Evakuasi jenazah dan olah TKP dilakukan karena aparat keamanan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan guna kepentingan penyelidikan.

Lesmin Walker, komandan KKB Papua yang ditembak mati 3 pasukan elit TNI, yaitu Satgas Nanggala Kopassus , Yonif Raider 500/Sikatan Kodam V/Brawiijaya dan Satgas Pinang Sirih (Cakra) Kostrad.
Iqbal menjelaskan, identifikasi dilakukan dengan pengambilan sidik jari jenazah, pernak pernik hiasan yang digunakan, pencocokan wajah, ditambah hasil penyelidikan lapangan dengan mengambil keterangan dari sejumlah pihak yang mengenal korban.
Hasil identifikasi berdasarkan ciri-ciri dan tanda yang melekat pada jenazah antara lain, anting besi di telinga kiri dan kanan, gelang besi di tangan, dan kalung manik-manik plastik.
"Dari keterangan saksi yang dilakukan wawancara bahwa benar yang bersangkutan adalah ajudan teroris Lesmin Waker bernama Wendis Enimbo yang selalu bersama KKB Lesmin Waker," ujar Kombes Iqbal.
Usai proses identifikasi, Kapolres Puncak Kompol I Nyoman Punia didampingi Dandim 1714 Puncak Jaya Letkol Inf. Rofi Irwansyah menyerahkan jenazah ke pihak keluarga diwakili Kepala Kampung Kago.
Penyerahan jenazah juga disaksikan Kepala Distrik Ilaga Utara, Ketua Lembaga Musyawarah Adat Puncak dan beberapa tokoh masyarakat.

Barang bukti yang ditemukan pasukan TNI dan Polri usai menembak mati Lesmin Walker, komandan KKB Papua di Ilaga. Operasi dilakukan bersama tim Satgas Nanggala Kopassus.
"Jenazah salah satu anggota kelompok teroris Lekagak Talenggeng, sekaligus ajudan yang selalu melekat dengan teroris Lesmin Waker, komandan kelompok Pintu Angin Wuloni telah diserahkan oleh Kapolres Puncak dan Dandim Puncak Jaya kepada pihak keluarga," ujar Iqbal.