
Tamara Bleszynski bersama pengacara mendatangi Gedung Bareskrim Mabes Polri, Selasa (12/10/2021).
Tamara Bleszynski pun meminta pertolongan kepada pihak kepolisian. Namun sayang, laporannya belum diterima karena masih ada berkas yang belum lengkap.
"Tadi kita habis diskusi dengan penyidik dari Bareskrim untuk kasus tindak pidana yang dilakukan pihak lain kepada Tamara. Pihak penyidik masih membantu kami memenuhi dokumen terkait," tambah pengacara Tamara Bleszynski, Djohansyah.
Hanya, Djohansyah mengungkapkan polisi belum menerima laporan Tamara. Namun, dia berharap polisi bisa menerima laporan tersebut demi keadilan Tamara.
"Masih kita lengkapi semua. Akan disampaikan setelah bikin LP. Laporan belum diterima, kita masih harus penuhi. Mudah-mudahan Tamara bisa dapat keadilan," imbuhnya. "Jadi kita mesti sedikit lagi kerja untuk keadilan semoga terpenuhi. Kerugiannya belasan miliar ya," lanjutnya.
Djohansyah juga belum bisa memaparkan masalah yang menimpa kliennya. Namun ia berjanji akan memberitahu hal tersebut jika laporan polisinya sudah diterima.
"Kronologinya belum bisa dijelaskan karena ini mendahului laporan kita. Jadi tolong kawan-kawan membantu untuk kita harus memenuhi laporan," tutur Djohansyah. "Terkait bisnis (masalahnya). Sudah belasan tahun. Ini masih dilengkapi semua dokumen baru kita rilis," sebutnya.

Tamara Bleszynski bersama pengacaranya usai bertemu penyidik Bareskrim baes Polri Selasa (12/10/2021).
Melihat berkasnya belum diterima penyidik Bareskrim Mabes Polri, Tamara Bleszynski tampak begitu kecewa. Bahkan, dia sampai meneteskan air mata. "Saya sudah belasan tahun menderita. Saya sedih sekali. Saya tidak ada jalan lain kecuali menanyakan kepada negara," ungkap Tamara Bleszynski.
Tamara mengungkapkan perasaannya dengan suara yang bergetar. Adapun matanya tampak berkaca-kaca. Lebih lanjut, Tamara menjelaskan dirinya tidak tahu harus berbuat apa. Tamara hanya mengharapkan keadilan berpihak kepada dirinya.