Follow Us

Foto Sindy Nur Fitri Banyak Dicari, Diplomat Muda RI yang Bikin PM Vanuatu Kicep di Sidang Umum PBB, Dulu Lepas Hijab Karena Alasan Ini

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Minggu, 26 September 2021 | 16:15
sikap tegas Sindy Nur Fitri, diplomat muda RI yang bikin Perdana Menteri (PM) Republik Vanuatu kicep di sidang umum PBB menjadi perbincangan.
Kemlu

sikap tegas Sindy Nur Fitri, diplomat muda RI yang bikin Perdana Menteri (PM) Republik Vanuatu kicep di sidang umum PBB menjadi perbincangan.

Fotokita.net - Foto Sindy Nur Fitri banyak dicari di media sosial. Maklum, sikap tegas diplomat muda RI yang bikin Perdana Menteri (PM) Republik Vanuatu kicep di sidang umum PBB menjadi perbincangan. Rupanya dulu Sindy Nur Fitri melepas hijab karena alasan ini.

Republik Vanuatu kembali berulah dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang digelar di New York, Amerika Serikat. Negara kecil di kawasan Pasifik ini seolah tak kapok untuk terus menggangu urusan dapur Indonesia.

Seperti yang sudah, Vanuatu untuk kesekian kalinya mengusik Indonesia terkait masalah Papua di Sidang Umum PBB. Tak tinggal diam, Indonesia menjawab semua tudingan Vanuatu terkait isu pelanggaran HAM di Papua. Respons Indonesia justru menjadi ajang latihan bagi diplomat muda Tanah Air untuk mengasah kemampuan diplomasi di tingkat dunia.

Sebagai informasi, bukan pertama kali ini saja Vanuatu mengusik Indonesia di Sidang Umum PBB. Dalam sidang-sidang PBB tahun sebelumnya, Vanuatu terus mengungkit soal masalah HAM di Papua.

Dalam Sidang Umum PBB, Vanuatu menuding ada pelanggaran HAM di wilayah Papua Barat. Vanuatu menyebut ada pelanggaran HAM terhadap masyarakat adat di Papua Barat.

Baca Juga: Diakui Paling Berbahaya, Ini Foto Tampang 2 Pemimpin KKB Papua, Satgas Nemangkawi Ungkap Alasan Keduanya Sulit Ditangkap

"Pelanggaran hak asasi manusia terjadi secara luas di seluruh dunia. Di wilayah saya, masyarakat adat Papua Barat terus menderita pelanggaran hak asasi manusia," kata Perdana Menteri Republik Vanuatu Bob Loughman Weibur dalam pidatonya.

PM Vanuatu juga meminta Indonesia mengizinkan PBB mengunjungi Papua. Hal ini agar PBB bisa menilai keadaan HAM di Papua.

"Forum Pasifik dan Pemimpin ACP di antara para pemimpin lainnya telah meminta Pemerintah Indonesia untuk mengizinkan Kantor Komisaris Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengunjungi Provinsi Papua Barat dan untuk memberikan penilaian independen tentang situasi hak asasi manusia," kata PM Vanuatu.

Tudingan Vanuatu segera mendapatkan balasan dari Indonesia. Seorang diplomat muda Indonesia bikin PM Vanuatu kicep di Sidang Umum PBB. Namanya, Sindy Nur Fitri, yang menjabat sebagai Sekretaris Ketiga Perwakilan Tetap RI New York. Foto Sindy Nur Fitri banyak dicari netizen di media sosial.

Sindy Nur Fitry mengatakan bahwa Vanuatu terus mengusik kedaulatan negara lain. Padahal, menurutnya, tudingan Vanuatu itu tidak berdasar.

