Chandra Yunita tinggal di kompleks Pemuka, Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung. Saat dikunjungi wartawan Kompas.com, dari dalam rumah Chandra terdengar sayup-sayup lantunan ayat suci Al Quran.
"Nggak putus-putus kami mendoakan Heri. Baca (surah) Yasin setelah shalat," kata Chandra ditemui, Sabtu (24/4/2021) malam.
Kabar musibah yang menimpa adik bungsunya itu didapatkan dari Yanuar, anak ketiga dari empat bersaudara itu Kamis (22/4/2021.
"Ya Allah, kami nggak nyangka," kata Chandra.
Chandra pun menjemput ibundanya yang tinggal di Kota Metro, Murhaleni (73) untuk pergi ke Surabaya terkait kabar kapal selam yang dikomandoi Heri itu telah dinyatakan tenggelam.
Sambil menunggu kabar keberangkatan ke Surabaya, Murhaleni tinggal di rumah Chandra.

Komandan KRI Nanggala-402 Letkol Laut (P) Heri Oktavian, M.Sc. saat disumpah dengan Alquran ketika mengemban tugas sebagai Komandan Sekolah Kapal Selam Kodiklatal.
Murhaleni menuturkan, komunikasi dengan anak bungsunya itu terjadi beberapa hari lalu. Saat itu, Murhaleni mengirimkan video melalui WhatsApp terkait pelarangan mudik.
"Waktu itu saya dapat video soal larangan mudik, jadi saya kirim ke Heri, supaya nggak mudik dulu (ke Lampung)," kata Murhaleni.
Istri purnawirawan Polri ini mengatakan, itu adalah komunikasi terakhir dengan Heri. Karena sebelumnya dia sudah tahu bahwa Heri akan berlayar.