Wimar Witoelar yang gemar nonton sepakbola, itu ibarat seorang diri di lapangan kosong menjadi penyerang tengah yang hendak membobol gawang keterkungkungan demokrasi atas nama politik ekonomi pembangunan.
Baca Juga: Foto Tampang Sebby Sambom, Jubir OPM yang Ngaku Ketakutan Usai Dirampok Anggota KKB Papua
Wimar Witoelar secara satire hadir membuka buruk rupa rezim Orde Baru lewat dialog-dialog hangat Perspektif.
Wimar kembali ke dunia pertelevisian melalui acara Selayang Pandang (1997-2000) di Indosiar.
Baca Juga: Jarang Tersorot Kamera, Umat Yahudi di Indonesia: Orang Tak Bisa Bedakan Yahudi dan Israel
Tak banyak yang tahu bahwa Wimar sedang mengkritisi rezim yang sesungguhnya dahulu ikut didirikannya.
Wimar Witoelar awalnya bangga dan berharap Soeharto mampu menyelesaikan keterpurukan bangsa pasca era Bung Karno.
Baca Juga: Ditembak Mati Kopassus, Lekagak Telenggen: Komandan Operasi OPM Diincar Saat Lakukan Pengintaian
Wimar Witoelar lalu terlibat aktif mendirikan Golongan Karya di Bandung dengan cara memobilisasi mahasiswa.
Wimar Witoelar menyebutkan merasa perlu mendukung pemerintahan Orde Baru di awal-awal kebangkitannya, karena Soeharto dilihatnya masih lurus dan mau mendengarkan pendapat orang banyak.
Baca Juga: Foto Aksi Gagah Prabowo Subianto Kala Pimpin Kopassus Bebaskan Sandera OPM di Papua