"Kenapa saya harus mengklarifikasi? Karena ini sudah menyebar dan sangat mengancam kondusivitas di Kuningan yang sangat sensitif dengan masalah sara. Jadi kedatangan saya secara baik-baik adalah untuk mengklarifikasi," katanya.
Sebelumnya, warga Kuningan dibuat geram atas beredarnya chat Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy perihal kunjungan kerja Jokowi di daerah tersebut.
Dalam pesan yang screenshot-nya beredar luas itu, Nuzul Rachdy menyatakan telah berhasil membatalkan kunjungan Presiden Jokowi ke salah satu pondok pesantren di Kuningan.
"Atas perjuangan kita akhirnya kunjungan Presiden Jokowi BATAL berkunjung ke Pondok Pesantren HUSNUL KHOTIMAH dan kunjungannya dialihkan ke Pondok Pesantren MIFTAHUL JANAH Ciloa yang bermazhab sama dengan kita AHLI SUNAH WALJAMAH. Takbir," tulis isi pesan Nuzul seperti dilihat detikcom, Minggu (5/9).
"Alhamdulillah secara diam-diam dua hari ini saya berkomunikasi terus dengan stafnya Gus Yaqut (Kementerian Agama)," sambungnya.
Belum diketahui persis kepada siapa Nuzul mengirimkan pesan tersebut. Yang pasti, akibat beredarnya chat itu, kegaduhan kembali terjadi.
Di sisi lain, Istana memberikan penjelasan terkait batalnya Presiden Jokowi berkunjung ke Pondok Pesantren Husnul Khotimah dan beralih mendatangi pondok pesantren lain. Istana mengatakan pengalihan itu menyesuaikan dengan rute kunjungan kerja Jokowi.
"Ya itu hanya karena menyesuaikan waktu dan rute saja," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono kepada wartawan, Minggu (5/9/2021).