:blur(7):quality(50)/photo/2024/02/27/majalah-bobo-edisi-terbatas-ke-3-20240227030128.jpg)
Dugaan Yana memiliki istri kedua di Cirebon justru yang paling masuk akal. Pengakuan dia ke penyidik Polres Sumedang bahwa dia sengaja membuat kegaduhan dengan alasan ada masalah di tempat kerjanya dan dengan keluarganya, jelas berbohong. Sebabistrinya mengungkapkan kepada Tribun Jabar bahwa rumah tangga mereka sedang tidak ada masalah.
Kapolres Sumedang AKB Eko Prasetyo Robbyanto menyatakan pengakuan Yana berubah-ubah. Ilmu psikologi menjelaskan perilaku, bahwa pernyataan yang berubah-ubah dari seorang dewasa yang tidak dalam tekanan dan psikologisnya stabil, dipastikan dia tengah memilah-milah kata dengan tujuan berbohong.
Karena menyusun kalimat berdasarkan kebenaran itu sangat mudah. Seperti halnya menulis berita berdasarkan fakta-fakta. Anda, yang pernah membuat tulisan lepas, pasti akan lebih mudah membuat karangan deskripsi ketimbang karangan aksposisi.
Selama dua hari dua malam, pesan aksara dan pesan suara Yana beredar luas melintasi batas provinsi. Media massa dibuat heboh. Berita soal hilangnya Yana di Cadas Pangeran terbit di media-media arus utama elektronik dan cetak.
Banyak netizen mencium gelagat tidak beres setelah mendengar pesan suara Yana. Padahal dari 34 grup WhatsApp yang terdapat di dalam ponsel netizen, sebagian besarnya membagikan peristiwa yang menimpa Yana.
Bayangkan oleh kita, ulah Yana telah membuat geger warga. Polisi, TNI, BPBD, Basarnas, dan relawan yang berjumlah kurang-lebih 200 personel diterjunkan ke lokasi rawan yang mereka sendiri tidak tahu keberadaan Yana. Mereka mencari Yana. Dua anjing pelacak dari Satuan Brimob Polda Jabar juga dilibatkan untuk mencari Yana, yang mungkin tengah tertidur pulas. Akibat panik setelah geger di semua saluran berita dan media sosial, dia lalu mendatangi kantor polisi untuk menyerahkan diri bahwa dia masih hidup.
(*)
