"Kalau aku nggak seperti itu, aku terpaksa harus bilang ke tukang keretanya, 'Please masukin aku lewat bawah karena aku nggak ada duit," cerita Atta.
Lebih parahnya, kala itu dia membawa empat adiknya. Atta bahkan mengajak adiknya berbohong agar dapat pulang meski tak punya ongkos.

Keluarga Gen Halilintar
"Dek kita semua pura-pura ketiduran aja nih, lagi nggak ada duit buat ongkos pulang," lanjut Atta menceritakan kisahnya.
Sebagai anak pertama, beban itu mempengaruhi mentalnya.
Atta bangkit. Dia berjualan membantu orangtuanya, hingga mendapatkan cukup ongkos untuk pulang ke Indonesia.
Setibanya di Tanah Air, keberuntungan masih belum berpihak kepadanya.Atta sempat mencoba sekolah lagi, namun berhenti lagi dengan alasan yang sama.
Atta tidak menyerah, dia memilih home schooling agar bisa membantu orangtuanya berdagang. Dari sanalah roda kembali berputar ke atas lagi.
Perlahan usaha-usaha yang dia kerjakan berbuah hasil. Hingga sekarang keluarga Gen Halilintar kembali mendapatkan kekayaan yang tajir melintir.