, aktivitas para santriwati di luar pondok pesantren, hanya untuk membeli kebutuhan di warung. Selain itu, kegiatan di dalam pondok pesantren sangat tertutup.
Herry Wiryawan ustaz pesantren bejat yang mencabuli 12 santriwati, juga diduga korupsi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Pesantren (BOP). Foto Herry menerima dana BOS PPS terkuak melalui akun media sosialnya.
Dugaan tindak korupsi yang dilakukan ustaz pesantren itu didasari sejumlah fakta bahwa orangtua santriwati tidak mengeluarkan biaya alias gratis saat menyekolahkan anaknya di Pesantren Manarul Huda milik Herry Wirawan.