2. Tunda pemberlakuan kebijakan baru
Menyusul banyaknya sentimen negatif karena rencana pemberlakuan kebijakan privasi baru, WhatsApp memutuskan untuk menunda pemberlakuan kebijakan tersebut.
Seperti diberitakan Kompas.com, Minggu (17/1/2021) sebelumnya, WhatsApp menyatakan pengguna yang tidak mau menyetujui kebijakan privasi baru, tidak akan bisa menggunakan aplikasi itu mulai 8 Februari 2021.
Pemberlakuan kebijakan itu akhirnya ditunda hingga 15 Mei 2021. WhatsApp juga mengatakan, tidak akan menangguhkan atau menghapus akun pengguna pada 8 Februari.
Penundaan itu karena "kebingungan" dan "kesalahan informasi" seputar kebijakan baru tersebut, menurut keterangan di blog Whatsapp.
Dikatakan pembaruan kebijakan baru hanya mencakup opsi baru bagi orang-orang untuk mengelola bisnis mereka di WhatsApp dan "tidak memperluas kemampuan kami (Whatsapp) untuk berbagi data dengan Facebook."
3. Pasang iklan di koran
India adalah salah satu negara dengan populasi terbesar pengguna WhatsApp. Kontroversi tentang kebijakan baru ini pun juga terjadi di sana.
Seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (20/1/2021) pengguna WhatsApp India dilaporkan banyak yang mulai menghapus aplikasi tersebut dari ponselnya dan pindah ke aplikasi pesan instan lain, seperti Signal dan Telegram.
Melihat fenomena ini, WhatsApp tidak tinggal diam. Anak perusahaan Facebook itu mencoba meyakinkan penggunanya di India dengan memasang iklan di beberapa media cetak.