Baca Juga: Jenderal Tempur Pemburu Lekagak Telenggen Naik Jabatan, Ini Foto Aksinya Menumpas KKB Papua

sikap tegas Sindy Nur Fitri, diplomat muda RI yang bikin Perdana Menteri (PM) Republik Vanuatu kicep di sidang umum PBB menjadi perbincangan.
Kemlu

sikap tegas Sindy Nur Fitri, diplomat muda RI yang bikin Perdana Menteri (PM) Republik Vanuatu kicep di sidang umum PBB menjadi perbincangan.

"Saya terkejut bahwa Vanuatu terus-menerus menggunakan forum yang mulia ini untuk mengusik kedaulatan dan integritas wilayah negara lain. Serta terus melakukan agresi dengan maksud tercela dan motif politik untuk melawan Indonesia," kata Sindy dalam Sidang Umum PBB, seperti dilihat dari Channel YouTube Kemenlu, Minggu (26/9/2021).

"Kami secara tegas menolak seluruh tuduhan tidak benar, tidak berdasar, dan menyesatkan yang terus dipelihara oleh Vanuatu," lanjutnya.

Sindy menegaskan bahwa tudingan Vanuatu itu hanya menciptakan konflik. Isu ini justru mengorbankan banyak nyawa tak berdosa.

"Tuduhan tersebut menciptakan harapan palsu dan kosong, serta hanya memicu konflik. Yang mirisnya, mengorbankan banyak nyawa tak berdosa," tuturnya.

Lebih lanjut, Sindy menilai Vanuatu hanya berpura-pura peduli pada isu-isu HAM. Namun, Vanuatu justru menutup mata atas tindakan teror kelompok kriminal bersenjata.

Baca Juga: Foto Tampang Pemasok Senjata KKB Papua, Kantongi Rp 1,3 Miliar untuk Lekagak Telenggen

sikap tegas Sindy Nur Fitri, diplomat muda RI yang bikin Perdana Menteri (PM) Republik Vanuatu kicep di sidang umum PBB menjadi perbincangan.
Sindy Nur Fitri

sikap tegas Sindy Nur Fitri, diplomat muda RI yang bikin Perdana Menteri (PM) Republik Vanuatu kicep di sidang umum PBB menjadi perbincangan.

"Vanuatu secara sengaja menutup mata ketika kelompok kriminal separatis bersenjata ini membunuh para perawat, tenaga kesehatan, guru, pekerja konstruksi dan aparat penegak hukum," ujarnya.

Sindy juga mempertanyakan mengapa Vanuatu diam ketika guru dibantai oleh KKB. "Ketika para guru dibantai tanpa belas kasihan, mengapa Vanuatu memilih diam?" katanya.

Sindy mengatakan Indonesia terkejut dengan tuduhan yang berulang kali disampaikan Vanuatu. Sementara itu, Vanuatu diam sama saja ketika sejumlah warga, tenaga kesehatan, dan aparat diserang kelompok teroris di Papua.

"Mereka adalah orang-orang yang mendedikasikan hidupnya untuk masyarakat Papua. Ketika ada sejumlah pekerja konstruksi yang dibunuh secara brutal, mengapa Vanuatu memilih untuk diam?" ucapnya Sindy dalam forum tersebut.

Negara kecil di Pasifik itu, kata Sindy, melanjutkan agresi dengan niat buruk dan bermotif politik terhadap Indonesia.

Baca Juga: Kronologi Penangkapan Osimin Wenda, Anggota KKB Papua yang Menyerang Tito Karnavian Hingga Kabur dari Bui

sikap tegas Sindy Nur Fitri, diplomat muda RI yang bikin Perdana Menteri (PM) Republik Vanuatu kicep di sidang umum PBB menjadi perbincangan.
Chevening

sikap tegas Sindy Nur Fitri, diplomat muda RI yang bikin Perdana Menteri (PM) Republik Vanuatu kicep di sidang umum PBB menjadi perbincangan.

"Ini melanggar tujuan dan prinsip Piagam PBB dan bertentangan dengan Deklarasi Prinsip-Prinsip Hukum Internasional tentang Hubungan Persahabatan dan Kerja Sama Antar Negara," ujar Sindy.

