Setelah lulus dari STM, Ronny sebenarnya ingin melanjutkan pendidikannya ke ITENAS.
Namun, melihat keadaan ekonomi keluarganya, ia memprioritaskan untuk mendapat pekerjaan dibanding kuliah.
Belum sempat melamar kerja, kerabatnya menyarankan untuk meneruskan usaha tas yang dimiliki keluarganya.
Dari sinilah ia bisa mempelajari seluk-beluk pembuatan tas.
Mulai dari desain hingga bagaimana proses penjahitannya.
Ia juga mencoba memasukkan produksi tas keluarganya ini ke Matahari Departemen Store.
Walaupun tidak mendapat banyak order, ia tetap berusaha mengembangkan usaha keluarganya tersebut.
Produksi sendiri
Tak lama setelah bekerja di toko tas keluarga, Ronny yang memiliki jiwa entrepreneur mencoba membuka toko tasnya sendiri dengan modal kurang dari Rp1 juta.