Baca Juga: 7 Foto Nyeleneh Dahlan Iskan, Mantan Menteri SBY yang Syok Lihat Rumah Keluarga Akidi Tio
Ya, Eng Hian bisa dengan maksimal menjalankan profesi sebagai pelatih bulutangkis dengan mempunyai Lia yang setia mendampingi dan rela ditinggal dua-tiga pekan ke turnamen-turnamen yang tak cuma di Asia. Tak cuma itu, Lia juga mempunyai peran sebagai konsultan ketika dia dihadapkan dengan psikologis pemain-pemain wanita.
Lia memang tak masuk jajaran ofisial tim bulutangkis Indonesia ke Asian Games. Tapi, dia punya peran penting dalam perolehan satu emas cabang bulutangkis di Incheon, Korea Selatan.
"Saya banyak diskusi dengan istri. Karena terus terang saya tidak tahu menghadapi atlet putri itu seperti apa. Istri saya bilang menghadapi atlet wanita tidak bisa dengan cara menembaknya langsung. Kalau langsung, mereka bisa kejer, nanti malah tak mau latihan lagi. Jadi memang menyelesaikannya harus dengan cara wanita," ungkap Eng Hian.
“Jadi saya lebih mudah menanamkan kepercayaan diri dan disiplin dalam menjalankan strategi dan agar mereka lebih fokus. Itu yang paling penting. Karena kalau mereka sudah berpikir satu pertandingan 'wah gue menang nih' itu bakal menjadi bumerang buat mereka.
"Makanya saya tekankan untuk fokus satu demi satu poin yang mereka raih. Dan hasilnya terbukti, kepercayaan diri dan fokus, kelihatan sekali saat mereka bertanding," beber peraih perunggu Olimpiade 2004 bersama Flandy Limpele itu.
"Istri saya bukan mantan atlet. Tapi, saya memang selalu mendiskusikan segala sesuatu kepada istri. Jadi dia sudah tahu kalau hidup saya memang bulutangkis. Apalagi setelah saya mendirikan akademi bulutangkis di Cikeas dan kemudian ke pelatnas," ucap bapak dua anak itu.
Eng Hian mengungkapkan kesulitan yang harus dia hadapi dalam melatih pebulutangkis putri. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, Eng Hian kerap berdiskusi dengan istrinya.
Eng Hian, mantan pebulutangkis ganda putra, menilai banyak faktor nonteknis yang menjadi kendala dalam melatih pebulutangkis putri. Demi meraih hasil yang maksimal, Eng Hian meminta bantuan dari istrinya, Lia, mengenai cara menghadapi perempuan.