Numbuk Telenggen yang merupakan anggota dari kelompok Lekagak Telenggen sampai saat ini masih dikejar oleh aparat gabungan TNI Polri.
Tiga orang yang tinggal berlainan honai kurang lebih 100 meter dari honai Numbuk, tepatnya di tanah merah atas turut diamankan ke Pos Raider 715 Gome yang selanjutnya diserahkan ke Satgas Ops Nemangkawi.

Anggota OPM atau KKB Papua pimpinan Lekagak Telenggen terus diburu pasukan gabungan TNI dan Polri. Lekagak sulit ditangkap karena punya alasan ini.
Mereka yang diamankan berinisial YAW (34), MM (17), dan OM (41) dan telah diperiksa.
"Barang tersebut bukan punya kami, barang-barang itu dibawa dari honai bawah (honai Numbuk) sebelum ke honai kami yang digunakan beberapa orang untuk mengamankan diri. Kemudian setelah itu kami diundang ke pos untuk dilakukan pemeriksaan," kata salah satu dari mereka.
Sementara itu perwakilan keluarga yang hadir dalam penyerahan tiga orang yang diamankan oleh aparat mengakui mereka merupakan warga Kampung Tegaloba yang pergi ke Kampung Ninggabuna namun tidak mengikuti kelompok Numbuk Telenggen maupun KKB Papua lainnya.
Polri memang sudah mengakui ada sejumlah kesulitan dalam memberantas KKB Papua. Di sisi lain, banyak hal yang membuat KKB tetap eksis.
Baca Juga: Foto Aksi Gagah Prabowo Subianto Kala Pimpin Kopassus Bebaskan Sandera OPM di Papua
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri, Brigadir Jenderal Rusdi Hartono membeberkan banyak anggota KKB yang selama ini menyamar sebagai penduduk lokal di wilayah Papua.
"Kelompok-kelompok ini sering masuk ke penduduk. Menyamar-menyamar dengan penduduk, sering masuk ke penduduk-penduduk, nyamar dia," kata Rusdi kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (26/4/2021).
Hal lain yang dilakukan KKB sehingga pihak kepolisian seringkali kesulitan dalam menjangkau lokasi-lokasi yang biasa menjadi titik kontak senjata. Pasalnya, wilayah di sana seringkali dipahami oleh KKB.