"Kita tidak bisa membiarkan pelanggaran berulang terhadap Piagam PBB ini berlanjut di forum ini," tegas Sindy.

Sindy menyatakan Indonesia adalah negara yang pluralistik dengan demokrasi yang dinamis, dan menghormati supremasi hukum, pemerintahan yang baik, dan keadilan sosial. Indonesia juga telah memenuhi komitmen untuk mempromosikan dan melindungi hak asasi manusia.

"Buka mata Anda lihat keseluruhan gambar. Lihat semuanya atau Anda akan tersesat," tukasnya.

Dia meminta agar masalah Papua dilihat secara utuh. Semata-mata agar tak tersesat.

Baca Juga: Pantas Tantang Pasukan Setan TNI, KKB Papua Ternyata Dapat Pasokan Senjata Canggih dari 2 Negara Ini

"Seluruh warga negara kami diperlakukan setara tanpa memandang latar belakang sosial budaya, agama, atau ekonomi. Bukalah mata Anda, dan lihat gambar utuhnya, lihatlah semuanya, atau Anda akan tersesat," jelasnya.

Tuduhan pelanggaran HAM yang dialamatkan ke Indonesia oleh Vanuatu di Sidang PBB bukan kali pertama. Sejumlah diplomat muda biasanya ditunjuk untuk menepis tuduhan tersebut.

Pada tahun ini, giliran Sindy menangkis serangan Vanuatu. Berikut adalah profil Sindy dari akun LinkedIn-nya.

Sindy bergabung sebagai diplomat di Kemlu pada 2014. Ia mengawali kariernya dengan menjadi staf magang di Kedutaan RI di New Delhi India dan Desk Uni Eropa di bawah Direktorat Kerja Sama Intra Kawasan Amerika Eropa.

Dalam rentang 2015-2017, ia ditugaskan di bagian Kerja Sama Sektoral di Direktorat Sosial Budaya dan Organisasi Internasional Negara Berkembang. Ia terlibat dalam topik terkait Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), maritim, penerbangan sipil, luar angkasa, dan masalah kependudukan.

Baca Juga: Eks Prajurit TNI Membelot ke OPM, Pasukan Macan Kumbang Keluar Kandang

sikap tegas Sindy Nur Fitri, diplomat muda RI yang bikin Perdana Menteri (PM) Republik Vanuatu kicep di sidang umum PBB menjadi perbincangan.
Istimewa

sikap tegas Sindy Nur Fitri, diplomat muda RI yang bikin Perdana Menteri (PM) Republik Vanuatu kicep di sidang umum PBB menjadi perbincangan.

Sejak 2018, ia menjajaki tantangan baru dalam mendukung keterlibatan Indonesia di Organisasi Kerja Sama Islam, Developing Eight, dan Gerakan Non-Blok.

Sindy Nur Fitri menjabat sebagai Sekretaris Ketiga di Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral untuk Desk Officer Developing Eight, OCI, NAM, dan G-77 pada Mei 2018-Januari 2020. Setelah itu, ia ditunjuk sebagai Sekretaris Ketiga Perwakilan Tetap RI New York.

Rupanya, Sindy Nur Fitri pernah mengenakan hijab. Beberapa waktu lalu, Sindy Nur Fitri sempat menceritakan alasannya memutuskan melepas hijab yang telah digunakannya selama 7 tahun.

Saat ia menempuh pendidikan di Inggris pada 2017, Sindy memutuskan tak berjilbab. Keputusannya itu sempat menjadi pertanyaan keluarga tanpa mempersoalkan keputusannya.

Rekan-rekan kantornya juga sempat menanyakan alasan Sindy melepas jilbab, sesama diplomat bisa memahami keputusannya.

"Saya ingin orang menilai saya apa adanya," tandas Sindy Nur Fitri.

Baca Juga: Makin Terjepit, KKB Lekagak Telenggen Masih Berani Ultimatum TNi Polri: Papua Akan Perang Serentak!

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest