
Foto anggota TNI yang mencopoti baliho Habib Rizieq Shihab sudah membuat karier Jenderal Dudung Abdurachman moncer.
Pada 17 November 2021 Jenderal Dudung naik pangkat dari bintang tiga menjadi bintang empat atau “Jenderal Penuh” saat dilantik Presiden Jokowi sebagai KASAD.
Rekor ini, naik dua kali jabatan untuk perwira tinggi TNI dan naik dua kali pangkat jadi Letnan Jenderal TNI dan Jenderal TNI hanya dalam waktu sekitar enam bulan, bakal sulit dipecahkan oleh prajurit-prajurit TNI lainnya.
Prestasi Dudung yang terbilang fenomeal ketika dia berhasil mendorong usulan pembubaran Front Pembela Islam (FPI) yang dipimpin Habib Rizieq Shihab. Saat memangku jabatan Pangdam Jaya,Dudung Abdurachman mengusulkan agar ormas Front Pembela Islam dibubarkan. Hal ini disampaikan Dudung saat menjawab pertanyaan wartawan usai apel pasukan di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).
Dudung awalnya menjawab soal video viral di media sosial berkait sejumlah orang berseragam TNI menurunkan spanduk dan baliho Pemimpin FPI Rizieq Shihab. Diapun mengakui bahwa dirinyalah yang meminta pasukannya untuk menurunkan baliho tersebut.
Dudung menjelaskan, awalnya sejumlah petugas Satpol PP sudah menurunkan baliho yang dipasang tanpa izin itu. Namun, pihak FPI justru kembali memasang baliho-baliho tersebut. Oleh karena itu, TNI turun tangan. Foto anggota TNI yang mencopoti baliho Habib Rizieq sudah membikin karier Dudung moncer.

Foto anggota TNI yang mencopoti baliho Habib Rizieq Shihab sudah membuat karier Jenderal Dudung Abdurachman moncer.
"Ini negara negara hukum, harus taat kepada hukum, kalau pasang baliho itu sudah jelas ada aturannya, ada bayar pajaknya, tempatnya sudah ditentukan. Jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia paling benar, enggak ada itu," kata Dudung.
Setelah itu, Dudung kemudian mengusulkan agar FPI dibubarkan. "Kalau perlu FPI bubarkan saja itu. Bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari. Sekarang kok mereka ini seperti yang ngatur, suka-sukanya sendiri. Ingat, saya katakan itu (penurunan baliho Rizieq) perintah saya," katanya.
Sosok Dudung adalah tentara yang kenyang pengalaman jabatan teritorial. Pria kelahiran Bandung 16 November 1965 ini merupakan lulusan Akademi Milier (Akmil) 1988 dari kecabangan infanteri.