Follow Us

Foto Korban Kebakaran Lapas Tangerang Disorot Media Amerika, Anak Buah Jokowi Akui Pemerintah Lakukan Kesalahan Ini

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Kamis, 09 September 2021 | 10:37
Foto yang menampilkan deretan kantong jenazah berjejer di sebuah ruangan menjadi sorotan media Amerika Serikat.
Istimewa

Foto yang menampilkan deretan kantong jenazah berjejer di sebuah ruangan menjadi sorotan media Amerika Serikat.

Fotokita.net - Foto korban kebakaran Lapas Tangerang viral di media sosial. Foto yang menampilkan deretan kantong jenazah berjejer di sebuah ruangan menjadi sorotan media Amerika Serikat. Anak buah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui pemerintah lakukan kesalahan ini.

Pada Rabu (8/8/2021) Lapas Kelas I Tangerang tepatnya di Blok C II habis dilalap api. Sekitar pukul 01.45 WIB, api menyambar dengan cepat kamar sel yang dihuni narapidana (napi). Belakangan diketahui, para napi itu tak dapat menyelamatkan diri lantaran kamar sel mereka masih terkunci.

Ujungnya, insiden maut itu merenggut nyawa 41 warga binaan yang di antaranya terpidana kasus pembunuhan, terorisme, dan narkoba. Sementara itu, 81 warga binaan lainnya selamat dengan 72 orang luka ringan dan delapan orang luka berat dirawat di sejumlah rumah sakit.

Foto korban kebakaran Lapas Tangerang beredar dengan cepat di media sosial. Rupanya, foto yang menunjukkan deretan korban kebakaran yang sudah dimasukkan ke dalam kantong jenazah menjadi sorotan media Amerika. Maklum, kantong jenazah itu tidak cukup dihitung dengan jari lantaran data resmi menyebutkan sebanyak 41 orang narapidana dilaporkan tewas dalam kebakaran itu.

Belum lagi, puluhan lainnya mengalami luka-luka. Insiden itu juga mendapat atensi dunia melalui pemberitaan berbagai media asing. Salah satunya, media Amerika.

Baca Juga: Sebentar Lagi Hirup Udara Bebas, Foto Terakhir Korban Kebakaran Lapas Tangerang Jadi Sorotan, Lidah Ibunda Kelu: Ketemunya Nyawa Udah Nggak Ada

Sorotan mereka tertuju pada kelebihan penghuni dan usangnya sistem kelistrikan Lapas. Dalam artikel yang berjudul "At Least 41 Prisoners, Some Trapped in Cells, Die in a Fire in Indonesia", New York Times menuliskan, penjara itu bergulat dengan kelebihan penghuni. Sebab, penjara yang dibangun untuk kapasitas 900 narapidana itu justru harus menampung 2.072 orang.

Tak hanya itu, penjara yang dibangun pada 1972 itu disebut memiliki sistem kelistrikan yang belum pernah diperbarui dalam beberapa dekade.

Media yang berbasis di AS itu juga menuliskan, hanya ada 13 penjaga yang tersedia untuk memantau ribuan penghuni di setiap shift. Hal itu berdasarkan keterangan Kepala Bagian Humas dan Protokol Ditjen PAS, Rika Aprianti.

"Kebakaran tersebut kemungkinan akan memicu perdebatan di Indonesia tentang keadaan sistem penjara," tulis New York Times.

Dengan mengutip data dari Human Rights Watch, New York Times menyebut Indonesia memiliki sekitar 270.000 narapidana atau dua kali lipat kapasitas sistem.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest