Follow Us

Cara Memotret Super Blood Moon dengan HP, Begini Rahasianya

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 26 Mei 2021 | 15:09
Fenomena langka, cara memotret Super Blood Moon dengan HP atau ponsel kita. Perhatian tips mudahnya.
EPA via ABC News

Fenomena langka, cara memotret Super Blood Moon dengan HP atau ponsel kita. Perhatian tips mudahnya.

Fotokita.net - Berikut cara memotret Super Blood Moon atau gerhana bulan total dengan HP atau smartphone yang kita punya. Ternyata, begini rahasianya.

Fenomena gerhana bulan total atau yang dikenal Super Blood Moon bisa kita saksikan dari wilayah Indonesia pada tanggal 26 Mei 2021.

Penampakan gerhana bulan total yang berwarna merah darah itu amat menarik untuk kita potret dengan kamera HP.

Pada saat gerhana bulan total mengalami masa puncak, bulan akan terlihat berwarna merah sehingga dikenal dengan istilah Blood Moon.

Baca Juga: Cara Memotret Gerhana Bulan Total dengan HP, Bisa Kita Coba di Rumah

Mendokumentasikan fenomena Super Blood Moon juga bisa dilakukan menggnakan HP atau ponsel, baik HP berbasis Android atau iOS.

Itu sebabnya, Fotokita.net berikan cara memotret Super Blood Moon dengan HP, yang bisa kita coba di rumah.

Untuk dapat memotret Super Blood Moon, kita harus mencatat waktu fenomena langit langka ini.

Baca Juga: Viral Fotografer Dilarang Memotret Pakai DSLR di GBK, Pengelola Buka Suara

Ketahui jadwal gerhana bulan kapan terjadi, hingga ke jamnya. Setelah mengetahui kapan gerhana bulan terjadi, buat perencanaan.

Perencanaan termasuk persiapan peralatan apa yang akan dibawa, serta lokasi yang tepat atau yang diinginkan untuk memotret gerhana bulan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), telah merilis fase-fase gerhana bulan total 26 Mei 2021.

Baca Juga: Foto Pilu Bocah Gaza, Terkubur Puing Rumah Hingga Selamat Karena Ini

Menurut BMKG, ada 7 fase yang akan terjadi dalam gerhana bulan total, yaitu fase P1, UI, U2, Puncak, U3, U4, dan P4.

Tiap fase ini menyajikan penampakan gerhana bulan secara berbeda-beda. Namun, yang paling ditunggu tentu fase puncak, bulan akan tampak indah sesuai namanya Super Blood Moon.

Baca Juga: Resolusi Kamera Lebih Tinggi, Ini Beda Xiaomi Redmi Note 10s dan Redmi Note 10

Fase awal gerhana bulan dimulai pada pukul 15.46.12 WIB, 16.46.12 WITA, dan 17.46.12 WIT.

Pada fase ini, gerhana bulan melintas memotong Papua bagian tengah sehingga Provinsi Papua dapat menyaksikan seluruh proses terjadinya gerhana bulan total.

Fase puncak gerhana bulan total terjadi pada pukul 18.18.43 WIB, 19.18.43 WITA, dan 20.18.43 WIT. Fase ini dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia, kecuali sebagian kecil wilayah di Riau, sebagian Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.

Fase gerhana bulan berakhir pada pukul 20.51.14 WIB, 21.51.14 WITA, dan 20.51.14 WIT. Fase ini masih bisa disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.

Baca Juga: Rekomendasi HP Realme Rp 1 Jutaan, Punya Fitur Kamera Terbaik

Seluruh proses gerhana pada 26 Mei 2021, sejak fase P1 hingga fase P4, akan berlangsung selama 5 jam, 5 menit, 2 detik.

Sedangkan proses gerhana bulan total, sejak fase U2 hingga fase U3, akan berlangsung selama 18 menit 44 detik.

Baca Juga: Foto Aksi Jakarta Youth Choir, Paduan Suara Sarat Prestasi yang Dikritik Nyanyi Asmaul Husna di Istiqlal

Waktu yang cukup panjang tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengambil foto gerhana bulan total.

Gerhana bulan penuh tampak di langit Palembang, Sabtu (28/7/2018) dini hari, diabadikan dengan multiexpose di kawasan depan Klenteng Dwi Kuan Im, 9-10 Ulu, Palembang, Sumatera Selatan. Gerhana bulan total terlihat pada pukul 04.00 WIB.
SRIWIJAYA POST/SYAHRUL HIDAYAT

Gerhana bulan penuh tampak di langit Palembang, Sabtu (28/7/2018) dini hari, diabadikan dengan multiexpose di kawasan depan Klenteng Dwi Kuan Im, 9-10 Ulu, Palembang, Sumatera Selatan. Gerhana bulan total terlihat pada pukul 04.00 WIB.

Ketika membuka aplikasi kamera, ponsel pada umumnya akan menyajikan mode penangkapan foto otomatis.

Namun, ketika ingin mengambil gambar gerhana bulan, Anda wajib untuk mengatur tingkat exposure kamera.

Caranya, Anda dapat mengunci obyek dengan menahan jari pada bulan di layar. Tunggu hingga muncul slider exposure di bawah kotak penanda fokus.

Selanjutnya, geser slider untuk meningkatkan atau mengurangi kecerahan sesuai kebutuhan.

Baca Juga: Profil Mayjen Dudung, Pangkostrad Baru yang Berani Lawan Habib Rizieq

Hal ini perlu dilakukan agar bulan tidak terlihat terlalu terang atau terlalu gelap, dengan obyek lain yang ada di sekitarnya.

Selain mengatur exposure bulan, pengguna juga dapat menyesuaikan tingkat exposure pada obyek lain.

Khusus pada ponsel Android, tingkat exposure dapat disesuaikan melalui mode "Pro".

Baca Juga: Foto Terkini Nikita Mirzani Disorot, Netizen: Sumpah Kaya Angelina Jolie

Ketika hendak memotret gambar dengan objek yang jauh, pengguna dianjurkan untuk menggunakan aksesori pembantu seperti tripod.

Upaya ini perlu dilakukan agar obyek gambar yang difoto, dalam kasus ini adalah bulan, tidak terlihat bergetar atau blur.

Namun, jika tidak terdapat tripod di sekitar, kita bisa memanfaatkan alat bantu lain seperti buku atau botol yang disusun sedemikian rupa untuk menyanggah ponsel.

Baca Juga: Foto Seksi Agnez Mo di Balik Video Klip F Yo Love Song, Lambang Negara Ini Jadi Sorotan

Timer shutter juga berfungsi sangat baik pada saat-saat seperti ini.

Dengan demikian, pengguna dapat meminimalisi terjadinya guncangan pada ponsel.

Fitur timer dapat diaktifkan secara manual dengan memencet layar kamera atau bisa diaktifkan menggunakan bantuan asisten virtual, seperti Google Assistant dan Siri.

Baca Juga: Latah Unggah Foto Prewed Rizky Billar, Fotografer Lesti Kejora Jadi Sorotan. Ternyata Langganan Syahrini

Jika ingin bulan terlihat lebih besar, pengguna bisa mengatur posisi kedekatan bulan dengan menggunakan fitur zoom in.

Meski demikian, langkah ini tidak dianjurkan untuk zoom lebih dari 2x atau menggunakan zoom digital, karena berpotensi dapat menurunkan kualitas gambar.

Jika memungkinkan, pengguna sangat disarankan untuk mengambil foto gerhana bulan dengan format gambar beresolusi tinggi. Format gambar ini terbilang ideal karena dapat membantu pengguna dalam proses penyuntingan (editing) gambar nantinya.

Pada beberapa ponsel Android, opsi format gambar dapat diatur menjadi RAW (DNG) melalui menu pengaturan kamera.

Baca Juga: Foto Aksi Jakarta Youth Choir, Paduan Suara Sarat Prestasi yang Dikritik Nyanyi Asmaul Husna di Istiqlal

Agar lebih mudah dalam memotret gerhana bulan, pengguna bisa mencoba deretan aplikasi tambahan yang tersedia pada Google Play Store dan App Store.

Pengguna Android disarankan untuk menggunakan aplikasi bernama Sky Map, sementara pengguna iPhone dapat memanfaatkan aplikasi NightCap Camera.

Kabar baiknya, kedua aplikasi ini dapat diunduh secara cuma-cuma alias gratis.

Baca Juga: Masya Allah! Bocah Palestina Ini Selamat dari Serangan Udara Israel yang Menewaskan Ibu dan 4 Saudaranya

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest