
Foto ahli forensik Polri, dokter Sumy Hastry Purwanti bareng polisi wanita (polwan) yang tampak gagah bikin bangga netizen
Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang telah merenggut nyawa Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu telah menggemparkan publik pada 18 Agustus 2021.
Ketika itu, publik begitu geram melihat jasad kedua korban pembunuhan itu ditumpuk di bagasi mobil yang diparkir di halaman rumah mereka sendiri. Ceceran darah terdapat di sejumlah tempat.
Polisi sudah bergerak menggelar penyelidikan. Bahkan, ahli forensik Polri dokter Hastry sudah diminta bantuan untuk melalukan autopsi ulang. Sejumlah saksi juga sudah diperiksa. Bahkan, ada beberapa saksi kunci yang harus diperiksa berulang kali.
Namun, sudah hampir tiga bulan lewat, polisi belum juga mengungkap pelaku pembunuhan keji itu. Namun, dokter Hastry menyakini, pembunuhan ini bakal segera terungkap.
Dalam acara diskusi bersama Adrianus Meliala itu, dokter Hastry menyebutkan penyebab kasus pembunuhan di Subang terasa lama untuk diungkap. Dokter Hastry mengatakan, Tempat Kejadian Perkara (TKP) ternyata sudah lebih rusak karena ada oknum yang sudah terlebih dulu masuk ke dalamnya.

Dokter Hastry telah menyebutkan kasus pembunuhan di Subang tinggal menunggu waktu pengungkapan. Ternyata faktor ini yang bikin lama.
Itu sebabnya, dokter Hastryberpesan apabila ingin membantu menuntaskan kasus pembunuhan Subang ini, jangan terlebih dahulu ikut masuk ke TKP.
“Apabila TKP tidak ada orang yang memasukinya, maka penyidikan tentunya akan lebih mudah. Intinya jangan pernah berani mengacak-ngacak TKP,” ujarnya.
Dokter Hastry telah meminta agar masyarakat bersabar dan tinggal menunggu waktu pengungkapan. “Tinggal menunggu pasti, tinggal butuh waktu saja, saya mengetahui, polisi memang terus-terusan melakukan penyidikan,” ujar dr Sumy Hastry Purwanti.
Polewan pertama yang bergelar doktor di bidang forensik ini juga mengungkap Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu dibunuh dengan cara keji ini.