Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono menjelaskan, serpihan bagian kapal KRI Nanggala ditemukan pada kedalaman 830 meter oleh KRI Rigel.
Saat itu ada tiga bagian kapal KRI Nanggala-402 yang terdeteksi alat multi beam echo sounder.
Lalu, sekitar pukul 01.00 Wita, alat tersebut berhasil melakukan kontak di bawah air di sekitar posisi jatuhnya kapal selam.
"Melakukan kontak bawah air di sekitar posisi datum atau saat tenggelamnya KRI Nanggala pada kedalaman 830 meter," kata Yudo.
Setelah itu, tim segera menurunkan remote operation vehicle (ROV) milik kapal Singapura MV Swift Rescue, pukul 07.37 Wita.
Kemudian, lebih kurang pukul 09.04 Wita, ROV Singapura mendapat visual pada posisi 07' 48' Selatan dan 114' 51" Timur dari datum tempat tenggelamnya KRI Nanggala beejarak 1.500 yard arah selatan pada kedalaman 830 meter.
Dari hasil foto visual, nampak KRI Nanggala-402 tenggelam menjadi tiga bagian.
"Selain itu, ROV ini juga mampu mengangkat pakian penyelamat MK-11 yang diambil menggunakan penjepit," kata dia.
"Ini terdapat bagian dari KRI Nanggala. Jadi, di sana KRI Nanggala terbelah menjadi 3 bagian," tambahnya.